Gallery

Jumat, 10 Februari 2012

Zuhud

Aby Bakar ahmad ibn ‘Amr ibn Aby ‘Ashim ( w. 282 H) menulis kitab al-Zuhd. Kitab ini tipis tapi di dalamnya  berpadu antara kepakaran beliau di bidang hadis dan tasawuf.  Kitab ini telah ditahqiq oleh Dr Abd al-‘A’la abd al-Hamid ( India: al-Dar al-Salafiyah, 1983).
Di antara hadis-hadis yang patut menjadi renungan sebagai berikut:
1.      Man shamata naja, “Barang siapa yang banyak diam, maka dialah orang yang  beruntung”.
2.      Ayyu al-muslimin afdhalu? Man salima al-muslimun min lisanihi wa yadihi. Siapakah orang Muslim yang paling utama? Ialah orang muslim lainnya yang selamat dari lisan dan tangannya ( perbuatannya).
3.      Iyyakum wa fudhul al-kalam. Man kathura kalamuh kathurat khathi’atuh, Jagalah dirimu dari perbutan terlalu banyak bicara. Sebab, barang siapa yang banyak bicara, maka (kemungkinan) ia banyak berbuat kesalahan.
4.      al-kalimat al-thayyib shadaqat-un, perkataan yang baik adalah sedekah.
5.      Ta’allamtu al-shumta sanat-an, aku menekuni dan berlaku “diam” selama setahun.
6.      Suatu hari ada seorang sahabat yang mengajukan pertanyaan: Siapakah manusia terbaik? Rajul-un I’tazala syurur al-nas, jawab Nabi Shalla allah ‘alaih wa sallama: Manusia terbaik adalah seseorang yang menghindari kejahatan manusia lainnnya.
7.      Iyyakum wa majalasat al-sufaha’. Fa-inna majalasat al-sufaha’ da’un, Jagalah dirimu dengan majlis orang-orang bodoh. Karena majelis  al-sufaha’ adalah penyakit.
8.      Inna aqall al-‘aib ‘ala al-mar’I julusuh fi darih, seseorang yang betah di rumahnya akan terhindar dari ‘aib.
9.      Min husn islam al-mar’I tarkuh ma la ya’nihi, diantara ciri orang yang ber-islam baik adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
10.  Ana jalisu man zakarany, kata Nabi shalla allah ‘alaih wa sallama: Aku bersama-sama orang-orang yang mengingatku (yakni bershalawat kepadaku).
11.  ‘an Aby Musa: ja’a rajul-un fa- qala. Ya rasulallah. Al-rajulu yuqatalu hamiyyat-an, wa yuqatalu syaja’at-an, wa yuqatalu li al-dunya. Fa-qala al-nabiyyu: man qatala li-takuna kalimat Alla hiya al-‘ulya, fa-huwa fi al-jannah. Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Nabi Saw dan bertanya, ya rasulallah, seseorang terbunuh karena pertengkaran, ada lagi yang terbunuh karena ingin dicatat sebagai seorang pahlawan. Ada juga yang terbunuh karena tujuan duniawi. Jawab Nabi Saw: barang siapa yang terbunuh karena memperjuangkan agama Allah, maka dialah yang mulia dan berada dalam sorga. ( h. 126).  
 Semoga kita termasuk orang-orang yang menapaki jalan menuju zuhud.

Tidak ada komentar: