Gallery

Jumat, 03 Oktober 2014

Ngaji Al.Quran

Mengapa umat Islam tidak maju-maju sebagaimana orang Barat? Salah satu. Faktor dan penyebab utamanya adalah karena umat Islam salah dalam membaca al.Quran. Mereka membaca al.Quran sebatas mencari berkah dan pahala akhirat. Semestinya al.Quran dibaca dalam rangka menambah pengetahuan dan sebagai way of life. Hudan li al.nas. Al.Quran adalah kompas kehidupan. Membaca al.Quran sebagai berkah dan tujuan mendapatkan pahala menyebabkan umat Islam selalu mencari sisi sisi kemukjizatan al.Quran. Kalaupun ada yang berkaitan dengan saintifik, maka para ilmuan Islam mencukupkan diri untuk mengkaji dan mengedepankan i'jaz al. Ilmy, kemukjizatan saintifik al.Quran. Seperti manfaat madu sebagai obat yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Air adalah sumber kehidupan. Sinar matahari, bulan, dst. Al.I'jaz al.ilmy di samping bersifat relatif juga tidak akan menrangsang lahirnya keilmuan dan peradaban baru. Demikian kritik Syekh Imam al.Ghazli dalam bukunya Kaifa nata'amal ma'a al.Quran. Bagaimana kita berinteraksi dengan al.Quran. Karya Ziauddin Sardar dengan judul Reading the Quran: the Contemporary Relevance of hte sacred text of Islam, Oxford, 2011. Sardar sangat apik dalam pembacaan al.Quran dalam konteks kemoderenan. Ibarat hidangan, Sardar berhasil menyajikan menu-menu al.Quran bereinggungan dengan kemajuan dunia modern. AL.Quran ternyata shalih li kulli zaman wa makan. Tema-tema hangat seperti poligami, kesetaraan jender, kepemimpinan, hijab, kebebasan berekspresi, bunuh diri, kemajuan sains dan teknologi, teori evolusi, seni dan musik, semuanya diurai dengan sangat canggih oleh Sardar. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca kalangan pendidik,akademisi, dan muballigh.

Tidak ada komentar: