Gallery

Senin, 06 Februari 2012

Humor

Humor itu penting. Sebab, humor dapat membakar kolestrol jahat dalam tubuh. Humor juga dapat menyegarkan jiwa. Humor dapat meningkatkan adranelin dalam tubuh. Humor juga dapat menyembuhkan depresi, stress dan semacamnya. Humor dapat menghangatkan persahabatan. 
 Untuk itu, simaklah humor berikut--dan mohon ma'af bagi yang telah membacanya terlebih dahulu--:

1. Seorang suami yang mengantarkan isterinya ke dokter untuk konsultasi kegemukan isterinya. Hasil diagnosa sang dokter, insya Allah, isterinya akan meninggal pada hari ke-40. Tanya ibu yang gemuk, dari mana dokter tahu bahwa umur saya lagi 40 hari dari sekarang. Dari denyut nadi ibu, jawab dokter.
Berselang 40 hari, sang suami datang lagi menemui dokter. Dan mengabarkan bahwa isterinya masih hidup. Jawab, dokter, jika saya tidak mengatakan 40 hari yang lalu, maka isterimu itu tidak akan kurus.
Sebagai dokter bukan hanya harus pandai dalam hal “racikan obat”, tapi juga harus memiliki strategi yang memadai untuk memotivasi sang pasien agar cepat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
(Husain Ahmad Amin, Alfu Hikayat wa Hikayat min al-Adab al-'Araby al-Qadim). Kitab ini dikarang oleh putra Ahmad Amin, penulis Mesir terkemuka, pengarang kitab Fajr al-Islam, Dhuha al-Islam, dan Dhuhr al-Islam.

2. Dikisahkan lagi bahwa suatu ketika seorang wanita tua sedang sakit. Lalu anaknya  pergi mencari dokter. Ketika dokter datang, ia mendapati wanita tua itu sedang berhias dan memakai pakaian berwarna yang indah. Dokter itu lalu memahami apa yang terjadi dengan wanita tua itu.  Ia berkata, "ia sangat membutuhkan suami".  Mendengar itu anaknya menjadi heran dan berkata, "apa gunanya suami bagi wanita yang sudah tua?" Maka ibunya tersebut langsung berkata, "Diam kamu, dokter itu lebih tahu darimu".

Untuk menghangatkan jiwa dan mengusir kesepian, buku-buku berikut patut dibaca:
(a) Melawan dengan Lelucon, ( Gus Dur), 
(b) Abu al-Qasim al-Naisaburi,  'Uqala al-Majanin, (Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, t.th), 
(c) Ibtasim Tersenyumlah), karya Dr. ‘Aidh al-Qarni--penulis buku: La Tahzan ( Jangan Bersedih).

Selamat berhumor ria. 

Tidak ada komentar: