Gallery

Selasa, 30 April 2013

Bodoh tapi Lucu

Abu al-Faraj Abdurrahman al-Jauzy menulis buku yang sangat populer dengan judul: Akhbar al-Hamqa' wa al-Mughfilin (memuat kisah seputar orang-orang tolol dan pelupa). Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca.

Pendidikan Anti-Korupsi

Seperti kita ketahui bahwa masyarakat sudah sangat "muak" dan benci kepada para koruptor. Sebab, sudah jamak diketahui bahwa apabila distribusi kekayaan negara tidak merata pasti melahirkan kemiskinan. Semoga bangsa ini segera sadar dan melakukan pertobatan nasional untuk mengakhiri segala bentuk dan praktek korupsi. Agar bangsa ini selamat dan bisa bertumbuh. Demikian.

Mukjizat

Mukjizat sangat terkenal dalam literatur agama-agama. Dalam Islam, al.Quran diyakini sebagai mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama. Itulah sebabnya, sehingga al.Quran tidak bisa ditandingi kemukjizatannya. Tak seorangpun bangsa manusia dan jin yang dapat membuat semacam al.Quran meskipun satu surah. Menurut ulama al.Quran, al.Quran itu memiliki al.sharfah. al.Sharfah adalah sesuatu yang dimiliki al.Quran yang membuat manusia dan bangsa jin tidak memiliki kemampuan untuk menandingi atau membuat semacamnya. Meskipun di kalangan ulama muktazilah, konsep al-sharfah ini diperdebatkan. Apa betul kemukjizatan al-Qur'an terletak pada al-sharfah yang dikandungnya. Atau memang pada dirinya, al-Qur'an itu memiliki kemukjizatan. Ada banyak segi-segi kemukjizatan al-Qur'an. Oleh Prof. M. Quraish Shihab, al-Qur'an memiliki kemukjizatan dari sisi keindahan bahasanya, informasi ghaib yang dikandungnya, serta al-'i'jaz al-'ilmy. Meskipun kemukjizatan yang terakhir ini masih diperdebatkan juga. Hanya saja, respon umat terhadap kemukjizatan al-Qur'an terkadang berlebihan. Ada orang yang menjadikan ayat dan surah-surah tertentu mengandung fadhilah. Bahkan ada yang membuat ajimat dari ayat-ayat al-Qur'an. Ada pula yang membaca ayat-ayat tertentu untuk "menahan" hujan. Dipilihnya semua ayat yang memiliki harakat fathah. Ada pula yang membaca surah-surah tertentu untuk menangkal santet. Ada juga yang mendawamkan membaca surah-surah tertentu agar yang bersangkutan "dilapangkan" rezekinya. Demikian seterusnya. Perilaku seperti ini adalah salah kaprah terhadap keagungan dan kemukjizatan al-Qur'an. Semoga kita selalu mendapat hidayah al-Qur'an. Demikian. Wa Allah a'lam.

Kisah 1001 Malam

Kisah 1001 Malam versi bahasa Inggris pun lalu muncul pada tahun 1885. Adalah penerjemah terkemuka bernama Sir Richard Francis Burton yang melakukan alih bahasa kitab alf layla wa- layla ke dalam bahasa Inggris berjudul The Book of the Thousand Nights and a Night. Pada tahun itu dia menerbitkan 10 volume dongeng 1001 Malam. Kemudian, pada tahun 1886 dan 1888 Burton kembali menerbitkan enam volume tambahan dongeng itu. Kisah seribu satu malam adalah kisah yang berpengaruh sepanjang zaman. Konon, ada penyair dan sastrawan barat yang terpengaruh dengan kisah-kisah dalam seribu satu malam. Saya sangat menyesal, ketika mengunjungi kota Kairo, Mesir pada suatu malam, saya menemukan buku alfu laila wa laila dalam versi Arabnya, tapi tidak sempat membelinya. Di samping karena alasan fulus yang semakin menipis, juga karena tidak sanggup membawanya. Buku tersebut ada beberapa jilid yang tebal-tebal. Semoga dalam waktu dekat saya bisa membaca versi arabnya, bukan hanya Inggeris dan terjemahan Indonesianya. Kisah-kisah di dalam buku ini sangat menarik sebagai pelipur lara terutama bagi orang-orang yang sedang jauh dari kampung. Atau bagi mahasiswa pemula agar mereka dapat mengerti seni hidup dan lika-liku kehidupan ini. Wa Allah a'lam.

Fitnah

Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. al.fitnah asyaddu min al.qatli. Demikian ungkapn ayat suci al.Qur'an. Al.Fitnah di sini ada yang menafsirkannya sebagai al.syirku, perilaku syirik, menyekutukan Allah Swt. Ada juga yang memahaminya sebagai fitnah sebagaimana makna lazimnya. Yakni menyatakan sesuatu mengenai seseorang padahal hal itu sama sekali tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Pembunuhan karakter dalam bahasa populernya di dunia politik. Berhati-hatilah agar kita tidak mudah melakukan fitnah kepada seseorang. Wa Allah a'lam.

Padang Pasir

Padang pasir adalah simbol kehidupan yang penuh misteri. Cuaca bisa berubah secara mendadak. Bahkan ada badai padang pasir yang sangat ditakuti orang yang sedang naik heli. Badai gurun bisa sangat ganas sebagaimana dialami oleh Muhammad Asad (Leopold Weiss). Kehidupan yang otentik dapat kita pelajari dari pahit getirnya kehidupan di padang pasir.

Tanda Tangan

Ada tiga hal yang penting dalam hidup ini. Tanda tangan, campur tangan, dan garis tangan. Ada lagi yang keempat, buah tangan. Konon, Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama kalau menandatangani surat penting, beliau memakai cincinnya sebagai "tanda tangan". Hal ini dilakukan karena beliau adalah Nabi yang ummi (tidak melek huruf). Sekarang ini, kalau ada seseorang yang kebetulan buta huruf, maka yang bersangkutan diminta untuk membubuhkan tanda tangan dengan sidik jarinya--tentu dengan dilumuri tinta--. Betapa pentingnya arti sebuah tanda tangan. Kata orang cerdik pandai, semakin simpel tanda tangan seseorang, maka sebagai salah satu ciri bahwa orang tersebut lebih civilized. Sebaliknya, semakin rumit tanda tangan seseorang, maka dapat dimengerti bahwa yang bersangkutan dari masyarakat "terbelakang" atau kurang memercayai orang lain. Sebagai contoh, Ir Soekarno, presiden pertama RI dan Bung Hatta. kedua pendiri republik ini menulis tanda tangannya dengan namanya. Demikian pula dengan Presiden Soeharto. Demikian. Wa Allah a'lam.

Senin, 29 April 2013

Rp. 1.000

Suatu hari saya melakukan perjalanan keluar kota. Secara tidak sengaja kebetulan dompet saya lagi berisi Rp. 1.000. Ya seribu rupiah. Awalnya saya mengandalkan ada ATM yang sewaktu-waktu saya dapat menarik uang secukupnya. Ternyata karena keterdesakan waktu, saya tidak sempat lagi mengambil uang. Jadilah saya naik pesawat dengan modal Rp. 1.000. Di pesawat kebetulan terlambat menyiapkan sajian makanan ringan. Saya hanya berdo'a, semoga ada pertolongan Tuhan datang menghampiri saya. Tidak lama setelah pesawat take off, tiba-tiba dari belakang, saya dikagetkan oleh colekan seorang professor yang sudah cukup berumur. Professor tersebut memberi biskuit kesukaan saya, dan sebotol aqua. Subhanallah. Saya tidak pernah menduga, do'a saya demikian cepat terkabul. Pikiran saya menerawang dengan kisah-kisah bijak para sufi yang biasa diceritakan guru saya Prof. Sahabuddin (almarhum) bahwa gurunya yang bernama Sayyid al-Attas, di Jakarta setiap keluar rumah tidak pernah membawa uang di dompet. Beliau menguji tawakkalnya kepada Allah Swt. Hal yang sama juga ternyata Pak Dahlan Iskan memiliki kebiasaan yang sama. Beliau meskipun sudah menyandang jabatan menteri dan CEO Jawa Pos dengan sejumlah kesuksesan yang telah diraihnya, beliau sangat jarang mengantongi uang di dompetnya. Beliau hanya membawa uang secukupnya. Konon, Prof. Nurcholish Madjid dan Mar'ie Muhammad (mantan Menteri Keuangan) suatu waktu ditanya oleh salah seorang peserta program doktor dari perguruan tinggi ternama di jakarta. Sang kandidat doktor tersebut mengeluh kepada kedua tokoh nasional ini bahwa ia lagi kesulitan membayar SPP. Ceramah Bapak berdua sungguh menyentuh dan sangat baik. Lalu apakah Bapak dapat membantu saya untuk melepaskan kesulitan saya membayar SPP? Maka Mar'ie Muhammad mengambil dompetnya dan menarik seluruh uang yang ada di dalam dompetnya. Rp. 25.000. Ya, dua puluh lima ribu rupiah isi dompet seorang Menteri Keuangan. Cak Nur juga melakukan hal yang sama yang ternyata dompetnya hanya berisi Rp. 10.000. Ya, sepuluh ribu rupiah. Subhanallah. Inilah pribadi-pribadi mulia yang sosoknya sangat dihormati, dan seharusnyalah menjadi teladan generasi mendatang. Bahwa meskipun kita memiliki kekuasaan, tapi semuanya hanyalah sebagai titipan, amanah dari Allah Swt. Wa Allah a'lam.

Humor

Humor itu sangat penting. Kita bisa kehilangan jabatan, pangkat, kedudukan, uang, ataupun orang terkasih, tetapi satu hal yang tidak boleh hilang adalah selera humor. Humor dapat membangkitkan semangat hidup. Homur bangkan dapat mengobati penyakit tertentu. Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama juga terkenal dengan selera humor yang tinggi. Pada masa kejayaan khalifah Harun al-Rasyid tersebutlah tokoh Abu Nawas yang terkenal cerdik dan jenaka. Bahkan setiap bangsa di dunia ini selalu saja terkenal dengan humor-humor yang menghibur. Wa Allah a'lam.

Sang Khalifah

Harun al-Rasyid namanya. Harun al-Rasyid adalah seorang khalifah yang sangat bijaksana, cerdas dan sangat mencintai ilmu. Pada masa pemerintahannya, ilmu pengetahuan, seni, sastra berkembang pesat. Adalah Benson Bobrick yang menulis buku dengan judul: The Caliph's Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad, 2012. Bobrick menulis tentang masa kejayaan khalifah Islam. Di sana digambarkan dengan sangat apik petemuan dua peradaban besar dunia, Islam dan Barat sekaligus. Beliau juga sedikit menulis tentang beberapa kata arab dan persia yang masuk menjadi bahasa di Eropa, seperti bazar, caravan, dinar, tarif, syrup, sofa, orange, risk, caliber, magazine (dari bahasa Arab: "makhazin"), risk, dll. Ternyata melalui diplomasi politik, perdagangan, ataupun perang dan kontak-kontak ilmu pengetahuan sehingga melahirkan dampak yang besar bagi kemajuan peradaban Islam dan barat. Demikian. Wa Allah a'lam.

Rabu, 24 April 2013

Omar Khayyam

Omar Khayyam dalam kitab Ruba'iyyatnya menulis: Jika Anda menginginkan kesucian dan kesejahteraan hidup Sayangilah yang lemah dan yang tertindas.

Kritik Hadis

Imam al-Khatib al-Baghdady menulis kitab al-Kifayah fi 'Ilm al-Riwayah (h. 111-112) memuat sebab-sebab seorang periwayat hadis "dijarah" (dinilai cacat dalam hal periwayatan sebuah hadis). Imam al-Mada'iny berkata: Qila li Syu'bah: lima tarakta haditha fulan-in? qala: ra'aituhu yarkadhu 'ala barzhun. Syu'bah ditanya: "Mengapa Anda meninggalkan hadis si fulan?. Jawab Syu'bah: Aku melihat ia mendorong kuda tunggangannya. Tentu mendorong di sini, bukanlah mendorong biasa, ada makna kiasan dari pernyataan ini. Diriwayatkan dari Jarir, ia berkata: Thana Jarir qala, ra'aitu Simak ibn Harb yabulu qa'iman. fa-lam aktub 'anhu. Aku melihat Simak ibn Harab kencing berdiri, maka aku pun langsung tidak mencatat riwayat/ hadis darinya. ADa juga periwayat hadis yang "dijarah" karena ia kedapatan main catur. Catur dianggap mengandung tipu muslihat. 'An Syu'bah, qala. Qultu li al-Hakam ibn 'Utaibah, lima lam tarwi 'an Zadzan? Qala, kana kathir al-kalam. Dari Syu'bah, ia berkata: Aku bertanya kepada al-Hakam ibn 'Utaibah, mengapa anda tidak meriwayatkan hadis dari Zadzan? Ia menjawab: karena dia banyak membual. Demikianlah para pengkritik hadis sangat selektif dalam menerima sebuah riwayat. Kriteria seorang periwayat adalah tingkat kecerdasan dan kemuliaan akhlaknya. Intelektualitas periwayat sangat penting untuk memastikan keotentikan riwayat atau redaksi hadis yang disampaikannya. Integritas pribadi juga sangat penting karena terkait dengan keluhuran budi seorang periwayat sebagai teladan dalam menegakkan aturan- aturan agama. Demikian. Wa Allah a'lam.

Kamis, 18 April 2013

Musibah

Dalam tasawuf, sesungguhnya tidak ada takdir baik dan buruk. Semua takdir pasti baik. Hanya saja cara dan sikap manusia dalam merespon suatu peristiwa. Lazimnya, kalau peristiwa itu tidak berkesesuaian dengan harapan, atau bahkan memutus harapan, biasanya disebut dan diterima sebagai musibah. Padahal, secara spiritual sesungguhnya takdir itu semuanya baik. Musibah ketika menimpa siapapun biasanya membuat seseorang tidak berdaya, dan kehilangan akal sehat. Seseorang kehilangan "pegangan". Seseorang pastilah mencari "akar" kalau sedang dirundung malang. Ketika proses pencarian akar itulah, manusia melakukan apa saja untuk melepaskan diri dari musibah itu. Ada yang mendatangi orang-0rang yang ditengarai memiliki kematangan spiritual. Ada juga yang mendatangi orang-orang sakti agar dapat meringankan beban yang sedang menjeratnya. bahkan ada yang mendatangi dukun dengan mengikuti segala persyaratan yang dipersyaratkan orang sakti tersebut. Meskipun hal ini kadang-kadang sudah di luar nalar dan akal sehat. Padahal, menggantungkan harapan kepada manusia hanyalah sebuah "kerapuhan". Mestinya, kalau kita sedang dirundung malang, bersegeralah kita mengingat Allah dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Allah Swt berfirman: ..Qul lan yushibana illa ma kataba Allah lana....Katakanlah wahai Muhammad, tiada menimpa kita kecuali yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Demikian. Wa Allah a'lam.

Beban yang Menghimpit

Syahdan, dalam buku Kisah 1001 Malam dikisahkan ada seorang raja yang mengajak puteranya yang masih belia untuk berjalan-jalan. Di sepanjang jalan puteranya hanya menemukan bebatuan yang berjejer. Sang putera bertanya, ayah ada apa gerangan di balik bebatuan itu? Ayah menjawab: Tahukan ananda bahwa di balik bebatuan itu ada bibit pohon ara. Sekilas batu besar itu "menghimpit" biji pohon ara. Padahal, justeru batu itulah yang melindungi pohon ara dari hembusan angin dan gangguan hewan. Secara pelan-pelan biji pohon ara itu bertumbuh, berakar yang akarnya akan menjalar, berbatang kuat dan pada akhirnya akan menggeser batu yang menindihnya. Walaupun di atas tanah tidak kelihatan ada kehidupan pohon ara itu, tetapi di bawah akarnya terus menjalar. Sampai akhirnya pohon ara berbatang kuat dan sanggup menggulingkan batu yang sudah lama menindihnya. Demikianlah, kalau dalam hidup ini ada musibah yang kelihatan yang menghimpit kita sesungguhnya hakikatnya tidaklah demikian. Pastilah ada rencana dan skenario Tuhan Yang Maha Kuasa. Pastilah ada hikmah di balik semua itu. Sehingga, jika suatu saat kita merasakan terhimpit suatu beban yang sangat berat, ingatlah pelajaran tentang batu dan pohon ara itu. Segala kesulitan yang menindih, sebenarnya merupakan kesempatan untuk berakar kuat dan bertumbuh. Semoga kita bisa menjadi lebih bijak dalam hidup ini dan tidak dipermainkan oleh hidup, apalagi "dijadikan" sebagai "kambing congek". Semestinyalah kita ditakdirkan menjadi "tuan atas hidup kita.” MERDEKA 100%! Demikian sekelumit hikmah dari kisah 1001 malam. Wa Allah a'lam.

Kata Hikmah

Di ujung sabar ada perlawanan. Di atas nafsu ada pengorbanan. Dan tangis hanyalah untuk orang yang lemah. Kata bijak di atas merupakan kalimat yang tertera pada sebuah novel. Kalimat yang merahkan. Memang dalam hidup ini biasanya kita membuthkan kalimat-kalimat bijak untuk menyemangati hidup kita. Wa Allah a'lam.

Rabu, 17 April 2013

Warung Padang

Seorang kawan bertanya: apa bedanya warung padang dengan warung Lamongan? Warung Lamongan membayar semua apa yang dipesan. Warung Padang membayar semua yang dimakan. Ada pendapat lain. Warung Padang, ketika menghidangkan menu sangat demokratis. Tetapi ketika menghitung pembayaran dan harga sangat otoriter. Menulis sendiri menu yang dimakan, dan menghitung sendiri harga menu tadi. Jarang sekali ada warung Padang yang menyiapkan daftar menu berikut harganya. Demikian. Wa Allah a'lam bi al-Shawab.

Senin, 15 April 2013

Menjadi Kayalah

Muhammad Ibn Pir Ali al-Birkili menulis buku dengan judul: Mufadhalah bain al-Ghaniy al-Syakir wa al-Faqir ash-Shabir. Buku ini memuat penjelasan mengenai keutamaan orang-orang kaya yang bersyukur dibanding dengan orang miskin yang bersabar. Ada perbedaan pendapat ulama mengenai harta. Al-Haris al-Muhasiby, Imam Abu Hamid al-Ghazali, Al-Qayyim al-Jauziyah, Imam Ibnu Taimiyah, dll.

Jumat, 12 April 2013

Kawin!

Menikah atau kawin adalah sunnah Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama. Barang siapa yang enggan menikah, maka dia bukanlah golonganku. al.nikah sunnati, fa man raghiba 'an sunnati fa laisa minni. Nikah dalam al. Quran disebutkan sebagai mithaqan ghalizhan, perjanjian yang sangat berat. Sepuluh ayat yang diterima Nabi Musa alaih as.salam juga disebut sebagai mithaqan ghalizhan. Sesungguhnya menikah itu menandakan seseorang sudah dewasa. Seseorang sudah berani bertanggung jawab. Ibnu Araby menyebut yatim bagi seseorang yang belum menikah. Secara spiritual, peristiwa pernikahan akan selalu disaksikan oleh para malaikat, dan seluruh hadirin para undangan. Sepasang sijoli yang melangsungkan pernikahan harus senantiasa mengingat bahwa ada banyak tetesan keringat orang lain yang ikut berkontribusi demi terselenggaranya sebuah pesta pernikahan. Oleh karena, kita seharusnyalah mengingat jasa mereka itu. Kedua mempelai juga harus mengingat bahwa dengan peristiwa pernikahan itu berarti seorang suami atau isteri telah bertambah orang tuanya. Ingatlah sesalu bahwa seberat apa pun persoalan rumah tangga harus dihadapi dan diselesaikan di atas sajadah. Allah swt berfirman: wa takunu al.jibal kal 'ihni al.manfusy, meskipun musibah yang menimpa kita seperti memikul gunung, tapi karena kita selalu bersandar kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka musibah itu menjadi sangat ringan seperti kapas. Semua persoalan kehidupan harus diselesaikan di atas sajadah. Hendaklah kita selalu mengingat visi pernikahan itu, mawaddah wa rahmah. li taskunu ilahah. al.Quran surah al.Rum. Bahwa keluarga sakinah hanya dapat terwujud jika keluarga tersebut senantiasa memupuk mawaddah wa rahmah. Mawaddah adalah cinta suami atau isteri yang masih bernalar. Masih ada kritik. Rahmah adalah cinta kasih yang sangat tulus tanpa pamrih. Cinta ibu kepada bayinya adalah rahmah. Seorang ibu rela bangun empat kali semalam untuk mengganti pokok bayinya tanpa mengeluh. Inilah cinta rahmah. Visi pernikahn dalam Islam adalah perpaduan antara mawaddah wa rahmah untuk mencapai keluarga sakinah. Keluarga sakinah, keluarga bahagia. Salah satu cirinya adalah jika seluruh anggota keluarga betah di rumah. Suami akan selalu merindukan pulang ke rumah. Seorang anak selalu rindu berkumpul dengan ayah ibunya. Seorang isteri juga demikian senantiasa menata rumah, mengatur belanja, membuat suasana hangat dalam keluarga. Semuanya dibingkai dalam keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Demikian sekelumit nasehat pernikahan yang disampaikan Prof. Dr. Nasaruddin Umar dalam acara akad nikah salah seorang puteri koleganya. Semoga berkah. Amin.

Selasa, 09 April 2013

Salah Asuhan

Dulu ada novel yang sangat masyhur, yaitu Salah Asuhan. Sewaktu masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah novel Salah Asuhan ini sering dibahas dan dikaji oleh guru Bahasa Indonesia. Namanya Bu Maryam. Bu Maryam ini orangnya tenang, berwibawa. Siswa-siswi teman sekelas saya mendengarkan cerita novel ini dengan khidmat. Prof. Imam Suprayogo mensinyalir bahwa bangsa kita ini sangat boleh jadi pernah "Salah Asuhan". Dulu kita mengirim calon doktor untuk belajar politik Islam di Amerika. Ada lagi yang dikirim ke Canada, dan Eropah untuk studi al-Qur'an dan hadis. Setelah selesai doktornya mereka kembali ke tanah air dan sukses mengkritik al-qur'an, sunnah Nabi, dan pribadi Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama sendiri. Apa ini tidak keliru? Mestinya, ke barat itu hanya belajar manajemen dan teknologi saja, kata Prof. Imam Suprayogo. Saya pikir pikiran beliau ini ada benarnya juga. Kalaupun kita belajar ke barat harus lebih berhati-hati dan lebih kritis. Jangan sampai kita terbuai dengan seperangkat metodologi yang ditawarkan para orientalis itu. Sepintas sangat akademik, tapi sesungguhnya "ada sesuatu" di balik itu. Saya teringat dengan Prof Mukti Ali, mantan Menteri Agama RI. Ketika kami sedang belajar oksidentalisme. ADa buku yang harus kami baca, di antaranya: karya Prof. Hassan Hanafi, Muqaddimah fi 'Ilm al-Istighrab (pengantar Oksidentalisme), dan Oxcidentalism: Image of the West ( Oksidentalis dalam Pandangan Barat). Setelah kami selesai mengikuti kuliah Oksidentalisme tersebut, Prof. Mukti Ali mempersilakan kami untuk mengemukakan kesimpulan. Ada beberapa kawan yang mengajukan pendapat. Dan Prof. Mukti menutup kuliah dengan ungkapan, "Buku ini menjelaskan kepada kita bahwa bangsa Timur itu bodoh! Suatu kesimpulan yang sangat mengejutkan. Jangan-jangan sekarang ini negara kita sudah mendekati "negara gagal". Oleh karenanya harus ada upaya yang sungguh-sungguh agar generasi kita bisa tumbuh. Kalau tidak, tunas bangsa ini akan tumbang. Demikian. Wa Allah a'lam

Senin, 08 April 2013

3 Hal yang Dicintai Nabi

Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama bersabda: Telah dijadikan kecintaan kepadaku dari dunia: wanita, wangi-wangian, dan dijadikan penyejuk hatiku di dalam shalat( hadis hasan-un, Imam Ahmad ibn Hanbal, Musnad, jilid II, h. 128; Imam al-Nasa'i, Jilid 6, h. 217, ada juga hadis dari Anas, Nabi bersabda: tidak ada sesuatu yang paling disenangi Rasulullah shalla Allah 'alaih wa sallama setelah wanita dari kuda, Hadis ini terdapat dalam Syekh Muqbil Hady al-Wadhi'iy, al-Jami' al-Shahih Mimma laisa fi al-Shahihain, III, h. 344).

Minggu, 07 April 2013

Jujur itu Mahal

Seorang kawan dari Wonosobo, Jawa Tengah bercerita tentang sulitnya berbuat jujur. Ia bercerita tentang kelakuan petani yang juga sudah banyak yang tidak jujur. Petani cabai yang terdesak ekonominya akan memetik cabainya yang masih muda. Dalam waktu semalam, cabainya itu dimasukkan dalam ruangan khusus, lalu disemprot dengan vestisida. Besok paginya akan merah. Akan tetapi, bijinya tidak bisa tumbuh jika dibibit. Petani melon dan semangka demikian pula halnya. Ada tehnik tersendiri untuk mebuat buah melon dan semangkanya cepat membesar dan segera bisa dipetik. Pedagang durian juga tidak kalah hebatnya. Durian yang masih muda dipetik. Lalu disimpan di ruangan khusus, disemprot. Seketika duriannya berbau wangi. Tapi beberapa hari kemudian bisa membusuk, dan kurang manis. Masya Allah. Begitu mahalkah arti sebuah kejujuran? Saya berpikir bahwa petani ynga hidupnya di desa, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota dapat berlaku jujur dan otentik. Begitu rusakkah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara ini? Di mana Pancasila? Di mana nilai suci agama yang setiap minggu dikhutbahkan. Bahkan setiap hari diceramahkan? Di mana nilai-nilai luhur bangsa? Mengapa kejujuran itu demikian sulit? Apa benar tesis Mochtar Lubis yang mengatakan bahwa salah satu ciri bangsa Indonesia adalah hipokrit, munafik. Semoga bangsa ini ada banyak figur yang senantiasa menyalakan obor kehidupan. Rasanya sudah sangat banyak "ruang-ruang gelap" di republik ini. Sehingga tidak cukup untuk sekedar menyalakan lilin kecil. Demikian. Wa Allah a'lam.

Jumat, 05 April 2013

UNSIQ

Saya mendapat undangan dari Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al.Qur'an, Wonosobo. Tema yang diusung adalah Menggagas Kurikulum FITK yang transformatif, Humanis dan Qur'any. Tema ini cukup luas dan tentu membutuhkan pembahasan yang juga tidak sederhana. Berbicara pembelajaran yang humanis umpamanya tentu tidak mudah. Halmana dalam tradisi Islam seperti dalam ilmu nahwu sering dicontohkan kalimat: Dharaba Zaidun 'Amran. Zaid telah memukul si 'Amran. Dharaba, memukul bukanlah contoh yang baik dalam proses pembelajaran. Memukul pastilah kekerasan. Meskipun kata Dharaba dalam bahasa Arab tidak hanya bermakna memukul. Ada dharaba bermakna berjalan di muka bumi, wa iza dharabtum fi al.ardhi fa la junaha 'alaikum an taqshuru al.shalat, apabila engkau memukulkan kakimu, melakukan perjalanan di muka bumi, maka tiada dosa bagimu untuk menqashar shalat. Dharaba juga bisa bermakna, menyayangi. Seperti pada ayat: kalau isteri lagi nusyuz, durhaka dengan suaminya, maka sang suami boleh 'memukulnya', wadhribuhunna. Oleh sebagian ulama memahaminya bukan suami diperbolehkan memukul sang isteri, tapi dengan cara memukul isterinya dengan kasih sayang. Demikian salah satu pandangan, yang boleh diterima ataupun ditolak. Dalam ilmu nahwu ada banyak tamsil yang sangat positif, seperti ungkapan:sirtu min al.bashrah ila al.kufah. Aku berjalan dari Bashrah ke kota Kufah. Kalimat ini memberi pemahaman pentingnya seorang santri atau mahasiswa untuk senantiasa melakukan penjelajahan dan travelling ke kota dan negara lainnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka menambah ilmu,dan memperluas intelectual networking, jejaring intelektual. Ada banyak tokoh dan ulama yang sangat sukses berkat travelling yang dilakukannya. Imam al.Bukhary, Imam Al.Syafi'i, Imam Ahmad ibn Hanbal, Ibnu Batutah, dll semuanya melakukan perjalanan menyusuri kota-kota pusat ilmu dan bahkan melintasi negara tempat kelahiran mereka. Mengenai gagasan kurikulum berbasis spirit Quran tentu ini merupakan hal yang sangat menarik. Hal mana, selama ini biasanya para pendidik terlena dengan gagasan dan teori-teori akademik yang canggih. akademik, ilmiyah, dan sistematis. Padahal, simpul-simpul teori yang cukup sederhana sudah tertera dalam al.Quran dan Sunnah Nabi. Al.Quran berkata: Huwa allazi ba'atha fi al.ummiyina rasulan minhum yatlu 'alaihim ayatihi wa yuzakkihim wa yu'allimuhum al.kitab wa al.hikmah. Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam proses taklim harus didahului dengan proses tazkiyah, pensucian diri. Bathin, al.nafs harus bersih. Biasanya pondok pesantren mentradisikan berwudhu sebelum masuk kelas. Atau berwudhu atu shalat dhuha sebelum mengkqji kitab kuning. Santri tertentu justeru mendawamkan shalat tahajjud pada tengah malam. Lalu pertanyaannya, mengapa harus dengan air wudhu. Al.Quran berkata: Kalla la in lam yantahi lanasfa'an bi al.nashiyat. Nashiyatin kazibatin khathi'atin. fal yad'u nadiyahu sanad'u al.zabaniyah. Kalla la tuthi'hu wasjud waqtarib. Ternyata ubun-ubun ini berkaitan dengan sifat pembohong dan durhaka. Dengan menyentuhkan air wudhu, semoga ubun-ubun dapat dingin dan kembali kepada fithrahnya. Kesuciannya. Subhanallah. Sungguh dahsyat ajaran al.Quran ini. Demikian. Wa Allah a'lam.

Kamis, 04 April 2013

Pendidikan Anti-Korupsi

Seperti kita ketahui bahwa masyarakat sudah sangat "muak" dan benci kepada para koruptor. Sebab, sudah jamak diketahui bahwa apabila distribusi kekayaan negara tidak merata pasti melahirkan kemiskinan. Oleh Peter Drucker--pemikir manajemen nomor wahid--menegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada negara yang kaya atau miskin. Yang ada adalah negara salah urus. Berikut ini kami simpulkan beberapa catatan diskusi pendidikan anti-korupsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dengan sejumlah pimpinan pergurun tinggi Islam. 1.Pendidikan anti-korupsi harus menjadi mata kuliah mandiri. “Penubuhannya” tidak cukup dicantolkan pada mata kuliah tertentu agar lebih fokus dan memiliki body of knowledge tersendiri, dasar filosophy, epistemology, aksiology sendiri. Sebab, pesan-pesan agama demikian kuat untuk menghindari korupsi. Seperti ayat: ya ayyuha al-lazina amanu…kulu wasyarabu halalan thayyiban…..makan dan minumlah, yang halal dan yang baik. Hadis Nabi: al-rasyi wa al-murtasyi huma fi al-nar, orang yang menyogok dan yang disogok, keduanya masuk neraka. Ada banyak contoh dan teladan dalam sejarah Islam yang sangat ketat dan gencar memberantas korupsi. Umar ibn al-Khattab--khalifah kedua dan mertua baginda Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama menegur Khalid ibn al-Walid agar tidak sering memakai pakaian sutera yang cukup mahal. Meskipun Khalid membantah karena Abdurrahman ibn 'Auf juga memakai sutera juga. Menurut catatan sejarah, Ibn 'Auf memakai sutera karena kulitnya lebih sensitif, kalau memakai selain sutera beliau gatal-gatal. Pada kesempatan lain, Ibn al-Khattab juga menegur Mu'awiyah ibn Abu Sofyan yang terkenal memiliki singgasana--layaknya kerajaan--, dan pengawal yang banyak. Meskipun Mu'awiyah berkilah bahwa Damaskus berbeda dengan suasana di Hijaz--Mekkah dan Madinah--. Damaskus adalah kota terbuka dan metropolis. Damaskus lebih modern. Jadi, Mu'awiyah harus menyesuaikan. Belakangan, Umar ibn 'Abd al-'Aziz yang legendaris itu sangat ketat dalam menggunakan fasilitas negara. Suatu malam, puteranya masuk di bilik kantornya. Beliau bertanya, apakah puteranya itu mau membahas urusan pribadi atau negara? Urusan pribadi, jawab sang putera. Segera saja sang khalifah memadamkan lampu. Sebab, lampu di kantornya adalah fasilitas negara dan diperuntukkan bagi urusan negara. Cara sang khalifah membasmi korupsi adalah dimulai dari dirinya sendiri, keluarganya, para aparatnya, dst. Teladan beliau sungguh inspiratif. Ada juga yang berpendapat cukup dimasukkan pada mata kuliah tertentu seperti civic-education, akhlak-tasawuf, tafsir-hadis, fiqih—seperti fiqih mu’amalah dan al-syirkah/ perseroan, dll. Khusus fiqih, kita harus berhati-hati terutama pada bab al-hiyal fi al-furu’. Seperti contoh Baju dengan hasil curian tidak membatalkan sahnya shalat. Ada juga yang mengusulkan agar fiqih ibadah—yang pokok bahasannya “itu-itu juga” sebaiknya diganti saja dengan Pendidikan Anti-korupsi. Sehingga Mata Kuliah anti-korupsi ini tidak menambah beban sks dalam kurikulum di PTAI. 2.Perlu menciptakan “habit”, seperti membuat famplet, poster, baliho, kantin kejujuran—meskipun 80% bangkrut menurut penelitian Harian Kompas. Sebab, anti-korupsi bukan hanya pada ranah pengajaran, tapi sesungguhnya pada proses pendidikan dan pembiasaan. Milieu sangat penting. Dari kecil sudah diterapkan oleh orang tua kita. Umpamanya, seorang orang tua atau guru TK memberi tahu muridnya: “Jangan sampai sandalnya tertukar. Perhatikan baik-baik! 3.Perlu Law enforcement, penegakan hukum yang kuat. Seperti di China, korupsi di atas 1 Milyard hukumannya tembak mati. 4.Perlu lebih serius dan untuk memperluas kajian anti-korupsi, sebaiknya dilakukan studi banding ke Negara atau universitas tertentu, baik dalam maupun luar negeri –New Zeeland, Swiss, Jepang, China--yang telah berhasil menerapkan pendidikan anti-korupsi. Demikian.

Senin, 01 April 2013

Katak Laut

Saya lagi membuka-buka lagi karya Prof. Sachiko Murata dengan judul: The Tao of Islam: A Sourcebook on Gender Relationship in Islamic Thought, 1992. Kata Pengantar buku ini adalah Prof. Annemarie Schimmel. Beliau adalah guru besar pada Department of Near Eastern Languages di Harvard University, Amerika Serikat. Beliau telah menulis karya-karya mengenai studi Islam yang dipandang sangat otoritatif. Dr haidar Baqir, salah seorang yang pernah mengikuti kuliah-kuliah beliau di Harvard University. Pada terjemahan karya Prof. Murata ke dalam bahasa Indonesia, Ratna Megawangi juga memberi Sekapur Sirih. Di penghujung tulisan pengantar Bu Ratna Megawangi itu, saya mendapatkan ilustrasi yang demikian memesona tentang "Katak Laut" dan "Katak Kolam" untuk menggambarkan "kedalama" dan luasnya wawasan Prof. Murata. Prof. Murata telah melahirkan karya yang sangat kaya literatur dan analisis yang sangat dalam. Ratna Megawangi menulis demikian:...Seekor Katak Laut mendatangi seekor Katak Kolam di sebuah kolam kecil. Katak Kolam dengan bangganya memamerkan kedalaman air kolamnya dan kepiawaiannya menyelam. Ia menyelam dan muncul kembali, dan dengan angkuhnya ia bertanya kepada Katak Laut: "Apakah engkau pernah melihat air sedalam ini, dan bagaimana tempat tinggalmu? Katak Laut kebingungan menjelaskannya. Dengan rendah hati ia menjawab, "Suatu saat nanti kamu akan saya bawa ke sana. Demikianlah keadaan kita kalau kita lagi berhadapan dengan kedalaman dan penjelajahan serta keluasan wawasan ilmu serta teks-teks sufi itu. Demikian. Wa Allah a'lam.

Menahan Syahwat

Menahan Syahwat adalah ibadah yang utama. Nabi Yusuf a.s adalah personifikasi dalam al-Qur'an dalam menahan syahwat. Yusuf terbebas dan atau membebaskan diri dari rayuan Siti Zulaikha (isteri al-'Aziz). Ada yang mengatakan, sesungguhnya Zulaikha' ini adalah puteri raja dari Maroko. Dalam mimpinya ia melihat wajah Yusuf yang rupawan. Maka Zulaikha pun mengembara ke Mesir. Di Mesir, ia dipertemukan dan dijodohkan dengan al-'Aziz--penguasa Mesir. Tapi Zulaikha sesungguhnya kurang berkenan. Sebab, al-'Aziz --sang penguasa--berbeda dengan wajah seorang rupawan Mesir yang dilihatnya dalam mimpinya. Perkawinan tetap saja dilangsungkan. Lama kemudian, barulah Yusuf muncul. Di situlah Siti Zulaikha terpikat, dan mencocokkan mimpinya dengan ketampanan Yusuf a.s.

Khadijah yang Agung

Khadijah binti Khuwailid, isteri pertama Baginda Nabi Shalla Allah 'alaih wa sallama. Menurut catatan sejarah, Khadijah sesungguhnya sudah bersuami dua kali sebelum Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama. Khadijah adalah seorang konglomerat yang jaringan bisnisnya sudah menjalar ke mancanegara. Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama sebelumnya juga adalah salah seorang pegawainya yang membawa barang dagangan ke Syiria. Sosok Khadijah di mata Nabi disamping sebagai isteri juga sekaligus dapat berperan sebagai ibu. Halmana Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama adalah terlahir sebagai seorang anak yatim. Nabi tidak merasakan belaian kasih sayang seorang ibu. Khadijah dapat berperan sebagai isteri sekaligus sebagai ibu. Bagi Khadijah, suami itu adalah bayi berkumis. Suami terkadang butuh dimanja. Mungkin itulah sebabnya, Khadijah selalu dikenang oleh Nabi. Meskipun beliau sudah wafat, masih saja disebut-sebut kebaikannya oleh Nabi. A'isyah radhiya Allah 'anha sering cemburu. Sebab, Nabi kalau makan berdua dengan A'isyah, Nabi selalu menyiapkan piring tiga. A'isyah bertanya, untuk siapa piring yang satu itu? Bukankah kita hanya makan berdua saja? Untuk Khadijah, jawab Nabi tegas. Mengapa engkau masih saja mengingat dan merindukan wanita tua yang sudah bau tanah itu? A'isyah memang isteri Nabi yang satu-satunya yang perawan dan yang paling cerdas.

PT Pos: Bangkit!

Apa rahasia PT Pos Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan? Rupanya kebangkitan PT Pos tak terlepas dari sentuhan tangan emas Direktur Utamanya, I Made Mardjani ( Laporan Kompas, 1 April 2013). Pak Dirut memiliki visi yang jelas, nilai-nilai baik, dan keberanian untuk mengubah. Ada banyak hal yang diperbaiki, yakni: (a) hubungan dengan karyawan. Untuk mendapatkan informasi yang akurat pak Dirut tidak menanyai para direksinya, tapi langsung bercengkerama dengan satpam, cleaning service, penjaga toilet, tukang parkir. (b) Beliau juga berkeliling ke kantor cabang PT Pos Indonesia. Jadi tidak hanya menunggu laporan di belakang meja. Terkadang untuk mengurangi kepenatan kerja, beliau rela berboncengan dengan stafnya untuk memantau langsung keadaan. Dua keuntungannya, yakni dapat akrab dengan bawahan, sekaligus dapat menikmati suasana dan keindahan alam. (c) Pak Dirut juga mengubah mentalitas para karyawannya termasuk para pejabat dan kepala cabang. Dan memastikan mereka harus meningkatkan kinerja dan laba setiap tahunnya. Kalau tidak sanggup, maka dipersilakan mengundurkan diri. Memang ada dua kepala cabang yang dipecatnya karena tidak mampu meningkatkan kinerjanya. (d) mengganti mobil pengantar surat dengan cara menyewa mobil yang lebih baru. Sebab, kalau mempertahankan mobil operasional yang sudah tua di samping telat dalam mengantar surat juga berdampak pada membengkaknya biaya operasional. Tapi dengan menyewa kendaraan, biaya operasional hampir tidak ada kecuali biaya sewa, dan surat cepat sampai. Semula banyak yang menentang, tapi belakangan mereka ikut. Kerja keras pak Dirut sudah menuai hasil. PT Pos Indonesia sekarang sudah meraih laba di atas 200-an miliyard. Dulu, selalu tekor, dan hampir-hampir setiap tahunnya hanya berutang. Pak Dirut terkadang hanya tidur 1 jam perharinya untuk mengejar acara pada kantor cabang lainnya. Rupanya sukses itu dapat diraih dengan kerja keras, ulet, visi yang kuat dan jelas, senantiasa menanamkan nilai-nilai kebaikan, serta berani melakukan perubahan. Selamat pak Dirut. Demikian. Wa Allah a'lam.