1. Man
shamata naja, “Barang
siapa yang banyak diam, maka dialah orang yang beruntung”.
2. Ayyu
al-muslimin afdhalu? Man salima al-muslimun min lisanihi wa yadihi. Siapakah orang Muslim yang paling
utama? Ialah orang muslim lainnya yang selamat dari lisan dan tangannya (
perbuatannya).
3. Iyyakum
wa fudhul al-kalam. Man kathura kalamuh kathurat khathi’atuh, Jagalah dirimu dari perbutan
terlalu banyak bicara. Sebab, barang siapa yang banyak bicara, maka
(kemungkinan) ia banyak berbuat kesalahan.
4. al-kalimat
al-thayyib shadaqat-un,
perkataan yang baik adalah sedekah.
5.
Ta’allamtu al-shumta sanat-an, aku menekuni dan berlaku “diam”
selama setahun.
6. Suatu hari ada seorang sahabat yang
mengajukan pertanyaan: Siapakah manusia terbaik? Rajul-un I’tazala syurur al-nas, jawab Nabi Shalla allah ‘alaih wa
sallama: Manusia terbaik adalah seseorang yang menghindari kejahatan manusia
lainnnya.
7. Iyyakum
wa majalasat al-sufaha’. Fa-inna majalasat al-sufaha’ da’un, Jagalah dirimu dengan majlis
orang-orang bodoh. Karena majelis al-sufaha’ adalah penyakit.
8. Inna
aqall al-‘aib ‘ala al-mar’I julusuh fi darih, seseorang yang betah di rumahnya akan terhindar dari
‘aib.
9. Min
husn islam al-mar’I tarkuh ma la ya’nihi, diantara ciri orang yang ber-islam baik adalah
meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
10. Ana
jalisu man zakarany,
kata Nabi shalla allah ‘alaih wa sallama: Aku bersama-sama orang-orang yang
mengingatku (yakni bershalawat kepadaku).
11. ‘an
Aby Musa: ja’a rajul-un fa- qala. Ya rasulallah. Al-rajulu yuqatalu
hamiyyat-an, wa yuqatalu syaja’at-an, wa yuqatalu li al-dunya. Fa-qala
al-nabiyyu: man qatala li-takuna kalimat Alla hiya al-‘ulya, fa-huwa fi
al-jannah. Suatu
ketika seorang lelaki mendatangi Nabi Saw dan bertanya, ya rasulallah,
seseorang terbunuh karena pertengkaran, ada lagi yang terbunuh karena ingin
dicatat sebagai seorang pahlawan. Ada juga yang terbunuh karena tujuan duniawi.
Jawab Nabi Saw: barang siapa yang terbunuh karena memperjuangkan agama Allah,
maka dialah yang mulia dan berada dalam sorga. ( h. 126).
Semoga kita termasuk orang-orang yang menapaki
jalan menuju zuhud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar