Gallery

Minggu, 28 September 2014

Pilkada

seorang bertanya. apa bedanya pilkada dengan pil KB? Pilkada kalau jadi pasti lupa. Kalau sudah duduk sebagai anggota dewan pasti akan lupa janji_janji kampanyenya. Sedang pil KB, kalau lupa akan jadi. Kalau lupa pasang KB. pasti jadi. Demikian sekedar intermezo untuk menghindari kepenatan hidup di Jakarta. RUU Pilkada yang telah ketuk palu di DPR sedang dikritik dan dihujat dari berbagai kalangan. RUU Pilkada yang tidak dipilih langsung dari rakyat adalah kemunduran demokrasi. kata pak SBY. pengamat politik dan mayoritas rakyat. Kisruh RUU ini membuat rakyat marah. Kemarahan rakyat dialatkan kepada pak SBY dan partai Demokrat yang memilih walk out ketika suasana sidang sedang memanas. Pilihan walk out sebagai pemicu kemenangan barisan Merah Putih yang mengusung ide pilkada dipilih oleh anggota DPR. Prof Ahmad Mubarok. salah seorang petinggi Partai Demokrat berseloroh ketka wawancara dengan radio El Shinta. Bahwa kisruh ini dipicu oleh kegagalan petinggi PDIP melakukan komunikasi politik dengan pak SBY. Padahal pak SBY sangat merindukan komunikasi politik tingkat tinggi dengan Bu Megawati Soekarno Puteri. Di. mata sebagian petinggi demokrat, janganlah kegagalan komunikasi politik PDIP ditimpakan semuanya ke partai Demokrat. Terlepas dari perdebatan dan kekisruhan politik di atas, ada lagi yang mensinyalir bahwa sesungguhnya pak SBY hanya memerintahkan untuk all out, tapi politisi partai Demokrat menafsirkannya sebagai walk out. Sama sama out! Walhasil, sebuah kesalahan tidak sepantasnya ditimpakan hanya kepada seseorang. Pastilah kesalahan itu kolektif. Keputusan harus diambil meskipun melukai hati rakyat sebagai pemberi dan pemilik kedaulatan tertinggi. What next?

Tidak ada komentar: