Gallery

Senin, 29 April 2013

Rp. 1.000

Suatu hari saya melakukan perjalanan keluar kota. Secara tidak sengaja kebetulan dompet saya lagi berisi Rp. 1.000. Ya seribu rupiah. Awalnya saya mengandalkan ada ATM yang sewaktu-waktu saya dapat menarik uang secukupnya. Ternyata karena keterdesakan waktu, saya tidak sempat lagi mengambil uang. Jadilah saya naik pesawat dengan modal Rp. 1.000. Di pesawat kebetulan terlambat menyiapkan sajian makanan ringan. Saya hanya berdo'a, semoga ada pertolongan Tuhan datang menghampiri saya. Tidak lama setelah pesawat take off, tiba-tiba dari belakang, saya dikagetkan oleh colekan seorang professor yang sudah cukup berumur. Professor tersebut memberi biskuit kesukaan saya, dan sebotol aqua. Subhanallah. Saya tidak pernah menduga, do'a saya demikian cepat terkabul. Pikiran saya menerawang dengan kisah-kisah bijak para sufi yang biasa diceritakan guru saya Prof. Sahabuddin (almarhum) bahwa gurunya yang bernama Sayyid al-Attas, di Jakarta setiap keluar rumah tidak pernah membawa uang di dompet. Beliau menguji tawakkalnya kepada Allah Swt. Hal yang sama juga ternyata Pak Dahlan Iskan memiliki kebiasaan yang sama. Beliau meskipun sudah menyandang jabatan menteri dan CEO Jawa Pos dengan sejumlah kesuksesan yang telah diraihnya, beliau sangat jarang mengantongi uang di dompetnya. Beliau hanya membawa uang secukupnya. Konon, Prof. Nurcholish Madjid dan Mar'ie Muhammad (mantan Menteri Keuangan) suatu waktu ditanya oleh salah seorang peserta program doktor dari perguruan tinggi ternama di jakarta. Sang kandidat doktor tersebut mengeluh kepada kedua tokoh nasional ini bahwa ia lagi kesulitan membayar SPP. Ceramah Bapak berdua sungguh menyentuh dan sangat baik. Lalu apakah Bapak dapat membantu saya untuk melepaskan kesulitan saya membayar SPP? Maka Mar'ie Muhammad mengambil dompetnya dan menarik seluruh uang yang ada di dalam dompetnya. Rp. 25.000. Ya, dua puluh lima ribu rupiah isi dompet seorang Menteri Keuangan. Cak Nur juga melakukan hal yang sama yang ternyata dompetnya hanya berisi Rp. 10.000. Ya, sepuluh ribu rupiah. Subhanallah. Inilah pribadi-pribadi mulia yang sosoknya sangat dihormati, dan seharusnyalah menjadi teladan generasi mendatang. Bahwa meskipun kita memiliki kekuasaan, tapi semuanya hanyalah sebagai titipan, amanah dari Allah Swt. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: