Gallery

Selasa, 09 April 2013

Salah Asuhan

Dulu ada novel yang sangat masyhur, yaitu Salah Asuhan. Sewaktu masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah novel Salah Asuhan ini sering dibahas dan dikaji oleh guru Bahasa Indonesia. Namanya Bu Maryam. Bu Maryam ini orangnya tenang, berwibawa. Siswa-siswi teman sekelas saya mendengarkan cerita novel ini dengan khidmat. Prof. Imam Suprayogo mensinyalir bahwa bangsa kita ini sangat boleh jadi pernah "Salah Asuhan". Dulu kita mengirim calon doktor untuk belajar politik Islam di Amerika. Ada lagi yang dikirim ke Canada, dan Eropah untuk studi al-Qur'an dan hadis. Setelah selesai doktornya mereka kembali ke tanah air dan sukses mengkritik al-qur'an, sunnah Nabi, dan pribadi Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama sendiri. Apa ini tidak keliru? Mestinya, ke barat itu hanya belajar manajemen dan teknologi saja, kata Prof. Imam Suprayogo. Saya pikir pikiran beliau ini ada benarnya juga. Kalaupun kita belajar ke barat harus lebih berhati-hati dan lebih kritis. Jangan sampai kita terbuai dengan seperangkat metodologi yang ditawarkan para orientalis itu. Sepintas sangat akademik, tapi sesungguhnya "ada sesuatu" di balik itu. Saya teringat dengan Prof Mukti Ali, mantan Menteri Agama RI. Ketika kami sedang belajar oksidentalisme. ADa buku yang harus kami baca, di antaranya: karya Prof. Hassan Hanafi, Muqaddimah fi 'Ilm al-Istighrab (pengantar Oksidentalisme), dan Oxcidentalism: Image of the West ( Oksidentalis dalam Pandangan Barat). Setelah kami selesai mengikuti kuliah Oksidentalisme tersebut, Prof. Mukti Ali mempersilakan kami untuk mengemukakan kesimpulan. Ada beberapa kawan yang mengajukan pendapat. Dan Prof. Mukti menutup kuliah dengan ungkapan, "Buku ini menjelaskan kepada kita bahwa bangsa Timur itu bodoh! Suatu kesimpulan yang sangat mengejutkan. Jangan-jangan sekarang ini negara kita sudah mendekati "negara gagal". Oleh karenanya harus ada upaya yang sungguh-sungguh agar generasi kita bisa tumbuh. Kalau tidak, tunas bangsa ini akan tumbang. Demikian. Wa Allah a'lam

Tidak ada komentar: