Gallery

Minggu, 26 Mei 2019

Prof. Kyai H. Tolchah Hasan

Pada suatu kesempatan kami berkunjung ke Universitas Islam Malang, tepatnya tanggal 7 Mei 2013. Beliau juga hadir menyambut kami bersama dengan rektor UNISMA (Prof Masykuri Bakri) beserta beberapa jajaran pejabatnya termasuk direktur pascasarjananya. Ada beberapa pesan Kyai Tolchah antara lain, beliau meminta panjang umur agar bisa mewujudkan cita-cita luhur membangun fakultas kedokteran, rumah sakit Islam, dan Program Pasjasarjana jenjang doktoral. Kita senantiasa memohon doa panjang umur agar lebih bermanfaat bagi orang lain. Untuk apa panjang umur kalau tidak memberi kemanfaatan, imbuhnya. Kyai Tolchah demikian sangat kharismatiknya. Berbincang dengan beliau terasa sejuk, mengalir, dan inspiratif. Ketulusan terpancar dari wajahnya yang bersih. Kalimat-kalimatnya tertata, sistematis, santun, dan terkadang diselingi dengan humor. Prof. Tolchah adalah sosok kyai yang multi talenta. Beliau pernah sukses dan jatuh bangun dalam membangun bisnis hasil pertanian dan perkebunan. Beliau pernah menyewa lahan bandara Angkatan Udara RI Malang untuk menanam tebu. Beliau pernah berdagang kopi. Beliau juga berbisnis kedele, dan tidak pernah rugi khusus jenis bisnis yang satu ini. Beliau pernah beternak sapi sekitar 4.000-an ekor sapi. Tapi belakangan beliau merugi karena tertipu kawan dekat sendiri. Diam-diam orang kepercayaan beliau memakai uang keuntungan bisnis untuk membangun bisnis yang lain. Kita sangat beruntung memiliki kyai yang multi talenta seperti Kyai Tolchah. Beliau ketika mengaji (kitab kuning) di pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang dibawah asuhan Mbah Kyai Hasyim Asy’ary sempat menamatkan Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali. Suatu hari seorang kawan bercerita tentang ceramah K.H. Tolchah Hasan ketika beliau sebagai amirul hajj sekitar tahun 1997. Pada saat beliau menyampaikan pesan kepada para petugas TPIH bahwa kalian itu adalah jama'ah haji yang sekaligus petugas. Beliau melanjutkan ceramahnya dengan mengutip pendapat Imam Syafi'i. Kata Imam Syafi'i kalau ada orang yang sedang shalat, lalu ada seorang anak yang hanyut di sungai, maka orang tersebut harus membatalkan shalatnya demi menyelamatkan nyawa anak tersebut. Petugas haji harus fokus pada tugas-tugas dan kewajibannya sebagai petugas. Bahwa menolong dan menyelamatkan nyawa manusia jauh lebih utama daripada ibadah shalat sekali pun. Betapa humanisnya Islam ini. Inilah Islam rahmatan li al-'alamin. Tentu akan ada banyak kasus dan peristiwa dalam sejarah Islam yang memperlihatkan betapa Islam adalah agama rahmah. Sosok Kyai Tolchah adalah Kyai yang multi talenta, seorang pendidik, ulama, birokrat, dan seorang entrepreneur (pebisnis sukses dan tahan banting). Salah satu buku populer yang ditulisnya adalah: Ahlussunnah wal-Jama'ah dalam Tradisi dan persepsi NU. Pada usianya yang sudah senja, Kyai Tolchah masih terus berkiprah dan gigih memajukan dunia pendidikan Islam. Universitas Islam Malang salah satu karya nyata Kyai Tolchah Hasan.

Minggu, 19 Mei 2019

Memaafkan!

Memaafkan! If you must slander someone, Don't speak it-- but write it-- Write it in the sand, Near the water's edge! Jika engkau terpaksa menfitnah seseorang, Jangan menggunjingnya, memperbincangkannya. Tapi tulislah dia. Tulislah dia di pasir, dekat tepi air. (Artinya tulisan tersebut akan cepat terhapus).

Rumi: Universalitas Agama

Universalitas Agama- agama Sufi Rumi menceritakan kisah alegoris yang sangat indah. Perjumpaan orang Yunani, Arab, Turki dan Persia. Ketika mereka dalam sebuah perjalanan didera lapar, mereka bersepakat untuk mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu untuk dimakan. Di sini muncul masalah. Sebab, sang Yunani ingin membeli stafil, si Arab mau membeli inab. Si Persia menginginkan angur, sementara si Turki hendak membeli uzum. Mereka mulai bertengkar. Untungnya, seorang bijak lewat dan melerai mereka. Beritahu saya, apa keinginan kalian sambil mengambil uang dari mereka. Beberapa saat kemudian sang bijak datang membawa beberapa macam anggur. Mereka pun sangat bergembira melihatnya karena ternyata sesuai dengan keinginan mereka semua. Barang yang dipertengkarkan ternyata hal yang sama. Manusia secara universal adalah sama. Mereka terkadang berbeda dalam hal nama dan penamaan atas sesuatu. ( Henry Bayman, TheSecret of Islam, h. xix).

Harga Diri

Ziya Pasha, penyair Ottoman berucap: Deeds are a person's mirror, mere claims do not heed, The level of one's intellect is apparent in one's work Perbuatan adalah cerminan diri seseorang. Klaim dan pengakuan tidaklah dianggap. Tingkat kecerdasan seseorang terlihat pada kerja dan karyanya. ( Henry Bayman, The Secret of Islam, h. xxxi).

Hodja Kehilangan Kunci

Nasruddin Hodja, kehilangan kunci Mullah Nasruddin Hodja, sang humoris Timur Tengah, suatu waktu mencari kunci di tengah jalan. Dia merangkak mencari kunci. Seseorang lewat dan mendekatinya, seraya bertanya, ia sedang mencari apa? Saya kehilangan kunci, jawab Hodja cepat. Lelaki itu segera membantunya. Beberapa saat kemudian, ia tidak menemukan sesuatu apa pun. Sejurus kemudian, Lelaki itu pun mengajukan pertanyaan lanjutan:... Hodja, di mana kunci tersebut terjatuh. Kunci tersebut jatuh di basment rumah saya, jawab Hodja. Lelaki itu tertawa sambil melempar sebuah pertanyaan, lalu mengapa engkau mencarinya di tempat yang salah. Mengapa kita tidak mencari kunci tersebut di basment rumahmu saja. Ah, di basment rumahku terlalu gelap, jawab Hodja. This is where the light is....di sini adalah tempat yang lebih terang!

Jumat, 17 Mei 2019

Berpikir Besar

If your life's work can be accomplished in your lifetime, you're not thinking big enough. ” ― Wes Jackson.....Jika pekerjaanmu dapat diselesaikan dalam hidupmu, maka engkau tidak akan berpikir besar.

Lao Tzu, Berkelimpahan

If you want to become full, let yourself be empty. ” ― Lao Tzu...Jika Engkau ingin hidup berkepenuhan, maka biarkanlah dirimu kosong.

Sungai Kebahagiaan, Rumi

When you do things from your soul, you feel a river moving in you, a joy. ” ― Rumi...Ketika Engkau melakukan sesuatu dari dalam diri Anda, maka sungai kebahagiaan bergerak dan mengalir dalam dirimu.

Harus Bisa

It always seems impossible until it is done. ” ― Nelson Mandela. Semua tampak mustahil sampai terbukti nyata.

Rumi: Hidup Menginspirasi

Wherever you stand, be the soul of that place. Di mana pun Anda berada, jadilah jiwa di tempat itu.

Tiga Hal Utama

In the end only three things matter: how much you loved, how gently you lived, and how gracefully you let go of things not meant for you. Pada akhirnya hanya tiga hal yang utama ( dalam hidup). Seberapa besar Anda mencintai; seberapa lembut Anda menjalani hidup, dan seberapa anggun Anda melepaskan hal- hal yang tidak berguna bagi Anda.

Rileks Saja!

You're not going to master the rest of your life in one day. Just relax. Master the day. Than just keep doing that every day. Anda tidak pernah bisa menguasai hidup anda dalam sehari. Rileks saja. Kuasai hari ini. Daripada engkau melakukannya berulang-ulang pada setiap harinya.

Hidup dan Belajar

Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. Mahatma Gandhi. Hiduplah seolah-olah engkau akan mati esok. Belajarlah seolah-olah engkau akan hidup untuk selamanya.

Kamis, 16 Mei 2019

Rumi, Diri Manusia

Hakikat Manusia ini laksana wisma. Setiap pagi kedatangan tamu baru. Ada yang berbahagia, depresi, kejam, sadar, beberapa kesadaran sesaat datang sebagai pengunjung yang tak terduga. (Ucapkanlah) "Selamat datang" dan hiburlah mereka semua. Perlakukan setiap tamu dengan penuh hormat. Kegelapan pikiran, rasa malu, kedengkian, temui mereka di pintu sambil tertawa, dan mengundang mereka masuk. Berterima kasihlah kepada siapa pun yang datang, karena mereka diutus sebagai pemandu dari luar. (Jalaluddin Rumi). This being human is a guest house. Every morning is a new arrival. A joy, a depression, a meanness, some momentary awareness comes as an unexpected visitor. Welcome and entertain them. Treat each guest honorably. The dark thought, the shame, the malice, meet them at the door laughing, and invite them in. Be grateful for whoever comes, because each has been sent as a guide from beyond....Rumi...

Rabu, 08 Mei 2019

Paulo Coelho, Sukses

What is success? It is being able to go to bed each night with your soul at peace. Apa itu sukses (sejati)? Dapat menuju tempat tidur pada suatu malam, sedang jiwamu damai.

Nasehat Imam Ali

1. Be flexible without being weak. Be strong without being violent. Luweslah tanpa menjadi lemah. Kuatlah tanpa menjadi kejam. 2. Don't use the sharpness of you speech on the mother who taught you how to speak. Jangan gunakan lidah yang tajam kepada Ibu yang telah mengajarimu bicara.

Alice in Wonderland

I knew/ who I was/ this morning/ but I've/ changed a few times/ since then.

Hidup ibarat Berlayar

1. Ibarat berlayar, laut terkadang bersahabat, tapi siap-siap juga menghadapi badai yang menerjang. Tidak mudah memang, managing in turbulance time. Tetapi yakinlah, badai pasti akan berlalu. Dan kehidupan terus berlanjut. 2. Life is yours. Hidupmu adalah milikmu. Istamti' hayataka, nikmatilah hidup Anda. 3. Di mana Anda terjatuh, di sana pula ada mutiara ( where there is ruin, there is hope for a treasure). 4. Tidak penting berapa kali Anda jatuh (dijatuhkan). yang penting, berapa kali Anda bangkit.

Patrick Modiano

Patrick Modiano, penerima sastra nobel pernah berkata:....Setiap menyelesaikan sebuah novel, saya merasa sudah menyelesaikan semuanya. Namun saya tahu, saya akan kembali lagi ke detail-detail kecil yang tersisa. Pada kesempatan lain, beliau berkata:...Pada akhirnya, kita ditentukan oleh tempat dan waktu kita dilahirkan.

Belajar Rumi

1. Jangan tuna cinta/ agar kau tidak rasakan mati/ Matilah dalam cinta/ dan tetap hidup selamanya. Kau hidup hanya jika menghirup cinta. 2. Tutuplah pintu bahasa/ dan bukalah jendela cinta/ Rembulan tak lewat pintu/ cuma jendela. Heninglah, agar hati mendengar.

Renungan, Kata Bijak

Sekarang kita memasuki abad kearifan. Siapa saja yang memiliki kearifan, dialah sang pemenang (the winner). 1. Sekiranya seorang pemimpin berjalan di atas air, maka orang akan berkata, bahwa ia tidak bisa berenang. 2. Pelanggan yang paling tidak puas adalah sumber Anda untuk belajar (Bill Gates). 3. Pikiran ibarat parasut, hanya berfungsi jika ia terbuka (Lord Thomas Dewas). 4. Jika engkau membantu menyeberangkan perahu saudaramu, niscaya perahumu pun akan mencapai pantai. 5. Sebuah gagagsan dapat berubah menjadi debu atau keajaiban, tergantung pada bakat yang menggosoknya ( William Beruback: Kekuatan Menggabungkan ide, Wisdom of Crowded). 6. Kemampuan kita menoleh ke bumi ini peluang akan ada dalam bentuk masalah. ( Nelson A. Rockefeler). 7. Biarkan setiap orang menyapu di depan pintunya masing-masing, maka seluruh dunia akan bersih. ( Goethe, Jerman). (Legoso, 27-1-2019).

Jumat, 03 Mei 2019

Lee Israel

Can You Ever For Give Me. Itulah judul film inspiratif berdasarkan true story kehidupan Lee Israel. Lee adalah seorang penulis terkenal, dan mengalami nasib tragis di masa tuanya. Buku- buku yang ditulisnya dijual dengan harga yang sangat murah. Obral. Sementara Lee dililit utang. Utang membayar rumah kontrakan. Utang obat di Apotek. Utang pengobatan kucing kesayangannya. Ditambah lagi belanja kesehariannya yang juga tidak murah. Saya mengalami kesulitan hidup. Saya mengalami diskriminasi usia, keluhnya. Untuk mengisi hari- harinya yang muram, di Bar ia bertemu dengan seseorang pecandu dan pengedar kokain. Ia hampir- hampir saja terjerat bisnis haram itu. Tetapi ia memilih jalan menelikung yang juga beresiko. Lee memutar otak untuk mendapatkan uang. Lee akhirnya memalsukan surat- surat berharga dam dokumen- dokumen penting peninggalan penulis tersohor. Ia memanfaatkan sejumlah surat penulis terkenal, kemudian ia menambahi kata dan kalimat di bawah surat- surat berharga tersebut. Kata dan kalimat dari Lee sendiri. Lee akhirnya memalsukan banyak dokumen dan menjualnya di toko loak dan toko- toko barang antik. Dari cara culas inilah Lee mendapatkan uang. Suatu hari, ia mengikuti lelang dan pameran di pasar barang antik. Lee menemukan barang dan surat berharga yang telah dijualnya itu dengan harga dua kali lipat dari harga yang telah dipatoknya. Lee seakan menemukan jalan baru untuk lebih giat mendapatkan surat- surat berharga. Lee terkadang menemukan selembar surat terselip di dalam buku yang dibacanya di perpustakaan. Lee pun mencurinya. Pendeknya, demi uang, Lee menempuh jalur hitam. Lee kecewa berat dengan kemiskinan yang menimpanya. Ternyata, karier kepenulisannya mandek. Ide-ide kreatif dan inovasi menjauhinya. Dan ia pun hanya menemukan lorong buntu dalam kehidupannya. Noel Conrad, novelis kawakan. Catatan dan surat Noel yang ditemukannya di sebuah perpustakaan, Lee menambahkan kalimat- kalimat puitis. Tanda tangan Noel pun dipalsukannya. Doroty Parker, novelis dan penulis cerdas dan jenaka. Hidup ini menjemukan. Kita harus melakukan sesuatu, harapnya. Morjouri, kawan dekat Lee menyarankan agar ia memperbaiki penampilan, dan berhenti meminum bir. Dan Lee harus mencari cara mencari uang untuk hidup lebih layak. Coba contoh Tom Glancy, penulis terkenal, dan juga sering tampil di radio. Sementara Fanny Brice, tokoh Lee, siapa yang kenal? Ternyata hidup sebagai penulis, novelis tidak bisa diandalkan. Barangkalia menulis dan melahirkan buku memang sebagai kerja intelektual dan peradaban. Kita tidak busa berharap lebih banyak untuk hidup layak hanya dengan mengandalkan royalty dari tulisan.

Rabu, 01 Mei 2019

Perjalanan Hidupku-1

CURICULUM VITAE N a m a : Dr. Muhammad Zain. Karier : Sejak tanggal 22 Desember 2017 dilantik dan diberi amanah baru sebagai Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat, Kemenag RI. Sebelumnya, tanggal 8 pebruari 2017 diberi amanah sebagai Kepala Subdit Penelitian, publikasi Ilmyah, dan pengabdian pada masyarakat. Tanggal 22 Pebruari 2011-2016 sebagai Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Kementerian Agama RI. Tahun 2007-januari 2011 sebagai Kepala Sub Direktorat Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI; Tahun 2006 s.d. 2007 sebagai Kepala Seksi Pengembangan Tenaga Akademik, pada subdit yang sama; Tahun 2005 s.d. 2006 di Departemen Agama RI mendapat amanah sebagai Kepala Seksi Perencanaan Formasi, Subdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam; Tahun 2005- sekarang masih tercatat sebagai Dosen Fakultas Agama dan Filsafat /Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. Tahun 2000- sampai bulan juli tahun 2005, berkiprah sebagai dosen pada Fakultas Ushuluddin UIN Alauddin Makassar. Tempat, tgl lahir : Tumpiling, Polewali Mandar, 14 September 1972 Alamat : Perumahan Legoso Permai, Blok 1, no. 10 A, Ciputat.Nomor Hp. 081280015175; E-mail: afikrizain@yahoo.com; blog: www. afikrizain.blogspot.com. Nama Orang Tua : Ayah, Djapareng. Ibu, Sariah Isteri :Asriaty, M.Ag ( Dosen Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, DPK PTIQ Jakarta). Anak : Asyraf Fikri Yathier ( 17 tahun) Athique Qodri Fauzi ( 14 tahun) Riwayat Pendidikan: 1. Tamat SDN 031 Tumpiling tahun 1984. 2. Tamat Mts Bonde Campalagian tahun 1987. 3. Tamat MAN Pol-Mas pada tahun 1991. Selama belajar di Campalagian, ia juga sempat “Mangngaji tudang” (sorogan) dengan beberapa ulama setempat (K.H. Muhammad Zein ( almarhum), K.H. Muhammad Nur ( almarhum), K.H. Abdul Latief Busyra, pimpinan Pondok Pesantren As-Salafy, Parappe, Campalagian, dll. 4. Selanjutnya, ia melanjutkan studi S-1 pada Fakultas Ushuluddin, jurusan Tafsir Hadis IAIN (UIN) Alauddin Makassar dan selesai pada tahun 1996 dengan predikat Cumlaude. 5. Selesai pendidikan Magister pada tahun 1999 pada Program Pascasarjana IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Tanggal 27-07-2007 telah mempertahankan disertasi pada ujian terbuka /promosi doktor pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan yudisium CUMLAUDE. 7. Tahun 2004, berkesempatan mengunjungi beberapa perpustakaan di Mesir ( Universitas Al-Azhar, Kairo) dan Universitas Iskandariyah untuk kepentingan penulisan disertasi pada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 8. Tahun 2007 berkesempatan untuk mengunjungi Mesir, Prancis dan Maroko. 9. Tahun 2009 ke Belanda dan Belgia untuk Monev Shortcourse dosen PTAI. Selain itu, ia mendampingi Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Mohammad Ali pada pertemuan khusus dengan Prof. Dr. Cornelis van Dijk ( ahli Darul Islam Islam dan penulis Kahar Muzakkar), Prof. Dr Nico Kaptein ( penulis Maulid Nabi Saw dan ahli Islam Indonesia), dan pejabat pada Universitas Leiden, Belanda. 10. Pada tanggal 16 s.d 26 Desember 2011 ke Shana’a, Yaman bersama Tim delegasi Indonesia untuk evakuasi 150 santri, pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di Ma’had Darul Hadis, al-Salafy, Dammaj Sha’dah, Yaman pimpinan Syekh Yahya al-Hajury. Karya-karya : 1. Ia sedang mempersiapkan penerbitan buku dengan judul: Dekonstruksi Sakralitas Sahabat Nabi, Tinjauan Sosio-antropologis. 2. Sebagai penulis buku: Membangun Keluarga Humanis (Jakarta: 2004). 3. Sebagai editor buku karya Prof. Dr. H. A. Qodri Azizy; (a) Reformasi Bermazhab (Mizan/Teraju, 2004); (b) Hukum Nasional: Eklektisisme antara Hukum Islam dan Hukum Umum (Mizan/ Teraju, 2005), (c) Membangun Integritas Bangsa (Jakarta: Renaisan, 2005). 4. Sebagai editor buku Prof. Dr. K.H. Sahabuddin yang berjudul: (a) Nur Muhammad: Telaah sufistik Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani (Jakarta: Logos, 2004), dan (b) Menyibak Tabir Nur Muhammad (Jakarta: Renaisan, 2005). 5. Sebagai editor buku karya Prof. Dr. H. Sattu Alang, M.A yang berjudul: Etika Seksual dalam Lontara’ Assikalabbineng (Makassar, 2005). 6. Sebagai editor buku karya Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah, et.al, dengan judul: Formalisasi Syari’ah (Jakarta: Renaisan, 2005). 7. Sebagai editor buku Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag dengan judul: Membangun Paradigma Baru Kajian Hadis: telaah atas Pemikiran Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail, (Jakarta: Renaisan, 2005). 8. Sebagai editor karya Ach. Muqaddam dengan judul: Filsafat Ketuhanan Syekh Husain al-Thaba’thaba’i (Mizan/ Teraju, 2005). Ia juga seorang blogger, dan pencinta Jalaluddin Rumi. Tiada hari tanpa membaca “Rumi”. Siapa pemilik kearifan, dialah the winner.