Gallery

Selasa, 27 Agustus 2019

Cerita Kyai Hasyim Muzadi

Cerita Kyai Hasyim Muzadi Saya mengenal baik Kyai Hasyim Muzadi sebagai orator ulung. Joke dan humor cerdasnya sering dilontarkan untuk mengurai ketegangan. Kyai Hasyim bukanlah dari keluarga kyai. Beliau memiliki latar keluarga orang biasa. Beliau menjalani karier organisasi di NU mulai dari bawah, kelas ranting, cabang, dan terus melejit menjadi Ketua Umum PBNU. Gaya bicara dan humornya juga khas. Untuk memahami Kyai Hasyim secara utuh, Ahmad Millah Hasan menulis biografi beliau setebal 502 halaman. Buku biografi yang cukup tebal dengan judul: Biografi A. Hasyim Muzadi Cakrawala Kehidupan, 2018. Sisi manusiawi Kyai Hasyim banyak diungkap dalam buku tersebut. Suatu hari beliau diundang ceramah di Malang, dan diantar oleh tukang becak langganannya. Selesai ceramah, beliau hanya meminum susu separoh, dan selebihnya ia bungkus untuk diberikan kepada si Tukang becak. Beliau juga sering bersedekah di masa- masa sulit. Uang sisa di dompetnya, Rp. 20. 000, ia hanya menyisakan Rp. 5.000 untuk kebutuhan belanja dua hari. Isterinya, Muthmainnah bertanya, bagaimana untuk besok? Urusan besok ya besok saja, Kyai Hasyim menjawab singkat. Ternyata banyak bersedekah dapat menjaga kebugaran. Untuk apa memiliki banyak uang tapi hanya habis untuk membeli obat. Keluarga Hasyim makan dari hasil ceramah. Biarlah penghasilan sedikit tapi berkah. Yang saya cari adalah keluhuran, bukan kemasyhuran, imbuhnya tegas. Ketika Mas Millah Hasan mengajukan draft buku biografi Kyai Hasyim, maka beliau menyarankan agar niat tersebut diurungkan. Saya kan masih hidup, biasanya biografi itu diluncurkan setelah orangnya sudah wafat. Ketika Mas Millah mendesak dengan argumen bahwa seorang tokoh sebaiknya ditulis agar bisa menjadi teladan bagi yang lain, Kyai Hasyim menunduk, tanda bahwa beliau tidak setuju. Di rumah, rupanya beliau juga irit bicara. Beliau bicara seperlunya. Sehingga tetamunya mengira kurang perhatian. Bicaranya banyak ketika beliau televisi. Kyai Hasyim kalau tidak ceramah, badannya sakit dan pegal. Suatu hari, wartawan dari Jawa Timur sowan ke Malang, kediaman Kyai Hasyim. Beliau sedang sakit. Wajahnya masih pucat. Tetapi menariknya, beliau masih melayani wartawan, dan menjawab dengan tangkas pertanyaan- pertanyaan yang mereka ajukan sambil melempar humor. Setelah selesai wawancara, benar kan, obat sakit Kyai Hasyim, ya mikrofon, seloroh sang wartawan. Kyai Hasyim memang dekat dengan media. Ia juga dikenal sebagai Kyai news maker, pembuat berita sebagainana pendahulunya Gus Dur. Suatu waktu, Kyai Hasyim mendapatkan musibah bertubi- tubi. Seorang puteranya sakit keras, dan hampir saja menghembuskan nafas terakhirnya. Yang lainnya terjatuh dari motor dan luka parah. Sehingga Kyai mendatangi seorang ulama kharismatik di Malang untuk meminta nasehat. Kyai kharismatik menasehati agar beliau bersedekah berapapun sisa uang yang dimilikinya kepada seorang pengemis yang mendatangi rumahnya. Tentu masih banyak kisah sisi manusiawi Kyai Hasyim. Tulisan singkat ini selesai ditulis, saya masih penasaran karena kehilangan mkment membaca buku tentang Kyai Hasyim, yakni Coin Kyai Hasyim Muzadi. Buku ini sangat menarik perhatian saya, dan memuat humor- humor segar terkait ketokohan Kyai Hasyim Muzadi. dalam banyak kesempatan, ketika Kyai Hasyim bicara dalam suatu forum selalu saja ungkapan beliau bak magnet yang menyedot perhatian publik. Kata- kata, pandangan dan nasehatnya selalu menjadi catatan dan kutipan segar wartawan.

Senin, 12 Agustus 2019

Riset berbasis Keluaran

Catatan Riset SBKU dan Pemanfaatan Litbang 1. Ini adalah proyek perubahan untuk inovasi dan regulasi Kelitbangan. Supaya terbangun budaya akaemik. Kita harus melepaskan diri dari insularity, berpikir kepulauan, kurang gaul. 2. Kita selalu berpikir bahwa Litbang itu adalah think thank Kemenag RI. Balitbang adalah pusat peneltian dan pusat pengkajian yang sesungguhnya. Ini penting. Ada dua atau tiga hal yang terkait, perumusan kebijakan dan pemecahan solusi. a. Balitbang bisa mengembangkan pure research. Sehingga dapat menghasilkan penelitian yang terkait dengan aspek akademik, menghasilkan konsep-konsep, teori- teori yang bisa memecahkan problem sosial. Bisa Menguji atau menemukan teori. Ini yang sangat penting. b. policy research. Kita harus memperbesar policy research. Ada policy research yang kita rencanakan lebih awal. Yang tentu merupakan kita untuk memprediksi terhadap hal hal yang akan terjadi untuk akan datang. Atau sesuatu yang kita tidak duga sebelumnya. Riset yang sifatnya futuristik. c. Riset terkait Isu- isu Aktual. Ini adalh hal hal yang bersifat emergensi. Ada persoalan Ahmadiyah, syiah, radikalisme, bom bunuh diri, terorisme. Pembubaran HTI. Berapa orang kita yang ahli pada bidang policy research. Apakah action research menjadi bagian dari kita. Apakah penting action research tersebut penting untuk di litbang. Ada dua hal yang penting 1. Kita hrs menghadilkan peta keagamaan yang dihubungkan dengan tujuh misi Kemenag. a. Litbang sudah melakukan survey kehidupan keagamaan. Kabalitbang sudah melaksanakan ini. Peta kehidupan umat beragama. b. Pendidikan Islam. c. Pemetaan pelayanan haji. d. Pemetaan ekonomi umat. e. Tata kelola Supaya kita dapat mendapatkan sumber data yang akurat. Litbang memiliki satu ruang khusus yang isinya teknologi informasi. Kalau mau mencari potensi konflik. Tahun 2020, kita memiliki semua data ini kita memilikinya. Formula Proses Pengambilan Kebijakan berbasis riset Memasyarakatkan ilmunpengetahuan, dan mengilmupengetahuankan masyarakat.

Minggu, 11 Agustus 2019

Catatan al-Qur'an Terjemah Bahasa Rejang

Al-Qur'an Terjemah Bahasa Rejang Beberapa catatan penting untuk program Al- Qur'an Terjemah Bahasa Rejang, sebagai berikut: 1. Bahasa Rejang adalah salah satu bahasa di Pulau Sumatera yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat. Bahasa Rejang bahkan memiliki aksara sendiri ( ka ga nga). Tidak semua bahasa daerah memiliki aksara sendiri. Bahasa Batak, Jawa, Sunda, Bugis, di antara yang sedikit itu. Oleh para ahli disebutkan bahwa ciri bangsa atau suku yang maju dari sisi literasi ditandai oleh aksaranya. Kalau sebuah suku memiliki aksara berarti suku tersebut adalah suku yang berperadaban tinggi. sebagaimana Prof Naquib al-Attas pernah berkata bahwa ciri peradaban suatu bangsa tidak hanya dilihat dari peninggalan bangunan fisiknya, tetapi lebih dari itu, susastra dan karya- karya intelektualnyalah sebagai pertanda kebesaran dan keadaban tinggi bangsa tersebut. Di sinilah arti penting program penerjemahan al-Qur'an bahasa Rejang. Dalam konteks ini, sesungguhnya program ini dimulai dari disposisi langsung dari Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin agar tahun 2019 dimulai kegiatan penerjemahan ini. Setidaknya ada tiga bahasa yang memiliki aksara ka ga nga, Batak, Bugis dan Rejang. Tentu kita perlu menggali sejarah dan nilai- nilai luhur ketiga suku ini. 2. Seperti jamak diketahui bahwa menerjemah juga adalah sekaligus menafsir. meskipun Imam al- Zurqani dalam kitab Manahil al- Irfan fi 'Ulum al-Qur'an, h. 94-95 menyebut lima perbedaan antara terjemah dan tafsir, antara lain: terjemah haruslah harfiyah, sedang tafsir harus mencari makna- makna lain sejauh itu masih memungkinkan. Terjemah harus keseluruhan kata dan kalimat al- Qur'an, sedang tafsir boleh membuang kata atau kalimat yang dianggap kurang relevan dengan konteks penafsiran. Singkatnya, terjemah adalah upaya ijtihadi manusia untuk mendekatkan makna dan maksud sebuah kitab suci kepada manusia. Sebab hakikat makna dan maksud ayat- ayat suci hanya Allah swt yang mengetahui firman dan kalam- Nya. Tuhan menurunkan kitab suci untuk manusia sebagai bentuk dan simbol komunikasi langsung kepada umat dan hamba- hamba- Nya. Dalam kajian hermeneutik, ini disebut sebagai proses al- tanzil. Sedang manusia dalam berkomunikasi kepada Tuhan- Nya, komunikasi vertikal lewat media do'a ( al- du'a). 3. Mengapa Bengkulu? Kota Bengkulu tempat Ir Soekarno "berlabuh". Kota ini disamping eksotik juga tempat Bung Karno, sang proklamator menempa diri menjadi seorang tokoh besar revolusi. Kota ini juga tempat lahir ibu Fatmawati, penjahit sang saka Merah Putih yang juga ibu Megawati Soekarno Putri, presiden RI. 4. Al-Qur'an as literary text, sebagai teks sastra yang tinggi. Semoga lewat Bahasa Rejang ini, maksud Q.S..... Bahwa al- Qur'an diturunkan sesuai dengan bahasa kaumnya,......bi lisani qawmihi terbukti. Bahwa al- Qur'an itu turun dengan lisan al- ' Arab adalah benar adanya. Bahwa maksud dan pesan al- Qur'an itu sejatinya bisa dipahami dengan mudah oleh umatnya yang non- Arab. Sekali lagi perlu ditegaskan, di sinilah arti penting kehadiran al- Qur'an Terjemah Bahasa Rejang. 5. Al-Qur'an dan Semangat Literasi Dalam sejarah literasi masyarakat dunia, Al-Qur'an memiliki peran sentral. Halmana ayat pertama turun: Iqra', Bacalah! Iqra' ini memantik dan telah memicu perkembangan literasi secara masif. Bahkan pada abad pertengahan, Samarkand telah menjadi pusat pabrik kertas terbesar dunia. Kota Samarkand juga merupakan Silk Road, jalur sutera yang menghubungkan negara- negara China, Asia, Turki dan Eropa. Lebih lanjut Mark Kurlansky menulis buku teranyarnya tentang sejarah kertas. Buku tersebut berjudul: Paper Paging Through History, 2016. Kertas adalah teknologi yang sangat sederhana namun sangat penting dalam sejarah teknologi yang diciptakan manusia. Untuk dua milenium terakhir ini, kertas sangat memainkan peranan dalam mengembangkan literasi, media, agama, pendidikan, perdagangan, dan seni. Kertas adalah pondasi peradaban. Kertas dapat berfungsi untuk mendukung sebuah revolusi dan memproteksi stabilitas keamanan. Dapat kita lihat dalam sejarah Mao Tse-Tung ( Zedong) yang memproduksi 6,5 juta buku yang memuat pandangan dan ideologinya. Dan diterjemahkan ke dalam 37 bahasa dan braile. Hal ini dilakukannya untuk meluaskan pengaruhnya dan melakukan single of publication. Dan lagi- lagi atas jasa kertas. Leonardo da Vinci hanya membuat sketsa 15 lukisan, tetapi digandakan menjadi 4.000 di atas kertas. Sehingga Leonardo sangat masyhur karena jasa kertas. Sekarang adalah era paperless culture. Era meninggalkan penggunaan kertas. Apakah fungsi kertas akan dengan sendirinya berakhir? Hal yang menarik dalam buku Mark Kurlansky adalah sebuah tema yang membahas The Islamic Birth of Literacy. Bahwa kemunculan Islam justeru memberi perhatian besar bagi perkembangan industri kertas. Bahwa mitos pembuatan kertas berkait kelindan dengan tawanan tentara China. Sebagaimana yang ditulis oleh al- Tha'ilibi, sejarawan Arab abad ke-10 yang menukis buku berjudul: Book of Curious and Entertaining Information. Dalam buku tersebut, beliau berkisah bahwa setelah perang Talas tahun 751, panglima perang Arab, Ziyad ibn Shalih dapat menaklukkan tentara China di Gao Xianzhi. Beliau menangkap para tawanan perang China, dan meminta mereka untuk mengajarkan cara membuat kertas di Samarkand. Sehingga, produksi kertas secara massal terjadi di samarkand bahkan menjadi barang ekspor, dan masyarakat dapat memanfaatkan kertas tersebut di mana pun mereka berada. Ada kisah lain yang menyebutkan bahwa penggunaan kertas dimulai di Asia Tengah sejak abad ke empat. Hal ini dijelaskan oleh Marc Aurel Stein, seorang arkeolog Hungaria. Bahwa penggunaan kertas untuk pertama kalinya terjadi pada tahun 313-314. Dikisahkan bahwa seorang isteri kesal sama suaminya, karena telah meninggalkannya tanpa memberinya uang. Sehinga sang isteri menulis di atas kertas, I would rather be a dog's wife or a pig's wife than yours. Bahkan sejarawan China, Tsien Tsuen Hsuin mengatakan bahwa penggunaan kertas di Asia Tengah lebih awal, pada tahun 105 Masehi, bukan awal abad ke lima Masehi. Kata- kata Arab untuk kertas adalah kaghid dan qirtas. Kata ini juga dipakai dalam Al- Qur'an. Seperti jamak diketahui bahwa Islam lahir di tengah- tengah masyarakat Arab yang rata- rata buta huruf. Tetspi kebutuhan akan kertas meningkat, ketika Islam sudah berkembang ke beberapa wilayah sekitar semenanjung Arabia. Seperti Syiria, Mesir, dst. Sepeninggal Nabi shalla Allah alaih wa sallama, ketika perang ada puluhan penghafal Al- Qur'an yang gugur di medan perang. Di sinilah semakin muncul kebutuhan akan kertas. Terlebih lagi ketika ayat- ayat Al_Qur' an banyak yang ditulis dengan kaligrafi. Perkembangan Islam dan kebutuhan akan penggandaan al- Qur'an membuat kehadiran kertas sangat penting. .... In the course of their conquests, the muslims came into contact with many centers of learning, and every conquest advanced their knowledge. They learned papermaking and alchemy from the Chinese in Central Asia, and mathematics from the peoples of Egypt and Syria. From the Greeks, they learned hydraulic engineering, and in North Africa, Spain, and Sicily, they observed Roman Civil engineering-- the building of bridges, dams, aqueducts, and irrigation.(h. 52). 6. Al- Qur'an dan Moderasi Beragama. Bahwa watak keberagamaan kita adalah plural dan bergantung pada teks. Umat kita sangat religius dan dalam keberagamaannya selalu bertumpu pada teks. Dalam kehidupan keberagamaan kita pun hampir setiap masalah dan problem- problem sosial selalu dicarikan ayat atau landasan teksnya. Hanya saja ayat- ayat al- Qur'an terbagi dua, al-muhkamat dan al- mutasyabihat. Ayat- ayat muhkamat adalah ayat- ayat yang sudah sharih kandungan hukumnya. Sedang ayat mutasyabihat adalah ayat- ayat yang masih debatable kandungan maknanya. Pada konteks ini penafsiran itu harus hadir. Seperti contoh ayat: waqtulu al- musyrikin haithu thaqiftumuhum.....terjemah harafiyahnya: Bunuhlah orang- orang musyrik di mana pun kalian temuakn mereka. Padahal Imam al- Syarbini telah menegaskan bahwa maksud ayat tersebut adalah menghilangkan syirik dalam hati kaum musyrikin, bukan membunuh dalam artian menghilangkan nyawa mereka. Demikian penjelasan beliau dalam kitabnya yang masyhur al- Mughni al- Muhtaj. Kata kafir, jihad, al- qital, al- Islam, kafir, dst perlu mendapat perhatian khusus agar umat kita tercerahkan. Intinya, semakin dekat dengan al- Qur'an, maka keberagamaan kita semakin inklusif, dan tidak justeru sebaliknya. Keberagamaan yang inklusif, terbuka, toleran, damai adalah dambaan semua orang. Bahwa Islam itu adalah agama rahmah. Dakwah Islam juga disyiarkan dengan cara ramah. Islam rahmah, dan dakwah ramah inilah yang telah dicontohkan oleh para alim ulama kita. Syeikh Abd Rauf al- Singkili dalam karya dan magnum opusnya Tarjuman al- Mustafid telah memulai penerjemahan al- Qur'an dengan memafaatkan kekayaan kearifan lokal dalam proses penafsiran beliau. Bahkan dalam tafsir tersebut, beliau juga memasukkan ramuan obat- obatan ketika berhadapan dengan ayat- ayat fauna.

Sabtu, 10 Agustus 2019

Idul Qurban dan Semangat Berderma

Setiap tahun, umat Islam seluruh dunia merayakan Idul Adha atau biasa juga disebut Idul Qurban. Idul Qurban, sesungguhnya adalah napak tilas Nabi Ibrahim dan Ismail, puteranya. Napak tilas nabi Ibrahim tersebut diabadikan dalam al- Qur'an, surah al- Shaffat, ayat 100 dst Perayaan hari raya idul qurban di dunia ini berbeda-beda. Di Indonesia tidak seheboh Idul Fitri, hari raya puasa. Di Tiongkok yang bukan negara Islam liburnya empat hari. Bangladesh ramai, dan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Mudik lebaran idul Qurban sangat padat di Bangladesh. Bahkan mereka bisa naik punggung kereta Api seperti di Indonesia masa lebaran Idul Fitri. Mereka berlibur selama tiga hari berturut-turut. Masa libur tersebut digunakan untuk mengunjungi keluarga, dan sahabat. Tadarus atau membaca al Quran digalakkan. Demikian pula halnya dengan di Pakistan, negara Islam. Pemerintah Pakistan meliburkan warganya selama empat hari berturut-turut. Maroko libur selama tiga hari. Di Amerika juga libur selama tiga hari. Ada acara makan makan dan open house. Mesir tradisi bermaaf-maafan justeru pada hari idul Qurban. Di Saudi Arabia liburnya selama tiga hari. Saudi terkenal dengan pengekspor daging qurban terbesar di dunia. Daging dikirim ke negara negara miskin di Afrika Selatan, dan Asia Tengah, bisanya lewat armada laut dan bahkan udara. (Tabloid Genie, edisi 17 -23 september 2015, h. 41). Jauh sebelum nabi Ibrahim AS, dua putera Adam a.s, Habil dan Qabil juga melakukan qurban sebagai bentuk pengejewantahan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Qurban sudah menjadi bahasa Indonesia. Karib, kerabat adalah seakar kata dengan qurban. Semuanya bermakna dekat atau kedekatan. Qurban dimaksudkan untuk mendekatkan diri secara vertikal kepada Allah Swt, sekaligus mempererat hubungan horizontal kepada sesama manusia. Hewan qurban, kambing, sapi, kerbau, onta yang kita persembahkan adalah hanya semata mencari ridha Allah Swt. Qurban hanya sebagai manifestasi taqwa kepada- Nya. Lan yanala Allah luhumuha wa la dima'uha, wa lakin yanaluh al- taqwa minkum...Bukanlah daging dan darah qurban itu yang sampai kepada Allah Swt, tetapi takwamulah yang diterima di sisi- Nya...Pada saat yang sama, daging qurban yang kita sembelih dibagi- bagikan kepada orang miskin dan kaum dhu'afa yang sangat mmbutuhkannya. Daging qurban dimaksudkan sebagai perekat kohesi sosial sekaligus sebagai bentuk emphaty kepada sesama. Idul Qurban hadir untuk menyambung hubungan vertikal kepada Allah Swt dan kepada sesama manusia. Semangat altruisme, rasa empati dan rela berkorban kepada sesama harus terus ditumbuhkan. Keadilan sosial adalah cita- cita luhur Idul Qurban. Makna metaforis menyembelih hewan qurban adalah menyembelih sifat hewaniyah dan kebinatangan kita. Bahwa musuh terbesar manusia adalah ego yang bersemayam dalam dirinya sendiri. Sifat tamak, serakah dan loba harus kita sembelih. Serakah terhadap harta duniawi dapat membelenggu kehidupan manusia sehingga dengan tega bisa saling memangsa. Mahatma Ghandi pernah berkata, sesungguhnya Tuhan telah mencukupkan rezeki seluruh umat manusia dengan kekayaan alam raya dan segala isinya. Tetapi, alam dengan kekayaan yang melimpah- ruah itu tidak akan cukup bagi seorang yang serakah. Haus akan kekuasaan akan membutakan nurani manusia. Nurani dan cahaya kebenaran bisa padam dalam sanubari manusia yang haus kekuasaan. Pada pagi hari, pertanyaannya adalah kita makan apa. Pada siang hari, kita makan di mana? Dan pada sore hari, kita makan " siapa"? Itulah gila kuasa yang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Cukuplah bagi kita untuk mengambil pelajaran. Fir'aun yang thaghut, tiranik, haus kekuasaan pada akhirnya tumbang. Jatuh. Kekuasaannya hanya bertahan 40 tahun. Kekuasaan itu rapuh. Qarun yang gila harta, tenggelam dan ditelan bumi bersama harta yang dicintainya. Dari sinilah istilah harta Qarun. Haman, birokrat yang korup juga jatuh dan hancur. Segala bentuk keserakahan, monopoli, ketamakan akan berakhir dengan tragis. Fir'aun, Qarun, dan Haman jatuh dan hancur. Kuasa, harta, semuanya akan jatuh dan berakhir. Tidak ada yang abadi. Semuanya akan berakhir. Kullu man 'alaiha fanin. Illa wajhu rabbika zil jalali wal ikram. Semua di alam raya ini akan hancur, kecuali Tuhan yang Maha Agung dan Mulia. Yang langgeng hanyalah karakter baik dan kebajikan. Idul Qurban adalah hari raya menyembelih egoisme kita, dan marilah kita merayakan solidaritas antar sesama. Dengan Idul Adha, status kita meningkat dari saleh ritual menjadi saleh sosial. Marilah kita terus menebarkan kebaikan kepada sesama. Marilah kita terus menyantuni kaum dhu'afa. Marilah kita meningkatkan altruisme yang genuine, otentik. Muara Idul Qurban adalah menjadi manusia otentik. Manusia yang saleh secara ritual sekaligus saleh secara sosial. Kita boleh dan mungkin harus menjadi kaya, tetapi menyantuni. Kita bisa menjadi penguasa, tetapi yang bijaksana. Nabi Sulaiman a.s adalah Nabi terkaya sepanjang masa, tetapi menyantuni semua orang. Bahkan menyantuni binatang dan makhluk- makhluk Tuhan lainnya. Nabi Sulaiman bisa memahami bahasa binatang. Beliau bisa berkomunikasi dengan burung Hud- Hud. Bisa bercanda dengan ratu semut. Bisa memerintah bangsa jin. Bisa memerintah angin dan bisa membawanya ke ujung dunia mana saja yang diinginkannya. Tetapi Nabi Sulaiman terkenal sangat bijaksana, dan dermawan. Nabi Ibrahim a.s dikenang karena kedermawanannya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa setiap beliau kedatangan tamu pasti menjamunya. Biasanya dengan memotong seekor atau beberapa ekor kambing dan domba. Di setiap wilayah di mana beliau berdomisili, Nabi Ibrahim selalu saja menjadi perhatian. Karena beliau selalu sukses dalam peternakan dan pertanian. Beliau memiliki gandum yang melimpah dan hewan ternak yang sangat banyak. Beliau sangat dermawan. Itulah sebabnya, nabi Ibrahim a.s dikenal sebagai khalil Allah, kerabat Allah. Nabi Ibrahim sangat dekat dengan Allah Swt. Dalam sebuah kisah. Nabi Ibrahim bertamu di rumah Ismail puteranya. Ismail kebetulan sedang tidak berada di rumahnya. Hanya isteri Ismail yang ada. Lama kemudian, isteri Ismail ini tidak menjamu mertuanya layaknya seorang mertua. Nabi Ibrahim setelah pulang berpesan kepada menantunya. Bahwa kalau suamimu datang, beritahu agar segera mengganti "tangga rumahnya". Bahasa kiasan, bahwa Ismail harus mengganti isteri yang baru. Karena isterinya yang sekarang ini bakhil alias kikir. Tidak pandai berderma Sabda Nabi, al.sakhiyyu qaribun min Allah. Wa qaribun min al nas, qaribun min al- jannah wa ba'idun min al nar. Wal bakhilu, ba'idun min Allah, ba'idun min al nas . Ba'idun min al- jannah. wa qaribun min al- nar. Orang dermawan dekat dengan Allah. Disenangi banyak orang. Dan jauh dari api neraka. Sebaliknya, orang bakhil, jauh dari rahmat Allah, dijauhi banyak orang. Jauh dari pintu surga. Dan sangat dekat dengan api neraka. Hati-hati kaum muslimin, salah satu makna kufur adalah kikir (kufur nikmat)...wa iz ta'azzana rabbukum, la in syakartum la azidannakum, wa la in kafartum inna 'azabi la syadidun....Dan ingatlah juga tatkala Tuhanmu mengabarkan dengan sangat jelas, apabila kalian pandai bersyukur atas nikmat-Ku, maka akan Kutambahkan nikmat- nikmat tersebut, tetapi sebaliknya, apabila kalian kufur nikmat, maka ketahuilah, azab- Ku amatlah pedih (Q.S Ibrahim, ayat 7). Prof Quraish Shihab selalu mengamalkan do'a berikut dan beliau membacanya setiap selesai menunaikan shalat fardhu: Rabbi awzi'ni an asykura ni'mataka al- laty an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala shalihan tardhahu, wa adkhilny bi rahmatika fi 'ibadika al- shalihin. Ya tuhanku, berilah aku (bimbingan, kekuatan) dan ilham untuk tetap mensyukuri nikmat- Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam hamba-hamba-Mu yang shaleh. (Q.S al- Naml, ayat 19). Marilah kita terus mendawamkan Do'a Nabi Ibrahim AS: ....wa allazina yaquluna, rabbana hablana min azwajina wa zurriyyatina qurrata a'yunin wa aj'alna li al muttaqin imaman. Dan mereka yang berkata:...Oh Tuhan kami, anugerahilah kepada kami pasangan ( suami-isteri) dan anak- anak kami sebagai pelipur lara dan penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang- orang taqwa dan saleh. Apa makna qurratu a'yunin? Kesejukan mata. Ketika kita keluara rumah untuk mencari nafkah dan rezeki, mata kita hangat. Ketika kita kembali ke rumah bertemu dengan pasangan ( suami atau isteri), dan anak- anak, maka mata kita dingin, dan hati kita menjadi sejuk. itulah makna qurratu a'yun. Orang- orang Arab pra Islam biasa menggunakan frase adkhana Allah 'ainahu, Semoga Allah membuat matanya hangat dan terbakar, sebagai ungkapan kutukan terburuk yang mereka ucapkan. Semoga dia menderita kesedihan dengan meneteskan air mata kepedihan. Sedang qurratu a'yun digunakan untuk mengekspresikan air mata suka cita. Orang-orang Arab yang melakukan perjalanan di gurun pasir sering dilanda badai gurun. Mata mereka sampai- sampai tidak bisa berkedip karena khawatir akan kehilangan arah. Untungnya onta sebagai kendaraan spesial di gurun memiliki kelopak mata yang memiliki layar, sehingga pasir tidak sampai menyentuh mata si onta. Dan onta tidak perlu berkedip untuk menjatuhkan pasir tersebut. Subhanallah! Ketika mereka sampai pada sebuah gua dan berlindung di dalamnya, mereka biasa dengan puitis menyebut peristiwa tersebut dengan....qurrata 'ainayya: mataku akhirnya menjadi dingin, karena mereka mendapatkan perlindungan dari badai gurun. Frase qurrata a'yun juga digunakan ketika Allah Swt memperkenalkan kembali Musa kepada ibu kandungnya, dengan firman- Nya:....fa raja'na ka ila ummika, kay taqarra 'ainuha wa la tahzan, jadi Kami ( Allah) mengembalikanmu wahai Musa kepada ibu kandungmu, supaya matanya kembali sejuk, dingin dan menangis tersedu-sedu, dan janganlah bersedih hati. Jadi qurratu 'ainin memiliki dia makna: pertama, air mata suka cita, dan kedua, menemukan perlindungan dan keamanan. Keluarga, pasangan, dan anak- anak, sejatinya selalu menjadi qurratu a'yun, pelipur lara, pelindung, kebanggan dan terus menjadi penyejuk jiwa. Semoga momentum Idul Qurban ini semakin mengasah kepekaan sosial kita untuk terus berbagi dengan sesama. Semoga kita dapat meneladani kedermawanan Nabi Ibrahim AS. Dan semoga kita dapat menjadi pribadi taqwa. Amin.

Minggu, 04 Agustus 2019

al-Qur'an Terjemahan

we have revealed the book, which manifests the truth about all things, a guide, a blessing, and good news for those who surrender themselves to God (Q.S al-Nahl/16: 89). Menerjemah hakikatnya juga menafsir. Menerjemah berupaya menangkap makna bahasa asal. Menerjemah tidaklah sekedar mengalihbahasakan. Itulah sebabnya, kegiatan menerjemah harus memiliki kehati hatian. Apatah lagi menerjemah kitab suci. Kitab suci adalah firman Tuhan. Sebagai firman,Tuhan lewat kitab suciNya ingin berkomunikasi dengan hamba-hambaNya. Sementara manusia membangun komunikasi vertikal dengan Tuhannya melalui mediasi do'a. Dalam Ijtimak Ulama al-Qur'an di Bandung tanggal 8-10 juli 2019 berkumpul untuk merevisi al-Qur'an terjemah terbitan Kementerian Agama RI. Beberapa hal yang menghangat, antara lain: 1. Menghilangkan terjemah huruf waw ( al-wawu). Sebab, dari 11 macam huruf al wawu, kebanyakan dalam al-Qur'an adalah waw al-isti'naf yang dalam konteks bahasa Indonesia tidak memiliki makna yang signifikan. Tentu hal ini tidak boleh diterapkan untuk waw al-qasam( sumpah) dan waw al-'athaf. Meskipun hal ini tentu berbeda dengan pandangan Prof A'isyah Abd Rahman binti al-Syathi'. Beliau berpendapat bahwa setiap huruf dalam al-Qur'an memiliki makna dan rahasia tersendiri. Tidak ada huruf atau kata al-ziyadah ( tambahan atau sisipan) dalam al-Qur'an. Demikian pula halnya, tidak ada huruf al-mahdzuf dalam al-Qur'an. 2. Masih ditemukan banyak kata yang penerjemahannya debatable, seperti kata dhurrun yang diartikan bencana. Padahal dalam banyak ayat, dhurrun lebih tepat diterjemahkan dengan kemudharatan. Kemudharatan lebih pas dengan kata dhurrun. Dengan terjemahan tersebut, kita juga menyumbang kosa kata untuk pengayaan bahasa Indonesia. Seperti pada ayat...wa iza massa al-insana dhurrun, da'ana..Dan apabila manusia ditimpa kemudharatan, maka dia berdo'a ( memohon) kepada Kami..... Demikian pula halnya dengan kata kafir yang terulang sekitar 525 kali dalam al-Qur'an. Kafir bermakna dasar: menutup, mengingkari, kafir ( unbeliever), tidak beriman, membantah, dst. Kita harus berhati-hati dalam menerjemahkan kata kafir ini. Ayat ...fa-ma yujadilu diterjemahkan dengan...memperdebatkan, seharusnya "mendebat". Sebab mendebat memiliki arti: mencari dan memperlihatkan kelemahan... 3.