Gallery

Minggu, 28 Desember 2014

Ledakan Penduduk

Tahun 2045 diramalkan akan terjadi ledakan penduduk dan mencapai 9 miliyard. Cina sudah mengantisipasinya dengan menerapkan kebijakan satu keluarga satu anak. China is already below replacement fertility, thanks in part t its coercive one-child policy. Ledakan penduuk harus diantisipasi dengan mengontrol angka kelahiran. Pasca orde baru, atau di era reformasi, keluarga berencana tampaknya kurang mendapat perhatian serius tertentu. Bahkan ada etnis tertentu yang sedari dulu tidak perduli dengan program KB yang dicanangkan pemerintah. Lucunya lagi, ditengarai ada partai politik tertentu karena memiliki paham dan ideologi tertentu yang dengan alasan memperbanyak kader, mereka tidak ikut program berencana. Untuk negara negara maju seperti Prancis, Kanada, memang rata rata perkembangan penduduknya zero growth. Nol persen. Kalau pun ada warganya yang memiliki anak lebih dari satu biasanya dari migrasi.

Kamis, 25 Desember 2014

Arab Badui

Sewaktu kami di Arab Saudi, kami hendak bertemu dan berdiskusi dengan komunitas Arab Badui. Arab Badui komunitas yang unikn Ibnu Khaldun dalam kitab Muqaddimahnya menggambarkan orang Badui sebagai komunitas padang pasir yang sangat memegang teguh kemurnian nasab. Mereka sangat mementingkan kesucian nasab. Seseorang pasangan suami isteri harus steril dari perbuatan menyimpang seperti zina atau selingkuh. Kehidupan Badui yang nomad, berpindah pindah digambarkan sangat keras. Orang Badui juga biasa diidentikkan dengan kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Orang Badui bahkan biasa diidentikkan dengan orang berperangai kasar dan lugu. Kalau menyampaikan kritik tanpa tedeng aling aling. Mereka biasa berkata kasar. Mereka bukanlah kalangan terpelajar. Akan tetapi, orang Badui sangat murah hati. Mereka juga sangat telaten dalam menghafal syair syair arab yang turun temurun diwariskan dengan tradisi lisan. Orang Badui terkenal dengan kekuatan hapalannya. Bahkan Leopold Weiss yang belakangan berganti nama dengan Muhammad Asad memeluk Islam karena terpesona dengan sikap jujur dan murah hati seorang Badui. Suatu malam di tengah hamparan gurun pasir, Muhammad Asad tersesat. Ia hanya melihat dari kejauhan ada perapian. Dengan sisa sisa tenaga. ia menghampirinya barangkali di sana ada kehidupan. Benar, di tengah gurun yang ganas ada gubuk seorang Badui. Asad bertamu dan numpang menginap. Tidak lama kemudian terdengar kambing mengembek. Ternyata si Badui memotong kambing untuk menjamu tamunya. Singkat cerita, Asad tidur nyenyak. Tidak lama kemudian datanglah badai gurun memporak poranda gubuk si Badui. Keesokan paginya, Asad menelisik, ke mana gerangan kambing yang mengembek semalam. Kami hanya memiliki seekor kambing. Itupun sudah kami potong semalam. Perintah Nabi Muhammad shalla Allah alaih wa sallama, kami wajib memuliakan tamu. Asad insaf dan pikirannyaenerawang bahwa ternyata Islam yang selama ini digambarkan media barat adalah keliru. Ternyata Islam memliki ajaran yang sangat indah. Dan beliau menguvapkan syahadat. Asyhadu an la ilaha illa Allah. wa asyhadu anna Muhammadan rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Demikian sekelumit kisah Muhammad Asad yang dituturkannya lewat bukunya Road to Mecca yang sesungguhnya menggambarkan pengembaraan penulisnya untuk menemukan Islam. Kembali ke Badui. Syekh Jam"an Al. Ghamidy yang mendampingi kami membawa kami ke salah satu perkampungan Badui. Saya melihatnya sebagai salah satu representasi kehidupan Badui. Yakni hidup di pinggiran kota, beternak onta. Gubuknya hanya beratapkan langit. Hidup seadanya. Barangkali orang Badui yang kami temui otu tidak lagi murni Badui. tetapi sudah Badui yang muhadhdhar. Seorang Badui yang modern. menurut cerita, orang Badui sekarang sudah kaya kaya. Sebab. kalau memelihara kambing, maka rata rata jumlahnya di atas seribu ekor. Rumahnya juga dari luar biasa. Tetapi di dalamnya sangat mewah. Di Mekkah sudah sangat sulit ditemukan Badui yang asli. yang ada adalah al.badawah al.muhadhdhar. Badui yang sudah modern.

Rabu, 24 Desember 2014

Sisi Lain Mekkah

Mekkah adalah kiblat dunia Islam. Kota Mekkah adalah "kota tua", al-bait al-'atiq. Di kota Mekkah terletak baitullah, Ka'bah. Mekkah adalah kota yang memiliki sejarah panjang. Perjalanan ke Mekkah adalah wisata spiritual. Siapa pun yang berkunjung ke Baitullah berarti ia masuk ke jantung Islam, meminjam istilah Karen Armstrong, Ka'bah adalah the heart of Islam. Ada hal yang menarik di era sekarang yakni, di sekitar Ka'bah ada banyak bangunan hotel berbintang persis di di hadapan Ka'bah. Bangunan-bangunan hotel, pusat-pusat perbelanjaan dan istana raja Fahd terasa mengurangi kekhusyukan melaksananakan thawaf. Ka'bah adalah simbol "Tangan Tuhan". Ka'bah adalah bangunan sederhana sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia. Sementara bangunan pencakar langit yang mengitari merupkan simbol kemewahan duniawi. Seakan-akan setelah seseorang melaksanakan thawaf, sa'i antara shafa dan marwah, begitu keluar langsung berhadapan dengan dunia belanja yang profan. Sakralitas Ka'bah, baitullah sudah tergerus? hal yang sama juga terjadi di Masjid al-Nabawy, Madinah. Masjid Nabawy yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama, makam Abu Bakar, dan Umar ibn al-Khattab. Di dalam Masjid Nabawy juga ada raudhah yang sangat mulia menurut hadis Nabi. Bahkan kota Madinah itu sendiri memiliki"tempat" tersendiri bagi Nabi. Nabi pernah bersabda: Allahumma ij'al bi al-madinah dhi'fay ma ja'alta bi Makkah min al-barakah. Ya Allah, jadikanlah kota Madinah ini berberkah dua kali lipat dari keberkahan kota Mekkah. Di sekitar Masjid al-Nabawy juga berdiri bangunan hotel yang sangat megah, seperti hotel Hilton. Sakralitas Masjid al-Nabawy sudah pudar? Wa Allah a'lam.

Sabtu, 13 Desember 2014

Alumni

Kemarin, tanggal 13 desember 2014,sajausua Hng Dekan Fakuktas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar. Acara seminar nasional dan temu alumni. Ada beberapa perwakilan mahasiswa dari UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, UIN Raden Fatah Palembang, dan IAIN Manado. Pertemuan tersebut juga dimeriahkan oleh pentas seni mahasiswa yang memperagakan tari padduppa. Tari menyambut tamu. Ada nuansa kearifan lokal yang kental. Tari padduppa mewakili etnis besar di Sulawesi, Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Masing masing duta menyampaikan pesan persahabatan dengan menggunakan bahasa daerah masing masing. Ada beberapa hal yang saya sampaikan pada pertemuan tersebut, antata lain: 1. Seperti biasa, saya mengutip Rubaiyat Rumi...betapa nikmatnya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mengalir bagai air. Tidak membeku pada satu titik. Kemarin kata kata sudah lenyap. Hari ini kita harus menemukan kata yang baru. Hidup ini harus mengalir. Dinamik. Jangan berdiam pada satu tempat saja. Har

Kamis, 04 Desember 2014

Jokowi: Presiden Rakyat

Joko Widodo adalah presiden yang merakyat. Gaya blusukan merupakan brandingnya. Pasukan pengamanan presiden kewalahan mengamankan sepak terjang presiden yang sangat merakyat. Pak Jokowi tidak bisa dipisahkan dengan rakyat. Pemandangan seperti ini terlihat ke mana saja pak Jokowwi berkunjung. Pada acara upacara peringatan hari korpri di Monas juga demikian. Sambutan Presiden singkat. Mengajak seluruh PNS untuk memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat. Bahkan ada kawan yang nyeletuk, begitu singkatnya pidato presiden, sehingga yang baca do"a lebih panjang daripada amanat presiden. Singkat, padat, jelas, dan terarah. Jauh dari kesan pencitraan. Pak Jokowi bicara apa adanya. Sederhana. Lurus. Tidak berliku. Begitu upacara selesai, pak Jokowi langsung merangsek ke peserta upacara. Barisan upacara berhamburan. Secepat kilatbpasukan pengamanan presiden melindungi beliau tapi tidak terlalu ketat. Barangkali mereka sudah diberitahu batas batas kewenangannya agar tidak membuat sang presiden tidak berjarak dengan rakyatnya. Saya menyaksikan betapa masyarakat sangat mencintai pak Jokowi. Antusiasme mereka sangat dominan. Mereka rela berdesak desakan hanya untuk menjabat tangan sang presiden. Sambil berteriak histeris, pak Jokowi. Pak Jokowi. Pak Jokowi. Bahkan ada yang dua atau tiga kali menjabat tangan mulia sang presiden.

Sabtu, 29 November 2014

Takut Mati

Mengapa ada orang takut mati?. Bahkan phobia terhadap kematian. Takut melewati kuburan. Takut melihat mayat. Takut ziarah kubur termasuk makam orang yang sangat dicintainya. Oleh psikolog, mungkin karena ada faktor ketidakpastian kehidupan setelah kematian. Kata agamawan, takut mati karena yang bersangkutan cinta dunia. Atau karena masih merasa banyak dosa. Belum sempat bertobat. Takut mati karena khawatir meninggalkan orang orang yang dikasihi. Karena anak dan isteri dikhawatirkan akan hidup sengsara. Atau karena mereka takut akan kehidupan kesendirian. Atau takut akan siksaan api neraka. Life after death mestinya dimaknai sebagai kehidupan yang indah. Sebuah kehidupan yang

Bermimpilah

Ada hal yang menarik pada diri artis muda, Agnes Monica. Sepak terjangnya di dunia aryis menginspirasi kawula muda. Sedari dulu Agnes Mo berbagi kiat suksesnya. Fokus. Apapun kalau dikerjakan dengan passion dan fokus akan menuai sukses. Baru baru ini Agnes berujar bahwa untuk sukses, ia berani bermimpi besar. Dan berusaha keras, bahkan rela bersakit sakit untuk mewujudkan cita cita. Dream, believe it, and make it happen. Bung Karno pernah berkata: gantungkan cita citamu setinggi langit. Mimpi bisa mewujud menjadi sebuah kenyataan jika dibarengi dengan kerja keras. Mimpi harus diubah menjadi sebuah visi dalam kehidupan. Ada banyak orang yang kehilangan kesempatan emas karena tidak memiliki visi yang kuat. Mimpi, visi dan kerja keras harus menyatu. Mimpi tanpa visi pastilah sebuah hayalan. Visi yang tidak jelas dan fokus juga tidak berdampak apa_apa. Visi harus ditopang oleh kerja keras. Sehingga kita dapat menuai sukses besar dalam hidup.

Uban

Seorang kawan bertanya perihal uban yang semakin banyak tumbuh di kepalanya. Mengapa uban demikian cepat tumbuh? Mungkin karena faktor shampo, jawabku sekenanya. Tapi janggut saya juga sudah beruban, padahal tidak pernah saya lumuri shampo, sergahnya. Saya kehilangan akal. Kami tertawa terkekeh. Menertawakan ketidaktahuan. Sesungguhnya kami sudah tahu bahwa uban itu tumbuh karena faktor usia juga. Tapi dasar, manusia, apagi lelaki tidak mau disebut tua. Mereka selalumau tampil layaknya muda. Ada yang sering memakai celana levi's, sambil menyemir rambut. Ada juga yang memakai kaos oblong, sehingga kelihatan kece.Dst. Jadinya serius. Tadi hanya ingin berbagi humor.

Jumat, 28 November 2014

Metakognisi

Menarik sekali membaca artikel Prof Rhenald Kasali yang berjudul: Metakognisi Nenek Fatimah. Nenek Fatimah di usia senja, 90 tahun digugat anak kandung dan menantunya sendiri. Tanah yang ditempatinya sekarang digugat satu milyard. Nenek Fatimah terpaksa diseret masuk di pengadilan. Sang menantu berujar bahwa ia hanya membutuhkan sebuah pengakuan. Nenek Fatimah sesungguhnya sudah membagi bagi hartanya. Hal ini sangat kontras dengan kelakuan dan ulah para anggota DPR yang sulit berbagi. Pertanyaannya kemudian, apa yang salah.Apa yang menimpa mereka. Bukankah semakin tinggi sekolah seseorang semestinya semakin bisa berbagi. Semakin tinggi kedudukan seseorang semestinya semakin bijall. Nyatanya tidak demikian. Kecerdasan kognitif tidak berbanding lurus dengan perilaku seseorang. Menurut Kasali, kematangan seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia. Tetapi juga faktor latihan dan pendidikan sedari muda. Kebijaksanaan seseorang diperoleh dari penghayatan dan refleksi terus menerus sepanjang hayat. Di sinilah pentingnya arti ilmu kehidupan. Masih Kasali, hitungan matematika tidak selamanya bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Kita perlu menimbang keadilan, empati, kekeluargaan, dst. Ini semua harus lewat pendidikan yang integratif. Kasali mencontohkan mahasiswa akuntan sambil membuat work sheet juga diajak melihat pergulatan rakyat kecil pengais sampah. Calon pengacara sambil mEganbaca pasal demi pasal KUHAP, mereka juga diajak untuk melihat derita keluarga narapidana. Pada akhir artikelnya, Kasali menulis:.....di atas hukum ada keadilan. di atas ilmu pengetahuan ada kebijaksanaan. Anak harimau yang kelaparan sekalipun tidak pernah menerkam ibunya. Politisi harus belajar ilmu kehidupan. Politisi harus belajar berbagi. Politisi dan kita semua para pendidik harus belajar hikmah atau kearifan. Agar hidup ini kita jalani secara lurus dan benar. Dalam bahasa Al. Quran, setiap peserta didik dalam proses belajar mengajar harus terlebih dahulu melakukan tazkiyat al.nafs. Penyucian jiwa. Pra kondisi tazkiyat al.nafs ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketajaman nalar dan kesucian bathin. Orang yang bersih jiwanya akan memiliki kepekaaan sosial. Setelah proses tazkiyat, penyucian diri sudah benar, baru dimulai proses pembelajaran. Semoga pendidikan kita tidak hanya membereskan proses pendidikan kognitif. Tetapi juga proses metakognitif harus diperhatikan. Agar pendidikan kita bisa melahirkan manusia otentik.

Manusia Otentik

Manusia otentik adalah orang yang memiliki hidupnya. Tidak dikendalikan oleh orang lain. Life is yours. Nikmatilah hidupmu yang singkat ini. Istamti' hayataka. Manusia otentik juga tahan banting. Di mana anda terjatuh, di sana pula anda bangkit. Tidak penting berapa kali anda jatuh (atau dijatuhkan), yang terpenting, berapa kali anda bangkit. Ibarat berlayar, laut terkadang bersahabat. Tetapi siap-siap juga menghadapi badai yang menerjang. Memang tidak mudah managing in turbulance time. Meskipun badai pasti berlalu. Kehidupan terus berlanjut. Jadilah manusia otentik. Manusia merdeka. Manusia otentik, tanpa keluh kesah. Ia lurus. Ikhlas. Bekerja dengan visi, tanpa peduli dengan hiruk-pikuk politik. Tanpa peduli penilaian orang lain. Berjalan lurus.

Bisma

Bisma yang agung adalah tokoh utama dalam film serial Mahabrata. Saya suka mencatat dan mengutip ungkapan-ungkapan para tokoh Mahabrata, antara lain: 1. Ketidaktahuanmu tentang wujud keadilan. 2. Tidak ada logam yang tidak meleleh oleh api. 3. Keadilan adalah perubahan kehidupan. Terus menerus. Manusia harus menerima kodrat perubahan. Waktu memang sudah berlalu. Apakah engkau tidak mau menerima perubahan? Apakah takdir tidak perlu untuk diundang?

Kamis, 27 November 2014

Hidup laksana Laut

Hidup laksana laut yang bergolak dengan peluang yang muncul acak, tanpa arah yang jelas. Zigzag. Jika Anda memakai "kaca mata kuda", maka Anda akan kehilangan segala hal. Orang tidak akan tahu peluang itu datangnya dari mana, maka raihlah. nasib, faktor di luar kita, tak terduga. Cari orag banyak untuk meraih sukses. (Max Gunther, How to get Lucky).

Pak Anies Rasyid Baswedan

Dr Anies Rasyid Baswedan adalah Menteri Kemendikbud Kabinet Kerja Jokowi-Jk. Nama Anies melejit lewat program "Indonesia Mengajar". Pak Anies mengirim ratusan guru relawan ke pelosok-pelosok. Pengalaman guru relawan ini kemudian dirangkum dalam sebuah buku: Indonesia Mengajar. mas Anies memang fenomenal. Apalgi ketika beliau menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina. Meskipun beliau tidak membuat gebrakan di Universitas Paramadina sebagaimana Prof. Nurcholish Madjid, pendiri dan rektor pertamanya, tetapi pak Anies meneguhkan sebagai tokoh muda yang patut diperhitungkan. Sekarang, pak Anies sebagai menteri. tentu beliau sudah memiliki program tersendiri untuk memajukan pendidikan di negeri ini. Ada hal yang menarik pada diri beliau. yakni motto hidupnya: Jangan pilih jalan datar. Namun pilih jalan mendaki. Kendati mungkin terjal, tetapi akan ada puncak baru yang akan memberi makna. Kepada kalangan muda, Pak Anies berpesan bahwa setiap karya merupakan refleksi dan potret diri kita, sehingga hidup kita berperan dan memberi makna. Selamat untuk Pak Anies baswedan. Semoga hidup Anda semakin cemerlang dan mencerdaskan anak bangsa. Demikian

Minggu, 09 November 2014

Freefort

Ingat Freefort, ingat kejatuhan Soeharto. 14 tahun yang lalu, Prof Amin Rais menulis resonansi di harian Republika dengan judul 100%. Membaca tulisan ini, rakyat marah. Bagaimana mungkin sumber kekayaan negara digadaikan dan dijual kepada pihak asing. Saya mendapat cerita dari salah seorang karyawan Freeport yang sudah bekerja di sana selama 28 tahun. Bahwa di Timika telahama sekali dikuasai oleh pihak asing. Sejak tahun 1971, pihak asing dalam hal ini, Inggeris, Amerika, Kanada dan negara negara lainnya telah mengeruk kekayaan tambang di Freeport. Ada 24 negara yang menambang di sana. Sekitar 500.000 ton hasil tambang yang dia.gkut ke negara negara tadi pada setiap harinya. Bayangkan, betapa hal ini tidak berkesesuaian dengan Undang Undang Dasar 1945.Halmana, kekayaan negara, udara dan air harus dikelola untuk kemakmuran rakyat. Bayangkan, pengelolaan Freeport masih juga diperpanjang pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri sampai tahun 2021. Pada pemerintahan pak SBY, konon diperpanjang lagi sampai tahun 2041.kekayaan ini tidak akan habis habisnya sampai sepuluh turunan. Jelas karyawan tadi. Saya terkesima mendengar pengakuan karyawan tadi. Saya terheran heran, apakah bangsa kita memang tidak mampu mengelola kekayaan buminya sendiri. Atau ada pihak pihak yang menikmatinya? Betapa dahsyatnya pihak asing mengeruk keuntungan dinegara kita. Pipa tambangnya saja sampaike pelabun sepanjang 200 km. Pipa tambangnyaada sekitar dua belas. Ada pipa emas, tembaga, aftur, dan bahkan munhkin uranium. Komon, untuk invasi ke Iraq, Amerika mengambil dana dari hasil tambang Freeport. Saya tidak mengerti persoalan tambang. Tetapi, cerita sang karyawan tadi patut untuk direnungkan kembali. Barangkali ada yang salah urus dalam penyelenggaran kontrak dengan pihak asing. Bayangkan tambang sebesar itu,dan sudah menghilangkan satu gunung,terus diperpanjang masa kontraknya. Betapa bodohnya kita. Betapa tidak berdaulatnya kita sebagai bangsa. emlga pemerintahan Jokowi Jk dapat menuntaskan agenda demi agenda untuk kemaslahatan dan kemakmuran bangsa.

Debu

Lempad, perupa Tanah Ubud Bali pernah berucap bahwa ingatlah debu. Betapa pun sering kita menyapu lantai, tetap saja ada sisa yang harus disapu lagi [ Lempad, Tempo, dikutip dari Goenawan Mohamad. Nop 2012).

Minggu, 02 November 2014

LBE

LBE adalah laboratory based education. Semua proses pembelajaran berbasis laboratorium. Kunci sukses studi adalah interaksi dosen dengan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Itu berarti perpustakaan,laboratorium harus terus terbuka dan dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa. Prof Satryo Brojonegoro menjelaskan bahwa pengalaman di Jepang, tidak banyak perkuliahan. Justeru yang banyak adalah team work untuk melakukan penelitian. Dosen tetap mengarahkan. Bahkan sudah jamak diketahui bahwa dosen di Jepang banyak yang menulis bersama dengan para mahasiswanya. Dosennya bertindak sebagai penulis kedua. Sedang mahasiswanya sebagai penulis pertama. Meskipun sang dosen dalam prakteknya sangat intensif membimbing mahasiswa bersangkutan. Tetap saja sang dosen menjadi penulis kedua.Tentu hal ini berbeda dangan praktek di negeri kita yang biasa sang dosen mengklaim tulisan para mahasiswanya. Ketika sang dosen membimbing mata kuliah tertentu. Tentu praktek seperti sungguh tidak terpuji dan sangat memalukan. Sesungguhnya di era revolusi IT semestinya onteraksi dosen dengan mahasiswa lebih intensif. Mahasiswa sudah menjadi hyperconnectek. Mereka sudah masuk kategori hiper terkonek. Mahasiswa lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan hand phone. Dalam kaitan transformasi sejumlah IAIN menjadi Universitas, maka world class university atau research university harus mengacu keaktifan proses perkuliahan dan pemanfaatan sumber sumber belajar seperti perpustakaan dan laboratorium. Tanpa ini, WVU hanyalah sebuah wacana dan cita cita luhur. Itu juga berarti bahwa penambahan tenaga laboran menjadi penting. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi mereka juga perlu diperhatikan.

Banda Aceh

Banda Aceh memang unik dan spesikelompk dari sisi etnik karena dihuni oleh banyak suku, Arab, Cina, Erofah, dan Hindia. Wajah orang Aceh juga ada yang sangat India, Arab, Portugis. Ada wajah yang sangat tampan, dan wanitanya cantik cantik. Dari segi kultur, Banda Aceh juga sangat unik. Penegakan syariat Islam juga unik. Semua penduduknya yang beragama Islam diwajibkan menganut mazhab syafiiyah. Saya mendapat informasi bahwa kelompok dayah atau pesantren yang salafiyah yang sangat getol mengusung penerapan syariat Islam. Syariat Islam yang dimaksud seperti hukum cambuk, rajam dan lainnya. Saya bertanya, apakah mereka itu lulusan timur tengah atquoi kelompok wahaby? Ternyata bukan juga. Mereka sekali lagi dari kelompok salafiyah dari kelompok dayah. Penerapan syariat bagi mayoritas masyarakat Aceh adalah bagian dari kultur. Ini sesuatu yang sudah mengakar pada masyarakat. Tentu perlu penelitian lebih lanjut. Ada lagi yang di Banda Aceh. Kuliner. Kuliner di Aceh memiliki cita rasa khas. Ayam tangkap. Ayam lepas. Demikian juga dengan kopi di Ule Kareng, simpan lima sangat khas.

Sabtu, 01 November 2014

Mantan

Mantan pejabat. Menjadi mantan pejabat pastilah tidak enak. Mpehaada juga mantan pejabat yang sudah mempersiapkan diri untuk memasuki masa tidak sebagai pejabat. Saya pernah diundang untuk mengikuti acara perpisahan seorang mantan pejabat dengan orang orang dekatnya. Orang orang dekat yang diundang adalah satpam, ajudan, dan pegawai outsourching. Sang mantan pejabat menyampaikan pesan pesan singkat setelah acara santap siang. Jalanilah kehidupan penuh berkah. Jangan mencari yang banyak tapi tidak berkah. Pasrahkan hidupmu pada Tuhan Yang Maha Mengatur. Perbanyaklah ibadah ibadah sunnah sebagai bekal hidup di akhirat. Semuanya akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sambil mendengarkan taushiyah, saya melirik pada barisan satpam. Mereka merunduk. Pada jari jemari mereka melilit cincin permata. Saya tidak tahu apa yang sedang menggelayut dalam pikiran mereka. Saya membatin bahwa sang mantan pejabat ini memiliki pandangan dan pemahaman spiriyoual yang dalam. Terpancar dari wajahnya kesejukan. Tanpa beban hidup. Hanya dahinya sesekali berkerut. Sungguh sebuah teladan. Sungguh kalau ada mantan, ternyata yang menderita adalah wong cilik. Soga para pejabat senantiasa berpihak kepada orang kecil. Memperhatikan nasibnya. Menitikan kariernya. Mencarikan mereka pekerjaan yang layak. Mereka juga adalah anak bangsa yang membutuhkan perhatian.

Kamis, 30 Oktober 2014

Mutiara Kesuksesan

O.G Mandino menulis buku (editor) dengan judul: A Treasury of Success Unlimited, 2008. Buku ini sudah diterjemahkan dengan judul: Butir-butir Mutiara Kesuksesan, Kumpulan Tulisan para Pakar Kesuksesan. Pesan-pesan menarik, antara lain: 1. Saya tahu, hanya hal-hal yang baik yang akan menimpa saya. Karena pikiran dan kinerja saya benar. 2. Jangan mempermasalahkan masalah sampai masalah itu mempersulit anda. Masalah adalah produk pemikiran yang salah. Perbaiki pikiran anda, maka masalah pasti lenyap. 3. Pepatah kuno mengatakan: Tuhan membantu mereka yang membantu dirinya sendiri. 4. Pikirkan hal-hal baik, maka anda akan menarik hal-hal baik. Pikirkan hal-hal buruk, maka anda akhirnya akan menarik hal-hal buruk.

Menjawab Fitnah

Prof Quraish Shihab pernah menulis di twitter beliau ketika merespon kritik orang-orang yang menghujat beliau. Pasalnya Pak Quraish dituduh seorang syi'ah karena beliau menulis buku: Dialog Sunnah-Syi'ah. Pak Quraish menulis:...yang bijak mencari pembenaran atas ucapan yang didengarnya. Sedang yang jahil, picik, iri mencari kesalahan pada ucapan sosok yang dibencinya.

Ilmu Kehidupan

Saya asyik menyimak dialog yang membahas kelakuan anggota DPR RI baru-baru ini. Hujan interupsi. Berebut bicara. Berteriak-teriak. Melabrak meja. Memecahkan gelas. Kata-katanya kasar. Tidak mencerminkan karakter anggota dewan yang terhormat. Kata Hendrawan, anggota DPR. Kita semestinya belajar kearifan hidup. Muhasabah, instrospeksi diri. Belajar ilmu tahu diri. Yang banyak adalah ilmu bela diri. Sumpah yang diikrarkan bukan hanya pemanis di bibir. sumpah jangan sampai menjadi sumpah serapah. Sumpah jangan sampai menjadi sampah. Wajah kita memang dua. Wajah panggung dan punggung. Kita ingin agar anggota dewan dapat memperlihatkan wajahnya yang otentik. Bukan wajah yang bertopeng. Apalagi yang topengnya berlapis-lapis.

Belanja

Jakarta adalah kota pusat belanja. Bayangkan ada 173 mall di kota metropolitan ini. Ada sekitar 4 juta meter luasnya. Perempuan jakarta rata rata menghabiskan 3 jam sekali masuk mall. Mall memang pusat belanja sekaligus rekreasi bagi mereka yang mau melepas kebisingan kota jakarta. Kalangan selebriti yang maniak belanja sering berkunjung. Nafsu belanja memang harus dikendalikan. Sebab, kalau tidak, seseorang bisa kehilangan akal sehat. Kita masih ingat, Imelda Marcos, mantan presiden Filipina yang gemar mengoleksi sepatu. Sepatu Bu Imelda ratusan. Hal ini terungkap setelah Marcos terhempas dari kekuasaan. Ketika meninggal, jasadnya pun ditolak untuk dimakamkan di Filipina. Para artis Hollywood juga gemar mengoleksi baju dan sepatu mahal. Sampai berlusin-lusin. Walhasil, nafsu belanja harus dikendalikan.

Selasa, 28 Oktober 2014

Orang Bodoh

Saya mendapat cerita dari Prof Ahmad Sewang. Bahwa Buya Hamka pernah berkata: berbahagialah orang bodoh karena kebodohannya. Karena mereka tidak pernah memikirkan hal hal yang tidak penting diketahuinya. Dan celakalah orang pintar karena pengetahuannya.

Senin, 27 Oktober 2014

Kabinet Kerja

Selesai sudah spekulasi kabinet Jokowi Jk pasca pengumuman kabinet kerja, 26 oktober 2014. Ada komentar positif, dan ada yang miring. Komentar positif karena sejumlah menteri yang ditunjuk pak Jokowi memenuhi harapan rakyat dan pasar. Komentar miring karena pengumumannya sudah terlambat dan sejumlah nama juga tidak memenuhi harapan. Ada nama Imam Nahrowi yang masih sangat mudah,minim pengalaman dalam menangani olah raga dan event event kepemudaan. Ada nama Susi Pudjiati yang tidak tamat SMA, meskipun dipuji seringgi langit oleh pak Jokowi, tapi ia dinilai kurang transparan ketika menangani proyek tsunami pandanaran, belum bayar utang kepada pohakona Mandiri sebanyak 34 M. Suaminya konon kebetulan masih berstatus WNA Jerman. Kalau di dunia diplomat, seseorang yang bersuamikan WNA, maka gugurlah kesempatan yang bersangkutan menjadi diplomat karier. Sebab dikhawatirkan akan terjadi kebocoran rahasia negara. Ada lagi Puan Maharani yang juga dipuji pak Jokowi sebagai panglima. Kita tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan panglima. Padahal, kita tahu bahwa Puan tidak memiliki latar pendidikan SDM dan kebudayaan. Bahkan pagi pagi sekali Puan sudah membantah kalau dirinya disebut sebagai menteri titipan. Ada lagi Prof Yohanna Yambise,mantan rektor Universitas Cenderawasih, Papua. Menurut pengakuan beliau dalam wawancara dengan tadio Elshinta bahwa programnya sedang menunggu arahan Bapak Presiden. Walhasil, catatan The Jakarta Post, tidak ada "wow" dalam kabinet Jokowi_JK. Bahkan rumor yang beredar bahwa ada menteri perempuan yang merokok di depan umum dan bahkan bertato. Kalau demikian, apakah ini pertanda bahwa dalam rekrutmen menteri dallam kabinet kerja masih ada catatan. Dan belum memenuhi ekspektasi masyarakat. Kita tunggu kejutan dan kinerja para menteri yang baru saja dilantik. Semoga pujian Bapak Presiden sesuai dengan harapan rakyat.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tafsir Gender

Saya terhentak membaca artikel seorang dosen STAIN Purwokerto, Akrimi, namanya. Dia menulis paper untuk kepentingan AICIS, Balikpapan, nopember nanti. Kira kira judulnya menyorot tafsir bias gender. Penulisnya membahas pemikiran Edip Yuksel, dkk dalam Quran: a Reformist translation, 1998. Terma sa"ihat, thayyibat dan bikr menjadi fokus kajiannya. Terma saihatin dalam QS al.Tahrim ayat 5 yang berbunyi: asa rabbuhu in thallaqakunna an yubdilahu azwajan khairan minkunna muslimatin mukminatin qanitatin saihatin tsayyibatin wa abkaran. Ayat ini sering diterjemahkan sebagai wanita wanita yang berpuasa. Padahal menurut Abdullah Yusuf Ali, saihatin lebih tepat dimaknai who travel ( for faith and fast. wanita yang mengadakan perjalanan haji atau dalam perjalanannya juga melakukan puasa. Mufassir klasik dan abad tengah cenderung menafsirkan saihat sebagai wanita wanita yang berpuasa. Hal ini dilatari oleh budaya partriarki. Tafsir dominasi kaum lelaki. Padahal makna dasar saihat adalah bergerak dan berpetualang. Pelancong biasa disebut sebagai al.sayyahat. Makna saihat telah direduksi menjadi wanita shaleh yang berpuasa. Agar para wanita atau isteri itu betah di rumah. Agar mereka tidak melakukan aktifitas kemasyarakatan yang lebih jauh.

Berpikir Besar

Berpikir untuk tujuan kecil akan menghasilkan pencapaian kecil. Pikirkan tujuan besar dan raih kesuksesan besar ( David Joseph Schwartz, pebisnis Amerika).

Gelar

Gelar saja tidak cukup, jika anda tidak paham perkembangan.

Kampus

Kampus adalah tempat penggodokan orang orang kreatif. Kata Edward De Bono, orang kreatif kalau diberi kata at, maka ia bisa mengembangkannya menjadi eat(makan), cat(kucing), dst. Orang kreatif memiliki seribu akal. Orang kreatif tidak seperti kisah si tua, pelaut dalam novel Hemingway, The Old Man and the sea. si tua bertarung habis habisan untuk mendapatkan ikan di laut. Ia menaklukkan ganasnya ombak. Ia menantang badai demi mendapatkan ikan besar. Begitu pak tua mendapatkan ikan besar, ia bergegas pulang. Ikan besar hasil pancingnya tetap diseretnya dan tidak dinaikkan di perahu. Begitu ia sampai di pantai, ia mendapati ikannya tinggal tulang belulang. Tidak kreatif. Di Jogya, ada banyak contoh mahasiswa kreatif. Dagadu. Dagadu adalah baju kaos khas Jogya. Dagadu biasanya ada gambar mata sebelah. Ada kata kata khas anak muda. Ada juga kalimat kalimat singkat agar seseorang senantiasa mengenang Kota Jogja. Ada gambar gambar lokal seperti sepeda, tugu, malioboro, monumen Jogja ksembali, dst. Mahasiswa yang kreatif membuat kalimat kalimat pendek lalu menjualnya ke pabrik Dagadu. Atau bagi mereka yang berlatar pendidikan desainer, akan menawarkan gambar gambar unik ke pabrik Dagadu. Daripada kata kata yang menghiasi dagadu adalah kata kata kosong tak bermakna, maka lebih baik kata kata hikmah. Demikian seterusnya. Kampus harus memberi kunci kunci berpikir kreatif kepada para mahasiswanya.

al_ Nadwah

Sekolah Tinggi Al.Nketala Tungkal, Jambi. Ada banyak hal menarik, antara lain: 1. di sepanjang jalan dari Jambi pemandangan kelapa sawit dan pohon pinang. Rupanya ada banyak penduduk yang menanam pinang. Buah pinang untuk diekspor ke India sebagai bahan pewarna termasuk baju batik. 2. Kuala Tungkal adalah kota padat dan daerah pelabuhan. Di sana ada aktivitas bongkar muat barang impor semacam pakaian dan barang lainnyan Mobilitas pelabuhan sangat mewarnai kehidupan Kuala Tungkal. 3. Masyarakatnya cukup majemuk. Ada suku Banjar, Bugis, Jawa, Melayu. Bahkan Bupatinya keturunan India. Kehidupan beragama cukup religius. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas shalat berjamaah yang demikian aktif. Wiridnya juga panjang. Hampir semua bacaan diwiridkannya. Ada juga pondok pasantren. 4. Rumah rumah di sini cukup unik. Rumah dibangun di sekitar sungai. Sungai menjadi pusat kehidupan. Hasil hasil pertanian dan perkebunan yang tidak terjangkau oleh kendaraan, maka sungai menjadi alat transortasi yang mumpuni. murah meriah. Ada hal yang menarik, rumah burung walet. Ada banyak rumah walet yang bangunnya lebih bagus daripada rumah penduduk sekitar. 5. Untung du Kuala Tungkal ada sekolah tinggi al.Nadwah yang memberi pelayanan akademik kepada masyarakatn Sayaendengar dari cerita pejabatnya bahwa satu satunua STAI yang memiliki program studi yang terakreditasi B. Hal ini menggambarlan pelauanan pendidikan dilaksnakan secara baik. Semoga sukses selalu dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Sukses.

Jumat, 24 Oktober 2014

Gelar Akadmik

Gelar profesor sesungguhnya adalah gelar yang digunakan di kampus. Profesor bukanlah gelar akademik sebagaimana doktor uang merupakan gelar tetinggi dalam dunia akademik. Ada banyak orang yang selalu melekatkan gelar profesornya meskipun yang bersangkutan tidak sedang di kampus.

Sejarah Kekerasan Agama

karen Armstrong menulis lagi buku menarik dengan judul: Fields of Blood Religion and the History of Violence, 2014. ...Religions and their followers are inherently violent--or so the popular atheist claim goes. But here Karen Armstrong shows that the true reasons for war and violence in our history often had very little to do with religion. Tesis Armstrong adalah sangat sedikit persentuhan agama yang melahirkan kekerasan. Kekerasan lebih banyak karena politik, motif ekonomi dan kekayaan. Selama ini ada pandangan bahwa agama memiloki dua sisi. Sisi kemaslahatan dan kemafsadatan. Ada damai dalam agama. Juga ada bencana. Karen menolak pandangan miring terhadap norma dan doktrin agama. Agama pastilah sebagai way of life. Suluh kehidupan.

Minggu, 19 Oktober 2014

Prof A. Sewang

Sewaktu saya ke UIN Alauddin Makassar dalam rangka sosialisasi KKNI dan SKPI, Prof Sewang membawakan buku barunya. Judul bukunya: SAJAK, Selalu Ada Jalan Keluar. Buku ini adalah hasil kontemplasi intelektual Prof Sewang, bak sebagai akademisi maupun pergualatan beliau dalam dunia birokrasi. Berbagai pandangan disemaikannya, kegundahan hati ditumpahkannya dalam SAJAK. Buku ini memang ditulis dalam bentuk puisi. Komentar saya mengenai buku Prof Sewang:....bernas. Cair. Mengalir seperti air. Reflektif. Inspiratif. Ada hentakan. Ada kejutan. Merasuk. Menyindir. Puisi terkadang menghibur, tapi juga ada satire. Ada kegalauan. Ada kegelisahan. Ada harapan. Ada kerinduan.Ada misi profetik. Mengajak. Mengayomi. Menuntun. Merangkul. Menyalakan nurani yang hampir padam. Permenungannya memecahkan kebekuan. Karya ini semakin meneguhkan penulisnya sebagai manusia Mandar. Orang laut. Selamat dan semoga Prof Sewang semakin cemerlang dalam berkarya. Mengisi belantika pemikiran Islam di nusantara.

M. Yunus

Prof Muhammad Yunus adalah peraih hadiah nobel atas jasanya dalam memberdayakan orang-orang miskin di Bangladesh. Beliau juga mendirikan Gramen Bank. Ada kalimat yang sangat inspiratif yang beliau ucapkan: all human have unlimited potencial, unlimited capacity, and unlimited creative energy. Semua orang memiliki potensi, kapasitas dan energi kreatif yang tak terbatas. Bagi Yunus, orng miskin memiliki potensi luar biasa untuk berkembang. Selama ini, cara pandang orang mengenai kemiskinan selalu dipersepsikan sebagai beban masyarakat. Orang miskin bahkan dianggap sebagai "sampah" masyarakat. Orang miskin sebagai penghambat kemajuan sebuah negara. M. Yunus tampil untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara yang tidak populer. Orang-ornag miskin di sekitar kampus di mana beliau mengajar diberdayakan. Mereka dipinjami sejumlah uang untuk modal usaha. Anyaman bambu salah satu usaha yang dikembangkan. Selanjutnya, mereka dibina dan harus membayar secara periodik ke Gramen Bank. Hasilnya menakjubkan. Ternyata orang-orang miskin tersebut mampu membayar utang tepat waktu. Mereka taat dan patuh dalam melunasi utang-utang mereka. M. Yunus pernah berkunjung ke Bali, dan Jakarta atas undangan presiden SBY. Tetapi dampaknya belum kelihatan. Kita tidak tahu mengapa konsep Muhammad Yunus belum bisa diterapkan secara masif di Indonesia. Mungkinkah karakterisktik Indonesia berbeda dengan Bangladesh? Perlu penelitian lebih lanjut. Padahal, karya-karya M. Yunus sudah tersebar luas di Indonesia.

Hukum Kekuasaan

Ada 48 hukum kekuasaan menurut Robert Greene dalam bukunya The 48 Laws of Power, antara lain: 1. Jangan pernah tampil lebih baik daripada atasan Anda. Buatlah atasan anda merasa superior. 2. jangan pernah terlalu mempercayai teman, tetapi pelajarilah cara memanfaatkan musuh. Teman teman anda lebih cepat khianat dan cemburu terhadap prestasi dan pencapaian anda. Musuh anda bisa berbalik menjadi teman sejati. 3. Bicaralah lebih singkat daripada yang diperlukan. Sehingga orang lain terkesan. 4. Jagalah reputasi anda dengan nyawa anda. Belajarlah menghancurkan reputasi musuh dengan membuka lubang lubang reputasi mereka. Setelah itu, menyingkirlah, biarkan orang lain yang menilainya. 5. Carilah perhatian berapapun harganya.Jangan biarkan diri anda tenggelam. Anda harus menonjol dan unik. Anda harus menjadi magnet dan menjadi sosok misterius. 6. Usahakan orang lain bergantung kepada anda. Jangan pernah mengajari mereka ilmu yang cukup. Seekor kucing sebaiknya tidak mengajarkan ilmu memanjat kepada harimau, karena akan segera menerkamnya. 7. Kejujuran dan kemurahan hati akan menutupi ketidakjujuran tindakan anda. 8. Bergaullah dengan orang-orang yang bahagia dan beruntung. Jangan bergaul dengan orang sial. Menolong orang sial sama dengan menolong orang tenggelam. Suatu waktu kita bisa "ketarik" oleh kesialannya, dan tenggelam bersamanya. 9. Hancurkan musuh secara total. Bara sekecil apa pun juga suatu saat pasti akan menyala dan membakar. 10. Menarik dirilah dari peredaran. Semakin sering anda muncul, anda semakin tampak biasa. Lakukan "kelangkaan". Anda harus tahu, kapan anda harus pergi. 11. Jangan mengisolasi diri. Lebih baik Anda menemukan banyak sekutu dan berbaur. Sebab anda akan terlindungi dari musuh oleh komunitas anda. 12. Jangan pernah menyinggung perasaan orang yang bersalah. Latar belakang Robert Greene adalah penulis Hollywood. Meskipun bukunya termasuk bestseller, tapi juga banyak mendapatkan kritik. Prof Jeffrey Pfeffer bahwa apa yang dimaksud hukum oleh Greene tidak berdasarkan riset yang mendalam. that Greene's so-called laws are based on isolated examples, and not on solid research. Review Kirkus menyebutkan: Greene offers no evidence to support his world view, Greene's laws contradict each other, and the book is "simply nonsense". Nesweek menulis....intending the opposite, Greene has actually produced one of the best arguments since the new Testament for humility and obscurity. Diretur majalah ini berkomentar: ...."some of Greene's laws seem contradictory" and the work is plodding and didactic. Terlepas dari komentar dan kritik di atas, buku ini menarik untuk dibaca. Minimal data-data sejarah yang disuguhkannya bisa memberi inspirasi bagi para pejabat agar mereka dapat menjalankan amanah jabatan dengan baik.

Jolowi_Jk

Jokowi dan JK, presiden dan wakil presiden terpilih, kedua duanya populis. Jokowi dengan blusukannya. Jk dengan kelincahannya dalam mengeksekusi pekerjaan. Kedua tokoh ini adalah pilihan dan dambaan masyarakat Indonesia. Indonesia dengan keadaannya sekarang ini cukup memprihatinkan. Pemerintahan Jokowi mewarisi berbagai persoalan. Pangan, krisis energi, lingkungan hidup, lapangan pekerjaan, ketimpangan sosial, kemacetan, kepadatan penduduk, dst. sehingga bangsa ini membutuhkan pemerintahan yang kuat, pro rakyat, dan bersih serta berwibawa di mata dunia. Pemerintahan Jokowi JK menjadi tumpuan harapan dan dambaan seluruh masyarakat. Masyarakat sudah lama menderita. Ketimpangan sosial sangat menganga antara si miskin dan si kaya. peredaran uang juga hanya mengalir di Jakarta dan Jawa. Pembangunan infrastruktur juga terpusat di Jawa dan sekitarnya. Wilayah terluar, terdepan seakan tidak tersentuh oleh pembangunan. Sarana pendidikan juga demikian halnya. Sementara Malaysia negara tetangga membangun habis habisan untuk wilayah perbatasan dengan Indonesia terutama daerah Kalimantan. Marwah Perintah Malaysia terlihat di wilayah perbatasan. Ironisnya, putra putri Indonesia terpaksa sekolah di Malaysia. Lallu pemerintah belum hadir di tengah masyarakatnya. Belum lagi wilayah Papua lebih tertinggal lagi. Daerah kepulauan lebih menyedihkan lagi. Pendidikan, kesehatan, pelayanan masyarakat pasti lebih tertinggal lagi. Negara harus hadir.

Jumat, 17 Oktober 2014

SKS

SKS adalah sekali kerja selesai!

Rapat

Rapat. Rapat pastilah pekerjaan harian para eksekutif dan pejabat teras. Terkadang seorang pejabat mengikuti rapat tiga atau sampai lima kali rapat dalam sehari. Sehingga seorang pejabat harus menjaga fokus dalam mengikuti rapat. Seorang eksekutif harus memiliki channel tidak tunggal. Mereka harus memiliki beberapa channel sehingga bisa tayang layaknya televisi. Rapat sangat menyita waktu. Rapat bahkan terkadang menjemukan karena didominasi oleh satu dua orang peserta rapat. Mayoritas peserta rapat lainnya hanyalah pendengar atau penonton. Rapat seperti ini sangat tidak produktif. Oleh karena itu, rapat semestinya dibatasi waktunya. Agendanya jelas dan rinci. Kalau perlu kita mencontoh perusahaan tertentu melakukan rapat yang ekstrim yakni semua peserta rapat berdiri. Sehingga rapatnya hanya berlangsung tiga puluh menit. Tentu rapat seperti ini dipersiapkan dengan sangat matang sebelumnya. Tidak dengan sekedar ngobrol. Seorang eksekutif harus cekatan dalam menjadwal dan memimpin rapat. Jangan sampai rapat mengganggu produktivitas kerja karyawan. Rapat harus produktif. Oleh karenya harus dirancang dengan matang. Rapat dilaksanakan seefisien mungkin. Rapat maksimal 90 menit. Rapat yang lebih satu jam pastilah kurang produktif. Apalagi kalau sampai sehari atau dua hari lamanya. Rapat yang baik antara lain dapat dilihat dari persiapannya, agenda acara, proses serta hasil kesimpulannya. Sebaiknya, sehari sebelum rapat, point dan agenda rapat sudah disampaikan kepada para peserta rapat. Peserta rapat yang diundang betul betul yang berkepentingan. Proses rapat dilaksanakan dengan seksama dengan tidak dimonopoli oleh tokoh tokoh senior. Rapat dimulai dengan presentasi antara 10 sampai 15 menit. Bahasa yang digunakan tegas, jelas dan tidak bertele-tele. Tidak bersayap. Rapat harus menjelaskan produk dan hasil-hasil kesepakatan yang telah dicapai. Dan sangat baik, jika sebelum para peserta kembali pada tugas masing-masing hasil kesimpulan rapat sudah diterima.

Merendahlah

Kehidupan ibarat laut. Filosofi laut penting dalam menjalani kehidupan. Sebab kehidupan ini tidak selamanya datar. Kadang naik, kadang turun. Fluktuatif. Kadang enak, dan sering juga tidak nyaman. Laut selalu merendah. Laut membiarkan dirinya merendah. Sehingga seluruh aliran sungai, besar atau kecil mengalir ke laut. Laut tidak pernah 'menaik'untuk mengintervensi sungai. Meskipun laut besar dan perkasa. Laut tidak pernah 'meninggi' untuk menguasai sungai sampai sungai kecil sekalipun. Saya teringat dengan peristiwa Nabi Musa alaih salam ketika menerima wahyu. Nabi Musa diperintahkan untuk melepaskan terompahnya. Dan melewati 'lembah suci'. Prasyarat menerima wahyu adalah 'merendah'. Melepaskan unsur-unsur duniawi, ketinggian hati juga salah satu syarat untuk memelihara kesucian spiritual. Walhasil, seseorang yang menduduki jabatan strategis semestinya menerapkan dan selalu ingat filosofi laut. Merendah!

Jumat, 10 Oktober 2014

Khutbah

Dulu, ketika Prof. Harun Nasution meluluskan seorang doktor, maka salah satu wejangan beliau adalah agar sang doktor baru jangan terlalu banyak berceramah dan khutbah. Seorang doktor semestinya lebih banyak meneliti, menulis dan mengajar. Tetapi akhir-ahir ini, seorang professor dan doktor sesekali harus naik ke mimbar. Sebab, kalau tidak mimbar-mimbar jumat akan diisi oleh mereka-mereka yang sesungguhnya secara akademik kurang memndalam ilmu agamanya. Dan apa jadinya kalau masjid dan khutbah jumat diisi oleh "ustaz-ustaz gaul". Itulah yang menggelitik dan setengah memaksa seorang profesor tersohor "terpaksa" mengambil peran-peran khatib. Khatib jumat tentu memiliki peran strategis untuk mengedukasi masyarakat. Khutbah jumat dapat mencerahkan masyarakat.

Rabu, 08 Oktober 2014

Kemenag, masihkah ada?

Setidaknya ada tiga alasan mengapa Kementerian Agama RI harus dipertahankan. Yakni argumentasi strategis, teknis dan ideologis. Bahwa Kemenag RI didirikan dan didesain sedari awal untuk maksud mengembangkan pendidikan agama dan keagamaan serta relasi harmoni agama-agama. Dalam kaitan ini,kalangan akademisi harus bisa menulis dan menerangkan posisi strategis dan historis Kementerian Agama. Kita sedang memasuki era perang wacana. Kita tidak tahu siapa yang akan memenangkan pertarungan. Akhir-akhir ini, memang ada upaya sistematis dan terencana untuk mempreteli ekitensi dan kewenangan Kemenag RI. Penyelenggaraan haji dan umrah dari dulu sampai sekarang ada pemikiran agar diselenggarakan oleh badan khusus di luar kementerian agama. Padahal, sekarang ini ada banyak badan atau lembaga bentukan pemerintah yang tidak berjalan efektif. Ada lagi pemikiran agar peran peran pendidikan yang diperankan Kemenag RI selama ini agar melebur saja dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset. Biarlah Kemenag fokus untuk mengurusi bimas-bimas dan kehidupan keberagamaan. Urusan pendidikan serahkan dan pasrahkan saja ke Kemendikbud. Meskipun pandangan ini belum tentu lebih baik. Sebab, Kemenag mengelola pondok pesantren yang demikian banyak dan memiliki karakteristik tersendiri. Mungkin juga pada agama Katolik, Kristen dan Hindu mengalami hal yang sama. Jika hal ini dibawa ke Kemendikbud, dikhawatirkan akan tidak terurus dengan baik. Tentu kita tidak boleh bermain main dengan konsep pendidikan ini. Sekali salah, maka akan berdampak 15 dan bahkan 25 tahun ke depan. Ada pameo yang mengatakan: "kalau kita salah dalam memilih jodoh, kita akan menyesal seumur hidup. Kalau kita salah dalam hal pendidikan, kita akan merusak satu generasi". Semoga pendidikan nasional kita semakin maju dan berdaya saing. Semoga Kementerian Agama RI tetap eksis dan terus melakukan peran-peran profetik (al-nubuwwah)-nya.

Selasa, 07 Oktober 2014

Bergembiralah

Seorang kawan yang baru saja "turun panggung", non job bercerita bahwa hari hari ketidakberuntungannya itu dinikmatinya dengan belajar ilmu kegembiraan. Setiap harinya. ia mencoba menghibur dirinya. Ia bertemu dengan kawan kawan lama yang bisa berbagi cerita lucu lucu. Ia memang kelihatan segar meskipun di balik kegembitaannya itu tersitat duka yang dalam. Ada tawa dan senyum yang dipaksakan. Sesekali berbisik dengan kallimat kalimat serius. Ada nada meninggi bahkan suara melengking tanda protes. Tapi yang saya salut, kawan tadi masih bisa melepas jok jok segar yang menghibur. Gelak tawa sesekali menghiasi pembicaraan kami. Orang di sekitar warung mengira bahwa kami lagi berbahagia. Pengalaman dan kepahitan hidup adalah guru utama. pelajaran yang dapat dipetik adalah penuhilah hatimu dengan kegembiraan. Bergembira. berpikir positif pasti lebih baik. Menyehatkan dan membuat hidup lebih berkualitas dan lebih bermakna.

Syahwat Kuasa

Satu dua hari ini kita menyaksikan anggota DPR, MPR dan DPD sedang kisruh dalam perebutan kursi ketua. Koalisi Merah Putih versus Indonesia Hebat. Koalisi Merah putih sudah berhasil mendudukkan salah seorang kader Golkar menjadi Ketua DPR. Meskipun yang bersangkutan ada catatan huk. Kritik pun datang dari berbagai penjuru. KPK juga mengkritik DPR karena memilih orang yang pernah tersangkut dengan ranah hukum. Setidaknya yang bersangkutan pernah dipanggil KPK sebagai saksi. Sekarang, giliran MPR memperebutkan kursi ketua dan wakil_wakilnya. Dari DPD mengusung Sapta Odang sebagai calon ketua. Rakyat sedang menyaksikan prose uang cukup alot ini. Ada pakar dan pengamat yang menyayangkan monopoli koalisi merah putih yang menguasai semua lini di DPR. Tidak berbagi dengan yang lain. kondisi lebih buruk ketimnang masa Soeharto yang masih memegang prinsip gotong royong. Setiap fraksi masih memiliki keterwakilan. What next?

Senin, 06 Oktober 2014

Sanksi

Tak seorangpun yang nyaman dengan hukuman. Malu. Hopeless. Hilang harapan. Frustrasi. Kecewa. Kurang semangat pastilah yang menggelayut di batin bagi mereka yang mendapatkan sanksi, sekecil apapun hukuman yang diterimanya. Apatah lagi era sekarang di mana hukum adalah panglima. Para penegak hukum sangat bersemangat untuk menghukum. Menjerat siapaun. tanpa pandang bulu. Perkara benar atau salah adalah nanti dibuktikan di pengadilan. Persoalan pengadilan bisa memutuskan perkaran dengan adil, itu urusan lain. Itulah sebabnya penjatuhan sanksi dan hukuman tidak dibarengi dengan rasa keadilan. Jauh dari fakta-fakta yang sesungguhnya. Ada banyak orang yang divonis dengan hukuman tertentu hanyalah berdasarkan pembuktian dan penafsiran fakta oleh hakim dan jaksa. Pencari keadilan sulit menemukan keadilan. Memang kata orang bijak, keadilan itu untuk yang akan datang. Bukan sekarang. Benarlah firman Tuhan:....alaisa Allah bi ahkam al-hakimin. Bukankah Tuhan adalah hakim seadil-adilnya? Hal yang menarik adalah para pelamar CPNS (calon pegawai negeri sipil) pada suatu lembaga/ kementerian tertentu dilamar oleh calon auditor. Pilihan profesi menjadi auditor menjadi seksi. Ada semangat untuk mengaudit yang luar biasa. Memang dalam masyarakat yang low trust society, biaya auditor itu menjadi tinggi. Sebab, terkadang satu proyek dkeroyok oleh tiga lembaga pengaudit. Pertanyaannya kemudian, siapa yang akan menjadi pelaksana, eksekutor suatu pekerjaan? Kalau masyarakat semangatnya menjadi auditor? Siapa yang bercita-cita memiliki keterampilan khusus untuk mengeksekusi pekerjaan tertentu dengan tingkat resiko yang tinggi pula? Kalau demikian halnya, jangan-jangan bangsa ini tidak tumbuh secara signifikan? Kalau anak dan generasi mudanya lebih banyak menjadi auditor, penonton dan pengamat. Harus ada kebanggaan menjadi pelaksana, eksekutor, dan pekerja. harus ditanamkan dalam benak kita bahwa menjadi seorang birokrat yang bersih, pekerja keras dan berani mengambil resiko juga merupakan profesi yang sangat mulia.

Tahan Banting

Seorang kawan menelpon untuk berkisah tentang suasana batinnya yang sedang galau. Ia tidak terima diperlakukan dengan tidak wajar di kantor di mana dia sudah lama mengabdi. Dalam penilaian dirinya, pengabdian dan integritas sudah dijunjung tinggi. Kinerja yang all out juga sudah dilakukannya dengan mempertimbangkan resiko pekerjaan yang cukup mengancam setiap saat. Dari nada bicaranya, apa yang menimpanya adalah di luar batas-batas kewajaran. Bahkan tab terpikirkan sebelumnya. Saya berkata singkat, bahwa semua itu adalah suratan takdir. Mengalirlah bersamanya. Pasti ada hikmah di balik musibah yang menimpa itu. Titik. Setelah itu, saya merenung sesungguhnya apa hakikat kehidupan ini. Saya teringat oleh kata bijak seorang kawan yang hanya tamatan sekolah menengah atas bahwa: ....di mana anda terjatuh, maka di sana pulalah anda akan bangkit. Ada lagi kata bijak, tidak penting berapa kali anda jatuh (dijatuhkan), yang utama adalah berapa kali anda bangkit. Ibarat berlayar di tengah lautan dan samudra, ombak dan badai terkadang tidak bersahabat. Ia datang menerjang dan menghempaskan siapa pun. Memang tidak mudah memanej kehidupan di tengah situasi turbulance time. Tetapi, kehidupan harus terus berlanjut. Badai pasti berlalu. Jadilah manusia otentik. Tanpa keluh-kesah. Tanpa mengharap kecuali ridha Allah. tanpa dendam. Jadilah manusia merdeka. Bekerja di atas visi kehidupan. Tulus. Tanpa pamrih. Berjalan lurus, tanpa peduli penilaian sejawat, dan atasan. Pasrahkanlah semua kepada Pemegang kekuasaan. Milikilah kecerdasan "tahan banting".

Minggu, 05 Oktober 2014

Bid'ah

Bid'ah adalah sesuatu perbuatan yang tidak memiliki dasar dalam agama. Nabi shallah Allah 'alaih wa sallama pernah bersabda: .. . kullu bid'atin dhalalatun. wa kullu dhalalatin fi al.nar. Setiap perbuatan bid'ah adalah menyesatkan. Dan setiap kesesatan masuk neraka. Dalam kaitan ini, Imam al.Syathiby menulis kitab al.Iktisham. Al.Iktisham dapat dimaknai sebagai berpegang teguh kepada al.Quran dan sunnah yang shahih. Pada halaman awal bukunya itu, Al.Syathiby mengutip ayat QS. Ali Imran, 102, wa'tashimu bi hablillah jami'an wa la tafarraqu.. . Bid'ah dalam arti sesungguhnya mestinya tidak ada ketika kita mengacu pada QS. al.Ma'idah,ayat. al.yauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtu 'alaikum nikmati wa radhitu lakum islama dinan. Hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah kugenapkan nikmat.Ku kepadamu. Dan Aku telah meridhai Islam sebagai agamamu. Menurut Imam Syathiby kalau agama Islam ini sudah sempurna mestinya tidak ada lagi yang dianggap bagian dari agamadi luar yang telah digariskan oleh Allah Swt dan rasul.Nya. Di era sekarang ada kelompok yang sangat tegas menolak segala sesuatu yang berbau bid'ah. Ada lagi kelompok yang lebih akomodatif terhadap 'kebaharuan' sepanjang tidak bersinggungan dengan aqidah dan ibadah mahdhah.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Buku lagi

Ada kutipan penting tentang buku. So many books. so little time. Frank Zappa. A room without books ia like a body without a soul, Marcus Tulliscicero.

Buku

Books are the ships which pass through the vast sea of time. Francis Bacon. Buku ibarat kapal yang mengarungi lautan yang sangat luas.

Jumat, 03 Oktober 2014

Batik

Fenomena Jokowi masih saja sebagai magnet. Setiap gerak-geriknya disorot publik. Jokowi memiliki personal brand yang sangat kuat. Harian Kompas pada rubrik " Siapa Mengapa" menampilkan Jokowi sebagai figur yang peduli batik. Jokowi akan menjadikan batik sebagai pakaian resmi para menterinya nanti. Bisa dibayangkan kalau lima hari para menteri memakai batik. Para pengusaha batik akan hidup. Sebab, batik selama ini dikelola oleh masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat yang hidup sederhana di kampung-kampung menggeliat ekonominya. Para menteri tidak usah lagi memakai stelan jas yang mahal-mahal. Pak Jokowi akan tetap memakai baju putih dengan gulungan lengnnya ketika blusukan. Sedari dulu saya sudah kecantol dengan baju batik. Hampir seluruh hari kantor saya memakai baju batik. Soalnya, ketika saya berkunjung ke salah satu pusat batik di Cirebon, Jawa Barat, saya menyaksikan pekerja batik dengan tekun dan susah payah membatik. Mereka rata-rata duduk jam delapan pagi dan selesai jam lima sore untuk menghasilkan satu lembar batik. Saya tanya mereka, berapa gaji yang diperoleh? Ternyata hanya 15 ribu jawab salah seorang di antara mereka. Saya membatin, kalau kita tidak mempopulerkan batik, lalu bagaimana para pekerja batik ini bisa hidup? Saya mendukung penuh rencana pak Jokowi mewwjibkan pakaian batik bagi para menteri dan pegawainya. Selamat pak Jokowi. Hidup rakyat!

Ngaji Al.Quran

Mengapa umat Islam tidak maju-maju sebagaimana orang Barat? Salah satu. Faktor dan penyebab utamanya adalah karena umat Islam salah dalam membaca al.Quran. Mereka membaca al.Quran sebatas mencari berkah dan pahala akhirat. Semestinya al.Quran dibaca dalam rangka menambah pengetahuan dan sebagai way of life. Hudan li al.nas. Al.Quran adalah kompas kehidupan. Membaca al.Quran sebagai berkah dan tujuan mendapatkan pahala menyebabkan umat Islam selalu mencari sisi sisi kemukjizatan al.Quran. Kalaupun ada yang berkaitan dengan saintifik, maka para ilmuan Islam mencukupkan diri untuk mengkaji dan mengedepankan i'jaz al. Ilmy, kemukjizatan saintifik al.Quran. Seperti manfaat madu sebagai obat yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Air adalah sumber kehidupan. Sinar matahari, bulan, dst. Al.I'jaz al.ilmy di samping bersifat relatif juga tidak akan menrangsang lahirnya keilmuan dan peradaban baru. Demikian kritik Syekh Imam al.Ghazli dalam bukunya Kaifa nata'amal ma'a al.Quran. Bagaimana kita berinteraksi dengan al.Quran. Karya Ziauddin Sardar dengan judul Reading the Quran: the Contemporary Relevance of hte sacred text of Islam, Oxford, 2011. Sardar sangat apik dalam pembacaan al.Quran dalam konteks kemoderenan. Ibarat hidangan, Sardar berhasil menyajikan menu-menu al.Quran bereinggungan dengan kemajuan dunia modern. AL.Quran ternyata shalih li kulli zaman wa makan. Tema-tema hangat seperti poligami, kesetaraan jender, kepemimpinan, hijab, kebebasan berekspresi, bunuh diri, kemajuan sains dan teknologi, teori evolusi, seni dan musik, semuanya diurai dengan sangat canggih oleh Sardar. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca kalangan pendidik,akademisi, dan muballigh.

Hukum Kekuasaan

Salah satu hukum kekuasaan adalah jangan pernah terlihat lebih baik dari atasan. Janganlah menjadi awan penghalang bagi sinar matahari atasan Anda. Belajarlah kepada bintang yang tetap bersinar di langit, tetapi tidak di samping matahari. Buatlah atasan anda kelihatan brilian dan superior. Agar dia bisa merasa aman dan nyaman. Sehingga anda akan mendapatkan kekuasaan. Jika ia tetap kuat, dan tidak ada tanda-tanda kejatuhan, maka bersabarlah. Karena kekuasaan secara alami pasti akan memudar dan berakhir. Demikian salah satu nasehat terbaik tentang kekuasaan dalam Robert Greene, The 48 Laws of Power.

Penulis

Penulis dikenang karena karya terbaiknya. Politikus dikenang karena kesalahan terburuknya. Sementara pebisnis hampir tidak pernah dikenang (Nassim Nicholas Taleb,The Bed of Procrustes dan penulis The Black Swan).

Rabu, 01 Oktober 2014

Hikmah

Nabi Saw bersabda, khuz al.hikmah wa la yadhurruka min ayyi wiain kharajat. Ambillah hikmah dari mana pun datangnya. Janganlah engkau terhalang karena melihat dari mana keluarnya. Ada redaksi lain, min ayyi wi"ain ja"at. ambilah hikmah darimana pun datangnya. Imam al.Baihaqy menulis riwayat ini dalam kitabnya: fi almadkhal ila al.sumnah al.kubra, h.696. Imam al. Darimy juga menulis hadis tersebut dalam kitab al. Sunan.nya. Prof Nurcholish Madjid sering mengutip riwayat di atas untuk menunjukkan bahwa betapa kebenaran itu ada di mana saja. Tidak di barat ataupun di timur. La syarqiyyatun wa la gharbiyyatkkun. QS. al. Nur ayat 35. Dalam konteks kemoderenan, orang barat bisa belajar kearifan dan spiritualitas dari timur.

Minggu, 28 September 2014

Sarjana

Sarjana dalam bahasa Inggeris disebut scholar. Dalam bahasa Arab disebut al_alim atau bentuk pluralnya al.ulama. Sebagai ulama, seorang sarjana dipandang atau patut diduga memiliki ilmu dan kecakapan khusus pada bidang keilmuan yang digelutinya. Ekspektasi dan harapan masyarakat sangat besar bagi kiprah seorang sarjana kelak ketika mereka sudah mengabdi di tengah masyarakat. Tidak ada sarjana pengangguran. Kalau ada sarjana yang menganggur pastilah bukan seorang sarjana tetapi pemegang ijazah. Ia hanya memegang ijazah. Ijazahnya tidak bisa menolongnya. Mungkin ijazahnya tidak menggambarkan potensi dirinya yang sesungguhnya. Ke depan dengan regulasi pendidikan tinggi yang mensyaratkan SKPI bagi setiap pemegang ijazah. SKPI adalah surat keterangan pendamping ijazah. SKPI menggambarkan track record, rekam jejak akademik dan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pemilik ijazah.

Pilkada

seorang bertanya. apa bedanya pilkada dengan pil KB? Pilkada kalau jadi pasti lupa. Kalau sudah duduk sebagai anggota dewan pasti akan lupa janji_janji kampanyenya. Sedang pil KB, kalau lupa akan jadi. Kalau lupa pasang KB. pasti jadi. Demikian sekedar intermezo untuk menghindari kepenatan hidup di Jakarta. RUU Pilkada yang telah ketuk palu di DPR sedang dikritik dan dihujat dari berbagai kalangan. RUU Pilkada yang tidak dipilih langsung dari rakyat adalah kemunduran demokrasi. kata pak SBY. pengamat politik dan mayoritas rakyat. Kisruh RUU ini membuat rakyat marah. Kemarahan rakyat dialatkan kepada pak SBY dan partai Demokrat yang memilih walk out ketika suasana sidang sedang memanas. Pilihan walk out sebagai pemicu kemenangan barisan Merah Putih yang mengusung ide pilkada dipilih oleh anggota DPR. Prof Ahmad Mubarok. salah seorang petinggi Partai Demokrat berseloroh ketka wawancara dengan radio El Shinta. Bahwa kisruh ini dipicu oleh kegagalan petinggi PDIP melakukan komunikasi politik dengan pak SBY. Padahal pak SBY sangat merindukan komunikasi politik tingkat tinggi dengan Bu Megawati Soekarno Puteri. Di. mata sebagian petinggi demokrat, janganlah kegagalan komunikasi politik PDIP ditimpakan semuanya ke partai Demokrat. Terlepas dari perdebatan dan kekisruhan politik di atas, ada lagi yang mensinyalir bahwa sesungguhnya pak SBY hanya memerintahkan untuk all out, tapi politisi partai Demokrat menafsirkannya sebagai walk out. Sama sama out! Walhasil, sebuah kesalahan tidak sepantasnya ditimpakan hanya kepada seseorang. Pastilah kesalahan itu kolektif. Keputusan harus diambil meskipun melukai hati rakyat sebagai pemberi dan pemilik kedaulatan tertinggi. What next?

Sabtu, 27 September 2014

Bola

Bobagi penggemarnya sudah seperti agama. Bola ibarat sihir bagi pecandu bola. Pecandu bola rela merogoh kantongnya dalam_ dalam hanya untuk menikmati bola. Bola betul_betul dapat menyita waktu para penggemarnya. Orang bahkan rela bertarung di pujaan dan jagoannya seperti messi. Ronaldo. Rony, Mata, van Persie, Gonzalez. Bahkan pecandu bola rela terbang ke eropah hanya untuk menyaksikan pemain pujaannya.

Lao Tze

Kata bijak banyak'

Rabu, 24 September 2014

Bahasa Arab Gontor

Saya sedang menikmati buku karya Dr Hisyam Zaini, dengan judul: Bahasa Arab Khas Gontor. Buku ini adalah disertasi penulisnya. Memang sudah terkenal orang-orang Gontor memiliki kekhasan dalam menggunakan bahasa Arab. Mereka tidak terlalu peduli terhadap kaidah bahasa Arab yang rumit itu. Yang penting bunyi, dan orang Arab bisa memahaminya. Suatu waktu, cerita Prof Amal Fahtullah Zarkasyi, alumni Gontor melanjutkan studi ke Universitas al-Azhar, Kairo Mesir. Ketika mereka antri, orang Arab memanggil nama berikutnya dengan ungkapan: ghairuh. Ghairuh artinya: yang lain atau berikutnya. Sementara santri Gontor biasa memakai ghairu dengan makna: jelek. Jadi, ketika nama mereka dipanggil dengan kata ghairuh, asosiasi mereka adalah: "si jelek". Dr Hisyam dalam disertasinya itu menarik kesimpulan bahwa di Gontor sudah terjadi Indonesianisasi Arab, dan arabisasi Indonesia. Kata tashduru dimaknai: kamu sadar. Ghunduk, gondok atau marah. Aina Insanuhu, mana orangnya? Anta thiqatun jiddan, ente jujur sekali. Khudzti, ambilin. Kamatharan, kehujanan. A-dzananta annaka mudhhik, apa dikira kamu lucu? La tunadzdzif tha'aman, jangan menghabiskan makanan. Ta'ab jiddan ana atau ana ta'banun, saya lelah sekali. sukut, sukut, dharar, diam-diam berbahaya. huwa mashdaruhu, dialah sumber, biang keroknya. Thiqatun la, bagus, nggak? Mishbahuhu yamutu, lampunya mati. hal ma'aka fulus za'id, apakah kamu punya uang sisa? Inta mithla ma dza fa-qath, kamu seperti apa saja. Ka-annaka maridh-un, sepertinya kamu sakit. hayya thariq-thariq, ayo jalan-jalan. dan seterusnya. Menarik juga dengan bahasa gaul atau amiyah a la santri Gontor. Setidaknya, dengan gaya bahasa arab seperti itu membuat penuturnya memiliki kepercayaan diri. Meskipun membuat penutur aslinya, tidak memahami maksudnya. Kita harus mengapresiasi karya Dr Hisyam Zaini ini sebagai karya akademik yang menarik. Sebab, penulisnya adalah orang dalam, dan dapat menulis dan mendokumentasikan temuan-temuannya dengan apik. Sudah barang tentu kita menunggu karya-karya lainnya, mungkin mengenai hal lain tentang santri dan khazanah intelektual santri dan alumni Gontor. Demikian

Minggu, 14 September 2014

Anna Karenina

Anna Karenina adalah novel inspiratif yang ditulis oleh Leo-Tolstoy, sastrawan Rusia yang legendaris itu. Anna Karenina menggambarkan perilaku dan intrik-intrik keluarga istana Rusia. Ada cinta, ketulusan, keterusterangan, dan perselingkuhan. Pada awal novel tertulis kalimat: Keluarga bahagia satu sama lain sama saja. Keluarga malang berbeda-beda kisah dan ceritanya. Lalu dalam film yang diangkat dari novel ini ada kalimat yang sangat inspiratif, berbunyi: ...if so many men, so many minds, certainly so many hearts, so many kinds of Love.

Jumat, 12 September 2014

Conservative Turn

Conservative turn adalah fenomena pembalikan wajah Islam yang toleran, ramah, santun, dan damai menjadi Islam yang intoleran, sangar, dan menakutkan. Bahkan pada batas-batas tertentu, Islam dikait-kaitkan dengan gerakan radikalisme. Dan bahkan yang paling menyakitkan adalah Islam dihubung-hubungkan dengan beberapa kegiatan terorime. Graham Fuller menulis buku The World Without Islam. Apa jadinya tatanan dunia tanpa kehadiran Islam. Tanpa Islam, kita tidak pernah mengenal madrasah, dan taliban. Kita dikejutkan oleh gencarnya kampanye ateisme dan gejala menjauhi nilai-nilai agama. Richard Dawkins, Sam Harris adalah tokoh-tokoh yang bisa disebutkan dan mewakili kolega-koleganya. Conservative Turn lebih-lebih lagi juga sedang merasuki lembaga-lembaga agama seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, dll. Hal ini terlihat pada sejumlah penelitian yang dilakukan oleh intelektual muda Indonesia. Prof Martin van Bruinessen merangkumnya dalam buku: Contemporary developing Indonesian Islam. Ada Mujiburrahman menulis tentang sejarah KPPSI, Komite Penegakan penerapan Syari'ah Islam, gerakan Islam radikal di tubuh Muhammadiyah, NU,dst.

Kamis, 11 September 2014

CD

Ada orang yang memeluk dan tertarik masuk Islam karena CD. Celana Dalam. Seseorang yang disandera Taliban menemukan perlakuan yang baik dari mereka. Seumpama menjemur celana dalam tidak pada sembarang tempat. Hal ini membuat si sandera berpikir bahwa ternyata Islam sangat menghargai "kehormatan wanita". Berbeda dengan yang diberitakan selama ini. Pada peristiwa lain, seseorang yang bertugas sebagai petugas laundry di sebuah asrama mahasiswa di China. Berselang beberapa lama ia bertugas di sana, ia menemukan dua "celana dalam" mahasiswa yang tidak berbau. Setelah ditelisik ternyata kedua mahasiswa tersebut adalah beragama Islam. ia pun penasaran, mengapa kedua mahasiswa tersebut demikian menjaga kebersihan celana dalamnya? Sang mahasiswa menjawab bahwa agama kami memang mengajarkan cara beristinja yang sangat detail. Demikian kisah teman saya yang dituturkannya setelah ia menonton video di You Tube. Indahnya ajaran Islam.

Posisi PTAI di Era Global

Tantangan Perguruan Tinggi di Era Global ( Kertas Kerja: Muhammad Zain) Tatanan Baru Dunia Global Ram Charan dalam buku Global Tilt leading your business through the great economic power shift, 2013 menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan secara radikal di bidang ekonomi. Perekonomian tradisional digantikan oleh ekonomi global dengan pemain-pemain baru. Banyak perusahaan yang berbasis keluarga yang kolap dan tidak bisa bangkit lagi. Untuk bisa survive, setiap orang dan korporasi harus beradaptasi dengan perubahan global yang sangat kompetitif, berjalan cepat, berskala global, dan cenderung ekstrim. Bisnis membutuhkan new horizon dan fresh strategies. Dunia bisnis harus mengetahui tatanan dunia global dengan segala kompleksitasnya serta keragaman lokal. Dengan kata lain, para pelaku bisnis membutuhkan buku baru dan akan ditulisi oleh pelaku ekonomi baru. They need to develop a profound understanding of the nature of the global landscape, with all is complexities and local variety. In other words, they need to tear up the old rule book and write a new one. Penulis buku ini menggambarkan bagaimana organisasi-organisasi bisnis dapat bangkit untuk melakukan perubahan dan memengaruhi ekonomi global. Yang terpenting adalah upaya yang sungguh-sungguh dalam membangun perubahan dan perbaikan mindset ke arah yang benar. The right mindset. The Global Tilt adalah perubahan kekuatan bisnis dan ekonomi dari utara ke selatan. Dulu, yang memimpin perekonomian dunia adalah AS dan eropa. Sekarang sudah bergeser ke selatan. Brazil, Nigeria, India, China, Korea Selatan dan Asia Tenggara sudah bangkit, diperhitungkan dunia dan memegang kekuatan ekonomi baru. Global Tilt ini ditandai dengan terbukanya peluang-peluang ekonomi baru (mega-opportunities) dengan segala kompleksitasnya, cepat dan berdampak pada perubahan yang radikal. Untuk itulah, dibutuhkan strategi berpikir yang radikal, fresh strategies dalam istilah Ram Charan, baik dalam kepemimpinan maupun sistem organisasi sosial. Fenomena Global Tilt yang demikian itu, ditambah lagi prediksi James Canton tentang masa depan dunia yang ektrim. Menurut Canton terdapat 10 trend masa depan yang ektrim, sebagai berikut: 1. Perubahan iklim dan isu lingkungan hidup. 2. Krisis energi pasca krisis minyak dan gas. Untuk ini diperlukan menemukan energy alternative. 3. Terjadinya inovasi ekonomi. Perubahan ekonomi global terjadi karena adanya persaingan perdagagan bebas, arus demokrasi, temuan teknologi baru, pasar baru, lapangan kerja baru, perdamaian dan isu keamanan. 4. Bangkitnya kekuatan buruh di masa depan. Buruh di Amerika Serikat semakin multicultural dan akan didominasi oleh Hispanic, keturunan Spanyol. Juga ditandai dengan kebangkitan kaum perempuan dan kompetisi global. 5. Temuan-temuan baru dalam bidang kedokteran.Pelayanan bidang kesehatan semakin meningkat , sehingga umur lansia semakin panjang. Dampaknya, angka pensiun semakin tinggi rata-rata dari umur 65 tahun sampai 70 tahun. 6. Masa depan globalisasi juga ditengarai dengan terjadinya The Clash of Civilization sebagaimana tesis Samuel Hungtinton. Realitas-realitas baru yang muncul akibat perdagangan dan kompetisis global, kebangkitan China dan India, benturan kebudayan dan tata nilai serta pertarungan ideologi dalam memperebutkan masa depan.Meskipun teori Hungtinton banyak dibantah, tapi dengan pergolakan Timur Tengah (Arab Spring) tampaknya tesis ini perlu diapresiasi. 7. Masa depan individu. Perlu memetakan ancaman baru teknologi, pemerintahan serta ideologi-ideologi yang bertempur demi hak asasi, kemerdekaan, dan kebebasan individu. Revolusi Mesir dipicu oleh ketidakpuasan kelompok muda atas ketimpangan social yang mereka alami. Facebooker society telah mengguncang dan memporak-poranda Mesir dan meruntuhkan kekuasaan Hosni Mubarak. Kebebasan individu menemukan ruang gerak demikian luas dan bebas sebagai akibat dari revolusi informasi. Contoh lain, betapa Wikileaks juga telah dan sedang “meruntuhkan” kewibawaan dan kemapanan pemerintah AS, Australia, Rusia, Negara Eropa dan bahkan Indonesia. 8. Akan munculnya sains aneh. Sains akan mengubah seluruh aspek kehidupan, kebudayaan, ekonomi umat manusia, dari teleportasi, nanobiologi sampai keragaman alam semesta. 9. Mengamankan masa depan. Ancaman paling berbahaya adalah kriminalitas, terorisme sampai brain washing, control pikiran. 10. Amerika Serikat dan Cina akan memimpin dan membentuk tatanan dunia baru, yakni peralihan dari kapitalisme menuju demokrasi. (James Canton, The Extreme Future, Ten Top Trends that will reshape the world in the next 20 years, 2006). Masa Depan Islam John L. Esposito telah menulis buku yang menghentak dengan judul: The Future of Islam, 2O12. Oleh Karen Armstrong dalam kata pengantarnya disebut sebagai "an important book", buku yang sangat penting terutama setelah tragedi 11 september. Sebelumnya, Esposito telah menulis buku bersama dengan Dalia Mogahed dengan judul Who Speaks for Islam: what a billion muslims really think, 2oo8. Di dalamnya dibahas pandangan orang Islam sendiri mengenai jihad, terorisme, radikalisme agama, posisi perempuan di ranah piblik, dll. Pertanyaan mendasar yang dijawab adalah who are muslim, siapakah kaum muslim itu? Democracy or Theocracy? Pilihan dalam bernegara apakah seorang muslim lebih tepat berdemokrasi atau teokrasi? What makes a radical? Apa yang membuat seseorang dapat menjadi radikal? What do women want? Wanita muslim maunya apa? Clash or. Coexistence? Hidup berseberangan atau berdampingan? Pertanyaan ini terutama penting untuk merespon tesis Samuel Hungtinton, the clash of civilization, masa depan hanyalah akan diwarnai dengan benturan peradaban, meskipun tesis ini sudah banyak dibantah oleh pakar lainnya. Dalam The Future of Islam, Esposito menggagas Satu Tuhan, banyak wahyu. islam dan muslim tidak satu, tapi beragam. islam berkembang sangat cepat dan pesat ditandai dengan arus imigrasi di Eropa ( Prancis, Belanda)dan Amerika. Pertanyaan yang dijawab, antara lain: a. apakah Islam kompatible demokrasi dan hak-hak asasi manusia (human right)? b. apakah fundamentalisme agama akan menghambat perkembangan modern di dunia Islam? c. pemikir muslim mana yang paling berpengaruh sekarang? Ada beberapa nama yang ditampilkan Esposito, antara lain: Tariq Ramadhan, Aminah Wadud, A A Gym, Mustafa Ceric. Walhasil, Islam sangatlah kompleks dan majemuk. Ada sunnah dan Syi'ah, ada juga gerakan salafiyah yang juga sangat beragam. Pengalaman Darul Hadith, Dammaj Sa'dah, pimpinan Syekh Yahya al-hajury, mengklaim salafiyah merekalah yang benar-benar asli salafi di dunia. Islam yang terbentang dari Afrika sampai Asia Tenggara, dari Amerika Serikat sampai Eropa--lanjut Esposito--sedang berada di persimpangan jalan besar sebagaimana juga agama-agama besar lainnya dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat. Islam bisa sebagai sumber masalah, jika hanya melihat gerakan ekstrimisme yang sebetulnya mereka itu hanyalah minoritas Islam. Selanjutnya, Islam sebagai solusi jika ditilik dari mayoritas Islam yang sedang mengembangkan hak asasi manusia, sikap saling menghormati, saling bekerjasama antar komunitas beriman untuk membangun tujuan yang sama. memang faktanya, sebagian muslim ingin membatasi agama sebagai urusan privat (pribadi). Ada lagi yang memaknai Islam sebagai bagian yang terintegral dari semua aspek kehidupan ( Islam kaffah?). Sementara itu, para pembaru Islam berupaya mewujudkan Islam konstruktif. Mereka melengkapi diri dengan wawasan pengetahuan yang mendalam tentang tradisi keagamaan dan pendidikan modern dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kedokteran, sains, dll. Hanya saja pembaru ini masih kelompok minoritas dan terkadang oleh rezim otoriter melihat mereka sebagai pembuat bid'ah. Rezim otoriter biasanya justeru memelihara ekstrimisme untuk melanggengkan kekuasaan. Kaum ekstrimisme memang harus diwaspadai. Sebab, mereka merasa mendapat mandat dari Tuhan untuk menafsirkan Islam versi mereka, dan siap membinasakan kelompok lain yang berbeda. Dalam kaitan ini, Esposito mengusulkan agar pemerintah Amerika harus membangun a strong civil society, bukan dengan otoritarianisme sebagaimana sekarang ini yang hanya akan menciptakan anti-amerika, dan hanya akan memperkuat terorisme. Amerika seharusnya membenahi politik dan sosio-ekonomi, bukan menghantam ekstrimisme. Pembinaan Akademik Revolusi Informasi berdampak luar biasa terhadap reformasi pembelajaran. Dari pembelajaran yang terpusat pada teacher menjadi pembelajaran yang berbasis IT. Seorang guru dan dosen hanya sebagai fasilitator. Dan kalau mereka kurang tanggap, mahasiswanya dapat meninggalkannya. Mereka membutuhkan perubahan, bukan seorang guru. Pembelajaran juga harus berbasis riset. Seorang guru terutama dosen harus mengajarkan sesuatu berdasarkan hasil riset yang dilakukannya. Dosen tidak boleh hanya mengandalkan pengetahuan 'common sense' kepada mahasiswanya. Dunia sekarang sudah terkonek dengan dunia lain. World is flat, kata Thomas Friedman. Kita tidak hidup sendirian. Mahasiswa harus dari awal dibekali dengan sejumlah kompetensi dan kesadaran akan global citizenship. Bahwa kita hidup dan sadar akan komunitas dunia. Bahasa Inggeris merupakan keniscayaan untuk memasuki persaingan global. Orang China termasuk sangat ekspansif dalam hal ini. Mereka membuat perkampungan China di mana-mana. China Town. Cirinya, mereka menyediakan berbagai makanan yang bercita rasa Asia, menjual sovenir dengan harga murah, dan kebutuhan lainnya yang lebih murah dari harga rata-rata. Dengan fenomena ini sesungguhnya bangsa China sedang menaklukan dunia. Revolusi Pembelajaran Dr Jamil Salmi, salah seorang nara sumber inti dalam Summer Institut, HKU. Dr Jamil membahas masa depan pendidikan tinggi. Pokok bahasannya dihubungkan dengan perubahan teknologi informasi yang demikian cepatnya. Penguasaan dan pemanfataan teknologi dalam proses pembelajaran adalah suatu kemestian. Informasi menyebar demikian cepatnya. Di dunia medis demikian pula halnya. Bahkan robot akan menggantikan posisi dokter yang sesungguhnya. Sekarang sudah era paper less culture. Penggunaan kertas sudah berkurang atau tidak sama sekali. Face booker society. Masyarakat pengguna face book. Semua informasi biasanya sudah ramai dibicarakan di face book. Demikian pula twitter. Seseorang lebih senang "berkicau" di Twitter. Bahkan ujian mahasiswa sudah bisa lewat internet. Kurikulum berubah dalam dua tahun. E-lab dan e-library sudah hal yang sangat biasa. Sekarang mahasiswanya pun sudah "new student". Mahasiswa di era baru. Tidak seperti mahasiswa dulu. Datang duduk, dan siap menerima materi pelajaran atau kuliah dari seorang dosen. Sekarang, dosen tak lebih sebagai "fasilitator". Sebab, informasi sudah demikian masifnya. Apa yang akan disampaikan oleh seorang dosen di kelas, mungkin sudah diketahui oleh para mahasiswanya. pendidikan di masa depan, sangat boleh jadi dalam hal pendanaan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada kucuran dana pemerintah. Ada banyak donatur yang siap menginvestasikan dana untuk kepentingan pendidikan dan dunia usaha. lalu, pertanyaannya kemudian, apakah pendidikan tinggi sudah siap dengan situasi ini? Perkembangan ilmu pengetahuan dan penyebarannya juga sudah demikian cepat dan massif. tercatat sudah 1,5 juta artikel mengenai sain dan teknologi. How can we update our knowledge? Learning for life. Knowledge for safety, tandas Dr Jamil. Dalam pembelajaran,kita membutuhkan new pedagogical approaches. Revolusi IT What are our students expectations? Have less "respect" for the teacher, more willing to challenge. Demikian sepenggalan kalimat dari Prof. Nicholls, HKU. Berkat revolusi IT, informasi sangat cepat beredar. Kejadian di suatu daerah terpencil, dalam waktu yang sangat singkat dapat diketahui di belahan dunia lainnya. Globalisasi. Hampir tidak ada infromasi yang dapat ditutup-tutupi sekarang. Dulu, guru, Kyai sangat dihormati karena merekalah satu-satunya sumber informasi. Sekarang, zaman sudah berubah. Google dan media sosial lainnya sudah menyiapkan lebih dari 70% infromasi yang dibutuhkan manusia. Dalam hitungan detik, informasi apa pun yang kita butuhkan, dapat dijelaskan oleh Google. Dengan demikian, para pendidik, guru, Kyai, dosen harus mengerti perubahan ini. Materi, metode pembelajaran harus diubah. Kita seharusnya menekakan pada penttingnya critical analysis. Bagaimana menganalisis "tumpukan" atau bahkan "sampah" informasi itu. Demikian pula dengan orang tua. Perlu perubahan pola komunikasi dalam mendidik putra-puteri kita. Hampir semua anak usia muda sudah memegang hand phone. Itu berarti, aspek finansial dalam keluarga harus diperhatikan. Seorang orang tua tidak bisa lagi mengandalkan konsep "birr al-walidain", berbakti kepada kedua orang tua untuk menakut-nakuti anaknya agar mereka dihormati. Zaman sudah berubah. Seorang anak remaja sudah demikian "gaul". Mereka sudah sangat terkonek dengan seusianya dari selruh belahan dunia. Anak-anak juga semakin cepat dewasa. Bagaimana menanamkan nilai-nilai kebaikan di tengah revolusi teknologi informasi yang demikian ini? jangan-jangan suatu waktu, anak-anak kita hanya menghormati orang tuanya karena kebetulan merekalah yang melahirkannya. Anak-anak hormat kepada orang tua karena "numpang" lewat lahir ke dunia fana ini. Gawat! Demikian pula dalam hal kepemimpinan. Seorang top manajer yang kurang menguasai informasi mengenai bidangnya pasti kehilangan kontrol dan kekuasaan.The end of leardership,kata Barbara. Kita harus berpikir keras untuk "memenangkan" pertarungan di era digital ini. akankah kehidupan ini akan lebih baik dengan semua ini? Atau sebaliknya. Kita harus optimis. Ini adalah sunnatullah. Daripada menentang arus lebih baik mengalir bersamanya. Fenomena menarik adalah dengan munculnya corporate university, seperti Toyota University. Di AS ada perusahaan IBM juga membuat perguruan tinggi dengan biaya tinggi. Ada sekitar 25 universitas di AS yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar. Sebab menurut mereka, lulusan perguruan tinggi yang kurang siap kerja akan menjadi beban masyarakat. Di Indonesia juga ada Ciputra University khusus entrepreneurship, Unversitas Bakri Group, Universitas Sahid, Jakarta, dll. Sekarang ini, kita dikejutkan oleh virtual university (VU). VU tidak membutuhkan ruang kelas, gedung yang mewah, tapi kaya akan content pembelajaran. Contoh menarik adalah fenomena Salman Khan. Salman Khan lahir pada tanggal 11 oktober 1976. Ia adalah seorang Amerika yang berkebangsaan Bangladesh. Ia seorang pendidik dan entrepreneur. Ia pendiri Khan Academy ( a free online education platform and non profit organization). Dimulai dari rumah kecilnya, Khan memproduksi lebih dari 4.000 video pembelajaran mengenai matematika dan sains. Pada mei 2013, Khan Academy lewat channel youtube sudah satu juta video yang ditonton oleh lebih dari 268 juta kesempatan. Oleh majalah Forbes, Salman Khan diposisikan sebagai “ S 1 Trillion Opportunity”. Salman Khan lahir di New Orleans, Louisiana. Ayahnya dari Barisal, Bangladesh, dan ibunya dari Calcutta, India. Ingat Calcutta berarti ingat Mother Theresa. Salman adalah seorang muslim. Salman lulusan ilmu komputer dari MIT (Massachussets Institute of Technology), dan MBA dari Harvard Business School. Ia telah menikah dengan Umaima Marvi, seorang Amerika yang berkebangsaan Pakistan. Buku terbarunya: The One World Schoolhouse, 2013. Ia berpendapat bahwa pembelajaran lewat ruang kelas sesungguhnya sudah ketinggalan zaman. Sistem perkuliahan dalam kelas hanyalah untuk proses pembelajaran 100 tahun yang lalu. Patut dicatat bahwa globalisasi akan menguntungkan pekerja profesional. Dan berdampak buruk kepada tenaga kerja yang kurang terampil. Menghadapi perkembangan tersebut di atas, kita harus mengembangkan core business studi Islam harus betul-betul menjadi perhatian. Integrasi ilmu, penelitian lintas ilmu dan budaya harus menjadi prioritas. Peningkatan mutu akademik, peningkatan mutu dosen. Penguasaan komunikasi perlu menjadi konsern kita untuk pengembangan ilmu. PTAI harus berperan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pokok-pokok pikiran Menteri Agama, H. Lukman Hakim Saifuddin pada acara Workshop Peningkatan Kompetensi Manajerial Pimpinan PTAI. Kita harus memiliki ruh dan spirit dalam mengelola PTAI. Kita harus terus berupaya untuk mengawal kebangkitan peradaban Islam, tegas pak Menteri. What the Next? Terdapat beberapa hal yang menjadi konsern kita, sebagai berikut: 1. Penguatan Leadership PTAI Pimpinan PTAI harus visioner, karena mereka memimpin PT pada kondisi “turbulent times” meminjam istilah Peter Drucker. Dengan latar belakang budaya kepemimpinan Indonesia yang sedang memasuki masa transisi dari paternalistik ke demokrasi, masih dibutuhkan pemimpin yang kuat dan visioner. Ke depan kepemimpinan rektor dibatasi dan dipisah antara kepemimpinan akademik dan non-akademik. Rektor semestinya mengurusi pembinaan akademik, peningkatan kompetensi dan karier dosen, pengembangan kelembagaan, penelitian dan ilmu pengetahuan. Hal-hal yang terkait dengan keuangan dan administrasi cukup didelegasikan dan diberi kewenangan penuh kepada pejabat yang kompeten dan sejak semula diangkat dari tenaga administrasi. Sehingga, seorang rektor setiap akhir tahun tidak lagi berhadapan dengan auditor BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal. 2. Penyiapan Sumber Daya Manusia yang tangguh Dosen sebaiknya dibagi menjadi dosen pendidik/pengajar dan peneliti. Dosen pendidik yang cirinya lebih enjoy dengan mengajar dan mentransfer ilmunya lewat proses pembelajan di kelas, dan menjadi nara sumber pada seminar-seminar ilmiyah sebaiknya diberi ruang gerak lebih leluasa. Demikian pula halnya dengan dosen-peneliti. Tridharma perguruan tinggi, sebaiknya dibalik menjadi: (a) penelitian; (b) pendidikan dan pengajaran, dan (c) pengabdian pada masyarakat. Sehingga, setiap dosen sedari awal sudah menyadari tugas riset yang diembannya. Dampaknya, setiap dosen yang berdiri di kelas akan menyampaikan hasil dan temuan riset yang digelutinya. Sebagai bahan perbandingan, dosen-dosen UKM Malaysia telah menghasilkan riset yang dipublikasikan sebanyak 17.000 penelitian. Angka ini tentu sangat pantastis jika melihat temuan dan hasil riset para dosen di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. 3. Perluasan Akses. Di Indonesia masih terjadi ketimpangan. Eric Maskin ada banyak cara untuk mengukur apakah pertumbuhan ekonomi berdampak pada kesejahteraan masyarakat, seperti umur harapan hidup, angka kematian bayi, dan angka partisipasi sekolah. Kaushik Basu menambahkan cara lain, yakni melihat kebebasan dan rasa berdaya. Seperti kebebasan dalam menentukan pilihan politik, kebebasan dalam memasuki lapangan kerja karena memiliki keterampilan yang memadai, dan kebebasan dalam pasar bebas. Kedua pakar ini berpendapat bahwa globalisasi merupakan salah satu penyebab ketimpangan kesejahteraan masyarakat terutama pada Negara-negara berkembang. Globalisasi hanya menguntungkan bagi pekerja terlatih dan terdidik. Sehingga bagi mereka yang tidak mendapatkan kesempatan mengecap pendidikan akan tergusur dan cenderung memiliki pendapatan menurun. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakatnya untuk sekolah dan mendapatkan pelatihan kerja yang cukup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Februari 2012, Indonesia memiliki angkatan kerja 120,4 juta orang. Sebanyak 42,1 juta orang bekerja di sektor formal, 70,7 juta orang bekerja di sector informal, dan pengangguran terbuka 6,3 persen. Saat ini, sebanyak 54,2 juta orang dari 109, 7 juta angkatan kerja masih lulusan SD atau tidak lulus SD. Dan diperkirakan sampai tahun 2025 nanti ada sekitar 48 juta pekerja berpendidikan SD. Proses demokrasi yang berjalan sangat cepat juga turut berperan memperlebar kesenjangan. Sebab hanya pemilik modal yang dapat memanfaatkan peluang berdemokrasi dan menduduki posisi penting dalam institusi demokrasi. Singkatnya, angkatan kerja harus terdidik. Dan ini salah satu tugas utama pemerintah untuk mendidik dan memberi peluang seluas-luasnya kepada angkatan kerja. Eric Maskin menegaskan lagi bahwa perlu mekanisme desain untuk ini, yaitu serangkaian mekanisme untuk memberi insentif kepada perusahaan untuk melatih para pekerjanya. Teori inilah yang mengantarkan Maskin untuk meraih hadiah nobel ekonomi. Globalisasi menguntungkan mereka yang memiliki keterampilan karena bisa mengakses peluang di mana saja. Pekerja yang tidak terampil akan semakin tertinggal dan terpaksa bekerja dengan upah rendah, tegas Kaushik Basu. (dikutip dari laporan harian Kompas, 5 september 2012, h. 1 dan 20). Pandangan Maskin tersebut di atas diperkuat oleh temuan Prof Anne Booth, guru besar School of Oriental and African Studies, 13 Juni 2014. Bahwa Indonesia belum memiliki data akurat tentang tingkat kemiskinan. Data BPS menyebutkan bahwa kemiskinan berkurang dari 11,6% pada tahun 2012 turun menjadi 11,3% pada tahun 2013. Sedang Bank Dunia menyebut angka 13,3% masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan ( Anne Booth, Poverty and inequality in Indonesia, from Soeharto to SBY). Masih data BPS menyebutkan bahwa terdapat 18,1 % rakyat Indonesia yang berpenghasilan 1,25 dollar per hari, jadi kurang 14.750 rupiah dengan asumsi 11.800 rupiah per dollar AS. Penyebab utama kemiskinan adalah mutu pendidikan yang rendah. Pendidikan yang buruk menjadikan seseorang tidak memiliki kemampuan bekerja secara professional. Sehingga mereka hanya bisa menjadi buruh kasar dengan upah rendah. 4. Revolusi Pembelajaran. Seperti yang tersebut di atas bahwa Salman Khan pendiri Khan Academy sedang gencar-gencarnya "mempromosikan" kelas internasional. Salman Khan adalah alumni Harvard University yang sangat percaya akan kedahsyatan teknologi informasi. Dengan IT kita dapat terhubung dengan siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Pendidikan dan pembelajaran dapat "dimodifikasi" sedemikian rupa dengan mengandalkan teknologi informasi. Untuk memperkuat gagasannya ini, Khan bahkan menulis buku terbarunya dengan judul: The One World Schoolhouse, 2013. Pendidikan di PT yang masih mengandalkan system klasik pasti akan ketinggalan 100 tahun yang lalu. Khan Academy yang didirikannya memiliki 1 juta mahasiswa. E-Learning on line menjadi salah satu pilihan efektif untuk menambah bobot perkuliahan dalam kelas. Setiap PTAI harus menyiapkan bandwidth yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Sekarang ini, setiap mahasiswa bukan lagi mengandalkan dosen, tetapi ketersediaan wifi di kampus. 5. Re-desain Kurikulum. Prof Boediono (wakil Presiden) secara mengejutkan menulis artikel di harian KOmpas dengan judul: "Pendidikan Kunci Pembangunan" ( Kompas, 27 Agustus 2012). Tanggal 12 Oktober 2012, Harian Kompas laporan khusus mengenai pendidikan formal di bawah judul: Mengubah Kurikulum: Substansi atau Proses? oleh ST Sularto. Intinya mengulas kembali pointers pemikiran pak Boediono yang menganggap bahwa pendidikan di Indonesia tidak memiliki konsepsi yang jelas. Sehingga mata kuliah yang diajarkan kepada peserta didik over load. Seorang pendidik memasukkan apa saja meskipun tidak dibutuhkan oleh peserta didik. Sesungguhnya kegelisahan yang sama juga sudah pernah ditulis oleh Budi Darma ( sastrawan, mantan rektor IKIP Surabaya). Budi Darma mengkritik dengan sangat tajam bahwa anak-siswa Sekolah Dasar rata-rata membawa beban buku pelajaran sekitar 14 kg setiap harinya. Tentu beban seberat itu sesungguhnya tidak dibutuhkan oleh sang murid. Boediono menegaskan bahwa seharusnya kurikulum itu mengarahkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan pekerja terampil serta profesional. Kemudian, di akhir artikelnya, Prof Boediono mengutip pandangan Prof Derek Bok ( presiden Emiritus Harvard University) bahwa setidaknya ada delapan komponen kurikulum, antara lain: 1. Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektifkepada peserta didik; 2. Mengajarkan berpikir kritis agar mereka dapat menuliskan dan menyampaikan pikiran-pikiran kritis mereka secara benar; 3. Mereka juga disadarkan sebagai warga dunia yang akan terlibat dalam pergaulan dunia internasional; 4. Mereka juga diajarkan prinsip-prinsip berdemokrasi. Bahwa berbeda itu biasa. Dalam kaitan ini, pluralitas adalah sesuatu keniscayaan. 5. Mereka juga harus diajarkan seni dalam menjalani kehidupan. Sehingga mereka memiliki minat belajar seni, filsafat, olah raga, dll. 6. Hard skill yang terkait dengan bidang pekerjaannya kelak. Dari sekian banyak komponen yang ditawarkan Prof Derek Bok, hanya satu yang terkait dengan keterampilan untuk menjadi bekal di dunia kerja. Semua yang lainnya terkait dengan soft skill. Betapa pentingnya perbaikan dan re-desain kurikulum itu. Mencermati perkembangan Islam Indonesia dewasa ini, yang ditandai dengan munculnya conservative turn, pembalikan wajah Islam damai dan santun menjadi Islam radikal, sangar dan menakutkan. Dalam buku the Ten Parallel dilaporkan, seorang wartawan asing sedang meliput kericuhan Front Pembela Islam (FPI) dengan kelompok Islam Liberal dan pemikir bebas agama-agama. Sambil memukul tongkat dan alat pentungan kepada kelompok Islam liberal, mereka mengucapkan Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar. Wartawan tersebut bertanya, Allah Akbar, artinya apa? Allah Maha Besar, jawab orang di sampingnya. Si wartawan mengira, Allah Akbar maknanya: Pukul, pukul, pukul!!!. Menyaksikan hal-hal seperti ini dan sejumlah kekerasan lain yang mengatasnamankan Tuhan dan agama, maka perlu mengevaluasi secara menyeluruh kurikulum pendidikan agama Islam yang diajarkan di PTAI dan PTU. Sudah barang tentu yang salah dalam proses pembelajaran PAI tersebut. Atau PAI harus diberi muatan multicultural sehingga peserta didik dapat mengerti arti perbedaan antar agama, bukan truth claim. PTAI harus tampil pada garda terdepan untuk mengeliminir dan memutus mata rantai aliran garis keras. 6. Penguatan Kerjasama antar Perguruan Tinggi. The End of Competition? Sekarang adalah era co-opetition. Kerja sama. Perusahaan besar dalam berbagai bidang seperti perbankan, industri, dll tidak lagi zamannya mengembangkan "berkompetisi", tapi kolaborasi. Kerjasama. Ada bagian-bagian tertentu pada perusahaan atau lembaga tertentu yang disepakati. Dengan kemajuan teknologi informasi, halmana manusia di belahan dunia manapun dapat terkonek dengan yang lainnya, memaksa kita untuk berkolaborasi dengan siapapun. Tentu dengan trust yang tinggi dan integritas masing-masing personal dan perusahaan serta perguruan tinggi. Perusahan apa pun dan siapapun sekarang ini, tidak bisa mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri. Semua orang di manapun dan kapanpun pasti memerlukan kekuatan lainnya. Tidak ada lagi orang atau perusahaan, apalagi perguruan tinggi yang superbody. Bukan hanya itu, group sepak bola juga sudah lama mempraktikkan "kolaborasi" dengan cara mengontrak pemain luar negeri untuk memperkuat timnya. Makan tidak heran, kalau kita menyaksikan persatuan sepak bola yang pemainnya memiliki warna kulit yang sangat kontras dengan pemandangan keseharian kita di Indonesia. Biasanya juga mereka sangat antusias dalam mempertahankan tim yang mengontraknya. Lebih-lebih lagi dalam pembelajaran World Class University pasti melibatkan international student dan para pengajar dari belahan dunia lain. Wa Allah a’lam

Indonesianis

Saya menikmati majalah tempo yang menurunkan laporan khusus para "Indonesianis". Laporan tersebut menarik, karena ternyata sekitar 90 persen para pengkaji dan peneliti Indoensia tidak tinggal dan berdomisili di Indonesia. Demikian pandangan Prof. Antony Reid, salah seorang Indonesianis yang sedang naik daun. Bahkan beliau sampai professor emiritus, juga masih setia pada kajian Indonesia terutama sejarah pergolakan kemerdekaan Sumatera yang banyak menelan korban jiwa. Memang, para Indonesianis itu tidak selamanya datang dan menulis tentang Indonesia murni akademik. Tetapi ada udang di balik batu. Katakanlah tokoh sehebat Dr Snouck Hurgronje, Belanda menyamar sebagai ulama Turki dengan nama samaran Abdul Ghaffar. Ia memang fasih berbahasa Arab dan menguasai literatur Arab, al-Qur'an dan hadis. Ia dikisahkan pernah menyelinap masuk ke Mekkah, sekitar enam bulan. Di sanalah ia untuk pertama kalinya bertemu dan berbincang dengan para jama'ah haji dan ulama Aceh. Belakangan, ia harus dideportasi dari Mekkah karena penyamarannya ketahuan. Kala itu, seseorang yang beragama non-muslim tidak bisa masuk ke Mekkah. Dr Hurgronje sesungguhnya "mata-mata" dan "alat" kerajaan Belanda untuk maksud penjajahan. Adalagi Dr Clifford Greertz dengan hasil penelitiannya yang monumental, The Religion of Java. Clifford Greertz adalah seorang antropolog kawakan yang melakukan penelitian di Kediri. Ia menelorkan teori bahwa masyarakat Jawa terpolarisasi menjadi tiga kelompok. Yakni abangan, santri dan priyayi. Teori ini sudah banyak dibantah. Sebab, orang Jawa tidak bisa dikelompokkan demikian itu. Batas-batas priyayi, santri dan abangan sekarang ini sudah sangat berbeda. yang terpenting bahwa kedatangan Clifford Geertz itu tidak semata-mata tujuan akademik, tetapi juga untuk melihat sejauh mana pengaruh Rusia dan komunisme di Indonesia.

Selasa, 09 September 2014

Sastrawan Populis

Adalqh Ahmed Fuad Negm yang dikenal sebagai sastrawan yang populis. The Jakarta post menurunkan berita: " Poet of the people", tanggal 5 desember 2013. Fuad berkata: Poverty is my choise. My whole family is poor. So why should i be different. I live with people, eat what they eat and surrounded by the same pollotion and garbage. Kemiskinan adalah pilihan hidupku. Semua keluargaku adalah miskin. Lalu, mengapa saya harus memilih hidup berbeda. Saya hidup bersama rakyat kecil. Aku makan, apa yang mereka makan. Mereka hidup dikelilingi oleh polusi dan sampah.

Napoleon

Mengenai sejarah, Napoleon berkata: history is a fable agreed upon. Perhaps it was fraud. Sejarah adalah dongeng. Dan sangat mungkin mengandung penipuan ( Tony Pothman, every thing's relative. And other fables from science and technology, 2003).

You Can Win

You can win a step-by-step tool for top achievers, 2014 adalah buku panduan mencapai sukses dalam berbagai bidang. Buku ini ditulis oleh Shiv Khera. Winners don't do different things. They do things differently. Buku ini dapat menjadi guide untuk: a. build confidence by mastering the seven steps to positive thinking. b. be succeefully by turning weakness into strengths c. gain crebility by doing the right things for the right reasons d. take change by controlling things instead of letting them control you e. build trust by developing mutual with people around you f. accomplish more by removing the barriers to effectiveness.

Senin, 08 September 2014

Perpustakaan

I have always imagined that paradise would be some kind of library (Jorge Luis Borges)

Rabu, 03 September 2014

Baqir Manan

Prof Baqir Manan adalah mantan Ketua Mahkamah Agung RI. Beliau dikenal sebagai seorang akademisi dan penegak hukum. Beliau dikenal rendah hati, sopan, tutur katanya tertata. Dalam menjalankan tugas rileks, sering menyapa bawahannya. Bahkan melempar jok atau humor-humor cerdas, bernas. Beliau dalam berbagai pidatonya terkesan seorang visioner dan cerdas. Menurut penuturan bawahannya, ada sejumlah konfrensi internasional yang harus diikutinya dan memberinilai tambah bagi pertemuan tingkat dunia tersebut. Beliau juga akreb dengan bawahannya. Beliau sering menghadiri resepsi pernikahan stafnya dan dengan suka hati menjadi saksi. Kalau ada acara, beliau sering terlihat pindah-pindah tempat untuk menyapa teman dan tetamunya. Kalau hari jumat, biasanya beliau memakai baju koko putih dan duduk pada shaf kedua. Hal ini menunjukkan kerendahan hati beliau. Kalau kebetulan beliau mengadakan perjalanan kelur negeri.selalu berpesan kepada ajudannya agar tetap mengikuti peraturan negara tujuan. Jangan samlai protokoler menyebabkan pegawai negara tujuan mendapatkan sanksi, apalagi sampai pemecatan. Beliau membawa tas atau kopernya sendiri. Mungkin karena pengaruh beliau lama studi di luar negeri. Demikian sekils catatan dari buku Baqir Manan, birokrat dan penegak hukum. Buku ini adalah catatan kenangan handai tolan, rekan kerja dan staf pak Baqir Manan. Saya tidak kenal dekat dengan pk Baqir, cuma membaca pikiran dan sepak terjang beliau selama menjabat Ketua MA. Saya kaget, ternyata pak Baqir sudah lama tidak memiliki nomor rekening. Tentu kenyataan ini sangat berbeda dengan pemberitaan di koran bahwa beliau pernah menerima transfer sejumlah uang yang sedang berperkara. Mudah-mudahan hal seperti ini juga dicontoh oleh penyelenggara negara lainnya. Demikian. Semoga bermanfaat.

Selasa, 02 September 2014

Komik

Komik atau buku ternyata sebagai alat yang sangat efektif untuk melakukan perubahan. Pada abad ke -16, tingkat kemajuan Inggeris dan Spanyol hampir sama. Pada perkembangan berikutnya, Inggeris melesat dan menjadi negara yang sangat maju. McClelland melakukan penelitian untuk menjawab mengapa terjadi demikian? Ternyata karena buku komik. Di Inggeris, buku komik yang diterbitkan adalah hal-hal yang mengajak orang Inggeris untuk maju dan berkompetisi. Sedang di Spanyol, komik-komik berkisar romantis. Sehingga generasinya kurang maju. Catatan ini saya diinspirasi oleh sebuah artikel di harian Rakyat Merdeka, 2 september 2014. Kata artikel tersebut, McClelland meneliti 1.300 komik,dan ternyata komim tersebut memberi dampak perubahan dan revolusi 25 tahun kemudian. Lain halnya, dengan Jepang. Jepang hanya butuh waktu delapan tahun untuk mengubah mindset pentingnya sepak bola. Komik captain Tsubasa menjadi pilihan dan diterbitkan secara masif sejak tahun 1994. Tahun 2002, Jepang sudah tampil gagah di laga dan pertarungan persepakbolaan dunia. Saya tidak tahu, dan tidak mengerti komik-komik apa yang dibaca para aparatur negara kita sekarang ini. Mengapa prilaku saling menyerang, kolutif, dan mau menang sendiri masih merupakan sesuatu yang sangat sering kita temukan dalam kehidupan keseharian kita? Apakah karena ketika usia belia mereka itu banyak membaca komik si kancil dan pelanduk atau buaya. Si kancil terkenal dengan banyak akal dan kelicikannya. Dan buaya adalah makhluk predator yang sangat berbahaya. Siap memangsa kapan saja. Buaya adalah makhluk yang sangat menakutkan. Bahkan ada istilah buaya darat. Perlu kajian perkomikan secara lebih komprehensif untuk perbaikan karakter bangsa.

Senin, 01 September 2014

Ngaji al-Qur'an

Mengapa umat Islam masih saja tergolong mendiami negara yang termasuk negara dunia ketiga alias negara berkembang? Mengapa negara-negara muslim belum termasuk negara maju? Mengapa orang muslim masih saja hidup dalam kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan? Syekh Muhammad al-Ghazali, da'i-penulis kelahiran Mesir menjawab sejumlah pertanyaan di atas lewat buku: Kaifa Nata'amal ma'a al-Qur'an, Bagaimana kita bersikap dengan al-Qur'an. Bagaimana kita berinteraksi dengan al-Qur'an. Selama ini, kita dengan al-Qur'an sepertinya jauh. Sepertinya al-Qur'an diturunkan dari kejauhan. al-Qur'an ibarat sungai yang "kering". al-Qur'an berjarak dengan kita. al-Qur'an sepertinya padang pasir yang tandus. Umat Islam mendengarkan al-Qur'an dari kejauhan. Umat Islam "diam". Kalaupun membaca al-Qur'an hanyalah mengharapkan pahala dan berkah. Kita umat Islam membaca al-Qur'an tidak disertai dengan pembacaan yang kritis. Sehingga makna-makna al-Qur'an tidak tampak di hadapan kita. Sesungguhnya kata quri'at bermakna mendengar dan membaca secara kritis. Tidak membacanya hanya berharap pahala dan berkah. QS Shad (38): 29 mengisyaratkan bahwa al-Qur'an diturunkan untuk dibaca dan berkah. Tapi pesan utamanya adalah untuk "tadabbur" dan memikirkan ayat-ayatnya. Kitabun anzalnahu ilaika mubarakun li yatadabbaru ayatihi wa liyatazakkaru ulu al-Albab. Syekh Muhammad al-Ghazali adalah seorang da'i yang juga penulis. Setidaknya beliau menulis buku sebanyak 48 buku. Ia sosok ulama independen. Merdeka. Beliau juga menolak jabatan politis dan strategis. Marwah Syekh Ghazali tidak bisa dibeli oleh penguasa.

Toilet

Seorang profesor bercerita tentang koleganya dari salah satu perguruan tinggi Australia. Profesor dari Institut Teknologi Bandung ingin melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi Australia. Sebelum kerjasama dimulai, profesor Australia mengadakan survei ke ITB. Salah satu yang menjadi perhatian beliau adalah toilet yang dimiliki ITB. Ternyata, ITB waktu itu memiliki dua macam toilet. Yakni toilet duduk dan jongkok. Berdasarkan survei lapangan ini, maka profesor Australia menentukan standar perguruan tinggi lain yang akan diajak kerjasama dengannya adalah memiliki toilet yang sama dengan ITB. Memang toilet merupakan standar kemajuan suatu bangsa. Bahkan menurut Jaya Suprana, toilet suatu bandara menggambarkan manajemen bandara itu. Semakin bersih toilet suatu bandara, maka semakin tinggi apresiasi pengguna bandara itu. Kita sudah memiliki bandara yang berstandar internasional, bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Djuanda, Surabaya, Hasanuddin, Makassar,Medan, dan Balikpapan. Bandara ini sudah menjadi kebanggaan anak bangsa. Dari segi performance sudah memadai. yang perlu dibenahi adalah manajemen bandaranya. Toilet memang "tempat" yang spesial. Dalam Islam, ada do'a-do'a khusus yang harus dibaca kalau seseorang mau masuk toilet. Dalam sejarah Islam, bahkan disebutkan ada riwayat yang memberi persyaratan rumah ideal haruslah memiliki kamar mandi. Kamar mandi pada awal perjumpaan Islam dengan budaya luar sempat ada penolakan. Setelah dilihat kemanfaatannya, maka al-hamam, kamar mandi justeru menjadi persyaratan rumah ideal. Cerita tentang toilet tentu akan beragam. Dyah Pitaloka menulis buku berdasarkan "renungan Kloset". Di kalangan pondok pesantren ada ulama yang menulis syair justeru setelah sang kyai keluar dari toilet. Salah satu yang saya kenal, cerita tentang syair Kyai Abdurrahman Ambo Dalle. Demikian seterusnya. Walhasil, toilet memang suatu tempat yang menarik untuk dibicarakan.