Gallery

Jumat, 03 Oktober 2014

Batik

Fenomena Jokowi masih saja sebagai magnet. Setiap gerak-geriknya disorot publik. Jokowi memiliki personal brand yang sangat kuat. Harian Kompas pada rubrik " Siapa Mengapa" menampilkan Jokowi sebagai figur yang peduli batik. Jokowi akan menjadikan batik sebagai pakaian resmi para menterinya nanti. Bisa dibayangkan kalau lima hari para menteri memakai batik. Para pengusaha batik akan hidup. Sebab, batik selama ini dikelola oleh masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat yang hidup sederhana di kampung-kampung menggeliat ekonominya. Para menteri tidak usah lagi memakai stelan jas yang mahal-mahal. Pak Jokowi akan tetap memakai baju putih dengan gulungan lengnnya ketika blusukan. Sedari dulu saya sudah kecantol dengan baju batik. Hampir seluruh hari kantor saya memakai baju batik. Soalnya, ketika saya berkunjung ke salah satu pusat batik di Cirebon, Jawa Barat, saya menyaksikan pekerja batik dengan tekun dan susah payah membatik. Mereka rata-rata duduk jam delapan pagi dan selesai jam lima sore untuk menghasilkan satu lembar batik. Saya tanya mereka, berapa gaji yang diperoleh? Ternyata hanya 15 ribu jawab salah seorang di antara mereka. Saya membatin, kalau kita tidak mempopulerkan batik, lalu bagaimana para pekerja batik ini bisa hidup? Saya mendukung penuh rencana pak Jokowi mewwjibkan pakaian batik bagi para menteri dan pegawainya. Selamat pak Jokowi. Hidup rakyat!

Tidak ada komentar: