Gallery

Sabtu, 29 November 2014

Takut Mati

Mengapa ada orang takut mati?. Bahkan phobia terhadap kematian. Takut melewati kuburan. Takut melihat mayat. Takut ziarah kubur termasuk makam orang yang sangat dicintainya. Oleh psikolog, mungkin karena ada faktor ketidakpastian kehidupan setelah kematian. Kata agamawan, takut mati karena yang bersangkutan cinta dunia. Atau karena masih merasa banyak dosa. Belum sempat bertobat. Takut mati karena khawatir meninggalkan orang orang yang dikasihi. Karena anak dan isteri dikhawatirkan akan hidup sengsara. Atau karena mereka takut akan kehidupan kesendirian. Atau takut akan siksaan api neraka. Life after death mestinya dimaknai sebagai kehidupan yang indah. Sebuah kehidupan yang

Bermimpilah

Ada hal yang menarik pada diri artis muda, Agnes Monica. Sepak terjangnya di dunia aryis menginspirasi kawula muda. Sedari dulu Agnes Mo berbagi kiat suksesnya. Fokus. Apapun kalau dikerjakan dengan passion dan fokus akan menuai sukses. Baru baru ini Agnes berujar bahwa untuk sukses, ia berani bermimpi besar. Dan berusaha keras, bahkan rela bersakit sakit untuk mewujudkan cita cita. Dream, believe it, and make it happen. Bung Karno pernah berkata: gantungkan cita citamu setinggi langit. Mimpi bisa mewujud menjadi sebuah kenyataan jika dibarengi dengan kerja keras. Mimpi harus diubah menjadi sebuah visi dalam kehidupan. Ada banyak orang yang kehilangan kesempatan emas karena tidak memiliki visi yang kuat. Mimpi, visi dan kerja keras harus menyatu. Mimpi tanpa visi pastilah sebuah hayalan. Visi yang tidak jelas dan fokus juga tidak berdampak apa_apa. Visi harus ditopang oleh kerja keras. Sehingga kita dapat menuai sukses besar dalam hidup.

Uban

Seorang kawan bertanya perihal uban yang semakin banyak tumbuh di kepalanya. Mengapa uban demikian cepat tumbuh? Mungkin karena faktor shampo, jawabku sekenanya. Tapi janggut saya juga sudah beruban, padahal tidak pernah saya lumuri shampo, sergahnya. Saya kehilangan akal. Kami tertawa terkekeh. Menertawakan ketidaktahuan. Sesungguhnya kami sudah tahu bahwa uban itu tumbuh karena faktor usia juga. Tapi dasar, manusia, apagi lelaki tidak mau disebut tua. Mereka selalumau tampil layaknya muda. Ada yang sering memakai celana levi's, sambil menyemir rambut. Ada juga yang memakai kaos oblong, sehingga kelihatan kece.Dst. Jadinya serius. Tadi hanya ingin berbagi humor.

Jumat, 28 November 2014

Metakognisi

Menarik sekali membaca artikel Prof Rhenald Kasali yang berjudul: Metakognisi Nenek Fatimah. Nenek Fatimah di usia senja, 90 tahun digugat anak kandung dan menantunya sendiri. Tanah yang ditempatinya sekarang digugat satu milyard. Nenek Fatimah terpaksa diseret masuk di pengadilan. Sang menantu berujar bahwa ia hanya membutuhkan sebuah pengakuan. Nenek Fatimah sesungguhnya sudah membagi bagi hartanya. Hal ini sangat kontras dengan kelakuan dan ulah para anggota DPR yang sulit berbagi. Pertanyaannya kemudian, apa yang salah.Apa yang menimpa mereka. Bukankah semakin tinggi sekolah seseorang semestinya semakin bisa berbagi. Semakin tinggi kedudukan seseorang semestinya semakin bijall. Nyatanya tidak demikian. Kecerdasan kognitif tidak berbanding lurus dengan perilaku seseorang. Menurut Kasali, kematangan seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia. Tetapi juga faktor latihan dan pendidikan sedari muda. Kebijaksanaan seseorang diperoleh dari penghayatan dan refleksi terus menerus sepanjang hayat. Di sinilah pentingnya arti ilmu kehidupan. Masih Kasali, hitungan matematika tidak selamanya bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Kita perlu menimbang keadilan, empati, kekeluargaan, dst. Ini semua harus lewat pendidikan yang integratif. Kasali mencontohkan mahasiswa akuntan sambil membuat work sheet juga diajak melihat pergulatan rakyat kecil pengais sampah. Calon pengacara sambil mEganbaca pasal demi pasal KUHAP, mereka juga diajak untuk melihat derita keluarga narapidana. Pada akhir artikelnya, Kasali menulis:.....di atas hukum ada keadilan. di atas ilmu pengetahuan ada kebijaksanaan. Anak harimau yang kelaparan sekalipun tidak pernah menerkam ibunya. Politisi harus belajar ilmu kehidupan. Politisi harus belajar berbagi. Politisi dan kita semua para pendidik harus belajar hikmah atau kearifan. Agar hidup ini kita jalani secara lurus dan benar. Dalam bahasa Al. Quran, setiap peserta didik dalam proses belajar mengajar harus terlebih dahulu melakukan tazkiyat al.nafs. Penyucian jiwa. Pra kondisi tazkiyat al.nafs ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketajaman nalar dan kesucian bathin. Orang yang bersih jiwanya akan memiliki kepekaaan sosial. Setelah proses tazkiyat, penyucian diri sudah benar, baru dimulai proses pembelajaran. Semoga pendidikan kita tidak hanya membereskan proses pendidikan kognitif. Tetapi juga proses metakognitif harus diperhatikan. Agar pendidikan kita bisa melahirkan manusia otentik.

Manusia Otentik

Manusia otentik adalah orang yang memiliki hidupnya. Tidak dikendalikan oleh orang lain. Life is yours. Nikmatilah hidupmu yang singkat ini. Istamti' hayataka. Manusia otentik juga tahan banting. Di mana anda terjatuh, di sana pula anda bangkit. Tidak penting berapa kali anda jatuh (atau dijatuhkan), yang terpenting, berapa kali anda bangkit. Ibarat berlayar, laut terkadang bersahabat. Tetapi siap-siap juga menghadapi badai yang menerjang. Memang tidak mudah managing in turbulance time. Meskipun badai pasti berlalu. Kehidupan terus berlanjut. Jadilah manusia otentik. Manusia merdeka. Manusia otentik, tanpa keluh kesah. Ia lurus. Ikhlas. Bekerja dengan visi, tanpa peduli dengan hiruk-pikuk politik. Tanpa peduli penilaian orang lain. Berjalan lurus.

Bisma

Bisma yang agung adalah tokoh utama dalam film serial Mahabrata. Saya suka mencatat dan mengutip ungkapan-ungkapan para tokoh Mahabrata, antara lain: 1. Ketidaktahuanmu tentang wujud keadilan. 2. Tidak ada logam yang tidak meleleh oleh api. 3. Keadilan adalah perubahan kehidupan. Terus menerus. Manusia harus menerima kodrat perubahan. Waktu memang sudah berlalu. Apakah engkau tidak mau menerima perubahan? Apakah takdir tidak perlu untuk diundang?

Kamis, 27 November 2014

Hidup laksana Laut

Hidup laksana laut yang bergolak dengan peluang yang muncul acak, tanpa arah yang jelas. Zigzag. Jika Anda memakai "kaca mata kuda", maka Anda akan kehilangan segala hal. Orang tidak akan tahu peluang itu datangnya dari mana, maka raihlah. nasib, faktor di luar kita, tak terduga. Cari orag banyak untuk meraih sukses. (Max Gunther, How to get Lucky).

Pak Anies Rasyid Baswedan

Dr Anies Rasyid Baswedan adalah Menteri Kemendikbud Kabinet Kerja Jokowi-Jk. Nama Anies melejit lewat program "Indonesia Mengajar". Pak Anies mengirim ratusan guru relawan ke pelosok-pelosok. Pengalaman guru relawan ini kemudian dirangkum dalam sebuah buku: Indonesia Mengajar. mas Anies memang fenomenal. Apalgi ketika beliau menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina. Meskipun beliau tidak membuat gebrakan di Universitas Paramadina sebagaimana Prof. Nurcholish Madjid, pendiri dan rektor pertamanya, tetapi pak Anies meneguhkan sebagai tokoh muda yang patut diperhitungkan. Sekarang, pak Anies sebagai menteri. tentu beliau sudah memiliki program tersendiri untuk memajukan pendidikan di negeri ini. Ada hal yang menarik pada diri beliau. yakni motto hidupnya: Jangan pilih jalan datar. Namun pilih jalan mendaki. Kendati mungkin terjal, tetapi akan ada puncak baru yang akan memberi makna. Kepada kalangan muda, Pak Anies berpesan bahwa setiap karya merupakan refleksi dan potret diri kita, sehingga hidup kita berperan dan memberi makna. Selamat untuk Pak Anies baswedan. Semoga hidup Anda semakin cemerlang dan mencerdaskan anak bangsa. Demikian

Minggu, 09 November 2014

Freefort

Ingat Freefort, ingat kejatuhan Soeharto. 14 tahun yang lalu, Prof Amin Rais menulis resonansi di harian Republika dengan judul 100%. Membaca tulisan ini, rakyat marah. Bagaimana mungkin sumber kekayaan negara digadaikan dan dijual kepada pihak asing. Saya mendapat cerita dari salah seorang karyawan Freeport yang sudah bekerja di sana selama 28 tahun. Bahwa di Timika telahama sekali dikuasai oleh pihak asing. Sejak tahun 1971, pihak asing dalam hal ini, Inggeris, Amerika, Kanada dan negara negara lainnya telah mengeruk kekayaan tambang di Freeport. Ada 24 negara yang menambang di sana. Sekitar 500.000 ton hasil tambang yang dia.gkut ke negara negara tadi pada setiap harinya. Bayangkan, betapa hal ini tidak berkesesuaian dengan Undang Undang Dasar 1945.Halmana, kekayaan negara, udara dan air harus dikelola untuk kemakmuran rakyat. Bayangkan, pengelolaan Freeport masih juga diperpanjang pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri sampai tahun 2021. Pada pemerintahan pak SBY, konon diperpanjang lagi sampai tahun 2041.kekayaan ini tidak akan habis habisnya sampai sepuluh turunan. Jelas karyawan tadi. Saya terkesima mendengar pengakuan karyawan tadi. Saya terheran heran, apakah bangsa kita memang tidak mampu mengelola kekayaan buminya sendiri. Atau ada pihak pihak yang menikmatinya? Betapa dahsyatnya pihak asing mengeruk keuntungan dinegara kita. Pipa tambangnya saja sampaike pelabun sepanjang 200 km. Pipa tambangnyaada sekitar dua belas. Ada pipa emas, tembaga, aftur, dan bahkan munhkin uranium. Komon, untuk invasi ke Iraq, Amerika mengambil dana dari hasil tambang Freeport. Saya tidak mengerti persoalan tambang. Tetapi, cerita sang karyawan tadi patut untuk direnungkan kembali. Barangkali ada yang salah urus dalam penyelenggaran kontrak dengan pihak asing. Bayangkan tambang sebesar itu,dan sudah menghilangkan satu gunung,terus diperpanjang masa kontraknya. Betapa bodohnya kita. Betapa tidak berdaulatnya kita sebagai bangsa. emlga pemerintahan Jokowi Jk dapat menuntaskan agenda demi agenda untuk kemaslahatan dan kemakmuran bangsa.

Debu

Lempad, perupa Tanah Ubud Bali pernah berucap bahwa ingatlah debu. Betapa pun sering kita menyapu lantai, tetap saja ada sisa yang harus disapu lagi [ Lempad, Tempo, dikutip dari Goenawan Mohamad. Nop 2012).

Minggu, 02 November 2014

LBE

LBE adalah laboratory based education. Semua proses pembelajaran berbasis laboratorium. Kunci sukses studi adalah interaksi dosen dengan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Itu berarti perpustakaan,laboratorium harus terus terbuka dan dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa. Prof Satryo Brojonegoro menjelaskan bahwa pengalaman di Jepang, tidak banyak perkuliahan. Justeru yang banyak adalah team work untuk melakukan penelitian. Dosen tetap mengarahkan. Bahkan sudah jamak diketahui bahwa dosen di Jepang banyak yang menulis bersama dengan para mahasiswanya. Dosennya bertindak sebagai penulis kedua. Sedang mahasiswanya sebagai penulis pertama. Meskipun sang dosen dalam prakteknya sangat intensif membimbing mahasiswa bersangkutan. Tetap saja sang dosen menjadi penulis kedua.Tentu hal ini berbeda dangan praktek di negeri kita yang biasa sang dosen mengklaim tulisan para mahasiswanya. Ketika sang dosen membimbing mata kuliah tertentu. Tentu praktek seperti sungguh tidak terpuji dan sangat memalukan. Sesungguhnya di era revolusi IT semestinya onteraksi dosen dengan mahasiswa lebih intensif. Mahasiswa sudah menjadi hyperconnectek. Mereka sudah masuk kategori hiper terkonek. Mahasiswa lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan hand phone. Dalam kaitan transformasi sejumlah IAIN menjadi Universitas, maka world class university atau research university harus mengacu keaktifan proses perkuliahan dan pemanfaatan sumber sumber belajar seperti perpustakaan dan laboratorium. Tanpa ini, WVU hanyalah sebuah wacana dan cita cita luhur. Itu juga berarti bahwa penambahan tenaga laboran menjadi penting. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi mereka juga perlu diperhatikan.

Banda Aceh

Banda Aceh memang unik dan spesikelompk dari sisi etnik karena dihuni oleh banyak suku, Arab, Cina, Erofah, dan Hindia. Wajah orang Aceh juga ada yang sangat India, Arab, Portugis. Ada wajah yang sangat tampan, dan wanitanya cantik cantik. Dari segi kultur, Banda Aceh juga sangat unik. Penegakan syariat Islam juga unik. Semua penduduknya yang beragama Islam diwajibkan menganut mazhab syafiiyah. Saya mendapat informasi bahwa kelompok dayah atau pesantren yang salafiyah yang sangat getol mengusung penerapan syariat Islam. Syariat Islam yang dimaksud seperti hukum cambuk, rajam dan lainnya. Saya bertanya, apakah mereka itu lulusan timur tengah atquoi kelompok wahaby? Ternyata bukan juga. Mereka sekali lagi dari kelompok salafiyah dari kelompok dayah. Penerapan syariat bagi mayoritas masyarakat Aceh adalah bagian dari kultur. Ini sesuatu yang sudah mengakar pada masyarakat. Tentu perlu penelitian lebih lanjut. Ada lagi yang di Banda Aceh. Kuliner. Kuliner di Aceh memiliki cita rasa khas. Ayam tangkap. Ayam lepas. Demikian juga dengan kopi di Ule Kareng, simpan lima sangat khas.

Sabtu, 01 November 2014

Mantan

Mantan pejabat. Menjadi mantan pejabat pastilah tidak enak. Mpehaada juga mantan pejabat yang sudah mempersiapkan diri untuk memasuki masa tidak sebagai pejabat. Saya pernah diundang untuk mengikuti acara perpisahan seorang mantan pejabat dengan orang orang dekatnya. Orang orang dekat yang diundang adalah satpam, ajudan, dan pegawai outsourching. Sang mantan pejabat menyampaikan pesan pesan singkat setelah acara santap siang. Jalanilah kehidupan penuh berkah. Jangan mencari yang banyak tapi tidak berkah. Pasrahkan hidupmu pada Tuhan Yang Maha Mengatur. Perbanyaklah ibadah ibadah sunnah sebagai bekal hidup di akhirat. Semuanya akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sambil mendengarkan taushiyah, saya melirik pada barisan satpam. Mereka merunduk. Pada jari jemari mereka melilit cincin permata. Saya tidak tahu apa yang sedang menggelayut dalam pikiran mereka. Saya membatin bahwa sang mantan pejabat ini memiliki pandangan dan pemahaman spiriyoual yang dalam. Terpancar dari wajahnya kesejukan. Tanpa beban hidup. Hanya dahinya sesekali berkerut. Sungguh sebuah teladan. Sungguh kalau ada mantan, ternyata yang menderita adalah wong cilik. Soga para pejabat senantiasa berpihak kepada orang kecil. Memperhatikan nasibnya. Menitikan kariernya. Mencarikan mereka pekerjaan yang layak. Mereka juga adalah anak bangsa yang membutuhkan perhatian.