Gallery

Jumat, 21 September 2018

Pejabat Baru

Pelantikan Pejabat baru Hari ini, saya mengikuti pelantikan pejabat baru. Ada mutasi dan promosi jabatan. Prof Abd Rahman Mas'ud sebagai Kepala Badan Litbang dan Diklat menyampaikan sambutan pelantikan. Sambutan tersebut saya pikir menarik, simpel dan mengandung makna yang dalam. Oleh karenanya saya kutipkan sebagai berikut: .........sesuai amanat Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 bahwa mutasi dan promosi ini merupakan salah satu bentuk pengembangan karier PNS yang merupakan suatu keharusan dalam penyelenggaraan pemerintah dengan memperhatikan kebutuhan organisasi. Saya juga mengingatkan bahwa suatu jabatan terdapat amanah yang harus dijalankan dengan baik agar mendapat nilai ibadah, sehingga mendatangkan kebaikan bagi diri kita sendiri. Dengan demikian, seberat apa pun tugas dan pekerjaan akan terasa nyaman dan ringan, apabila amanah ini dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. (Dengan) memiliki potensi diri, latar belakang, sudut pandang yang berbeda dengan keunikan masing- masing. Hal ini sangat berpengaruh dalam menyikapi masalah yang sama. Maka perlu saya ingatkan bahwa di dalam jabatan yang saudara emban saat ini terdapat tanggungjawab terhadap problem solving dan membina serta membimbing bawahan untuk menjadi lebih baik dengan menjadikan diri sendiri sebagai contoh representasi dari lima nilai budaya kerja Kementerian Agama. Yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab, dan Keteladanan. Thomas Jefferson pernah berkata:....the most sacred duty of all goverment is to do impartial judge to all citizen. Akhirnya, saya mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantik agar segera menyesuaikan diri terhadap tugas dan pekerjaannya, mengingat akan berakhirnya tahun anggaran agar dapat segera melanjutkan program kerja yang sudah dirancang, sehingga dapat selesai dengan baik dan cepat. Selamat bekerja dan mudah- mudahan Allah Swt selalu melindungi kita dalam setiap pekerjaan. Pelaksanaan program kerja anggaran juga harus tetap berdampak pada accountability kinerja. Ada kata bijak:.....in yazinuka la-nafsuka ....in yasyinuka lahiyah....(terjemah bebas:.....jabatan itu bisa memuliakanmu, tapi juga bisa menistakanmu....). Jakarta, 21 september 2018.

Sabtu, 15 September 2018

Ibn Rusyd dan Buku

Ibn Rusyd, (1126-1198) When zealous muslims burnt the books of Averroes, a disciple of his began to weep. Averroes said to his student, My son, if you are lamenting the condition of the muslims, then tears equal to the seas will not suffice. If you are crying for the books, then know that ideas have wings and transcend aeons to reach the minds of thinking people. Ketika sekelompok muslim sangat bersemangat membakar kitab karya Ibn Rusyd, salah seorang murid beliau mulai menangis. Ibn Rusyd berkata kepada muridnya itu, Anakku, jika engkau meratapi kondisi umat Islam ini, kemudian air matamu sama dengan air laut, itu pun tidak sepadan. Yang patut engkau tangisi adalah nasib buku- buku itu, kemudian mengetahui ide-ide yang sesungguhnya memiliki bersayap dan bisa terbang melampaui berabad- abad lamanya yang mencapai pikiran orang banyak.

Naskah Kraton Yogyakarta

Kraton Yogyakarta Pada suatu pagi, Tanggal 7 juli 2018, saya berkunjung ke Perpustakaan Widya Budaya Kraton Yogyakarta. Tidak banyak yang tahu bahwa di dalam Kraton Yogya terdapat perpustakaan yang menyimpan banyak manuskrip. Saya bertanya dua kali, baru bertemu perpustakaan Sultan Yogyakarta tersebut. Selama ini, Museum Sono Budoyo yang terkenal dan bangunannya relatif megah, tepat di depan Alun- Alun Yogyakarta. Pada pintu masuk perpustakaan ada tulisan: no entrance, dilarang masuk. Ternyata di balik pintu tersebut ada sebuah bangunan yang cukup tinggi, sederhana, tanpa tanda- tanda bahwa di balik temboknya yang kokoh tersimpan ratusan manuskrip dan buku- buku sejarah kesultanan Yogyakarta berikut beberapa katalognya. Saya bertemu dengan pak Candra dan KRTPurwodiningrat. Pak Candra adalah pegawai yang pernah melanglang buana di Jakarta. Ia bercerita bahwa sudah pernah 20 tahun merasakan sumpeknya kota Jakarta. Ia pada akhirnya memilih mengabdi di perpustakaan Kraton Yogyakarta. KRT Purwodiningrat adalah pensiunan pegawai Balai Pustaka. Pada umurnya yang sudah senja, ia memilih untuk mengabdi dan terus melakukan transliterasi karya dan manuskrip kesultanan Yogyakarta. Ia sanggup menerjemahkan dan mengetik langsung sekitar 6 lembar perhari. Ia sedang mentransliterasi Naskah Gianti yang memuat serba- serbi sejarah kesultanan Yogyakarta. Sejarah perang, sejarah kota, semua ada di dalam naskah Gianti. Dari cerita pak Candra, bahwa Thomas Rafless ketika kalah perang memboyong semua manuskrip Kraton Yogyakarta. Semua diangkut ke Inggeris. Konon, hanya dua manuskrip yang tertinggal atau ditinggal. Satu manuskrip al- Quran al- Karim yang berornamen indah. Berat al- Quran tersebut sekitar 5 kg. Ada lagi naskah Surya Raja yang memuat kisah raja- raja Yogyakarta. Ironisnya, manuskrip- manuskrip yang dibawa lari Thomas Rafless tersebut, kini berada di Inggeris. Dan celakanya, tidak mudah untuk mengaksesnya karena milik Yayasan keluarga. Sehingga, sesungguhnya kita telah mengalami keterputusan intelektual. Ini kerugian bagi bangsa Indonesia. Kita kehilangan "memori kolektif" sebagai bangsa besar.

Sultan-ku

Mata- Mu yang penuh dengan cinta. Lihatlah, aku datang untuk berkunjung Dalam kata- kata air kehidupan. Aku datang untuk menjadi mawar dan menghijaukan. Aku lemah, aku hanya setengah. Aku datang kepada- Mu Untuk menjadi sempurna. Layaknya burung Bul- Bul yang telah jatuh cinta. Aku datang untuk bertengger di dalam mawar- Mu. Hatiku terbakar tak ada tempat lain selain diri- Mu. Ketika tak punya kekayaan selain nyawaku. Aku datang untuk menyerahkan nyawaku. Kabulkanlah wahai sultan- Ku. Aku datang untuk terbakar dengan cinta-Mu. Ketika semua tempat adalah tanah. Aku datang untuk menjadi samudra. Ketika lemah dan tanpa cinta. Aku datang untuk menemukan diriku. Ketika kebohongan telah terbiasa. Aku datang untuk melihat kebenaran. Ketika orang yang hidup telah mati. Aku datang untuk terlahir di dalam hati- Mu. Hati- ku terbakar, tidak ada tempat lain selain Kamu. Kata- kataku terbakar.

Darurat Manuskrip

Indonesia:....Darurat Manuskrip Keagamaan Manuskrip menyimpan memori intelektual suatu bangsa. Bangsa besar adalah mereka yang merawat dan melestarikan kekayaan intelektualnya. Mengkaji manuskrip laksana menarik anak panah dari busurnya, semakin ke belakang akan semakin melesat jauh ke depan. Belajar sejarah bukan berarti kita menjadi kuna dan terbelakang, tetapi bisa mengambil pelajaran untuk sebuah peradaban baru.

Kamis, 06 September 2018

Filosofi Buku

Books are the ships which pass through the vast sea of time, ( Francis Bacon, h. 100). Buku ibarat kapal yang melintasi lautan waktu yang sangat luas. Pada pepatah lain berbunyi:....So many books, So little time. Semakin banyak buku, tetapi sedikit waktu. Frank Zappa.