Gallery

Kamis, 18 April 2013

Musibah

Dalam tasawuf, sesungguhnya tidak ada takdir baik dan buruk. Semua takdir pasti baik. Hanya saja cara dan sikap manusia dalam merespon suatu peristiwa. Lazimnya, kalau peristiwa itu tidak berkesesuaian dengan harapan, atau bahkan memutus harapan, biasanya disebut dan diterima sebagai musibah. Padahal, secara spiritual sesungguhnya takdir itu semuanya baik. Musibah ketika menimpa siapapun biasanya membuat seseorang tidak berdaya, dan kehilangan akal sehat. Seseorang kehilangan "pegangan". Seseorang pastilah mencari "akar" kalau sedang dirundung malang. Ketika proses pencarian akar itulah, manusia melakukan apa saja untuk melepaskan diri dari musibah itu. Ada yang mendatangi orang-0rang yang ditengarai memiliki kematangan spiritual. Ada juga yang mendatangi orang-orang sakti agar dapat meringankan beban yang sedang menjeratnya. bahkan ada yang mendatangi dukun dengan mengikuti segala persyaratan yang dipersyaratkan orang sakti tersebut. Meskipun hal ini kadang-kadang sudah di luar nalar dan akal sehat. Padahal, menggantungkan harapan kepada manusia hanyalah sebuah "kerapuhan". Mestinya, kalau kita sedang dirundung malang, bersegeralah kita mengingat Allah dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Allah Swt berfirman: ..Qul lan yushibana illa ma kataba Allah lana....Katakanlah wahai Muhammad, tiada menimpa kita kecuali yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Demikian. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: