Gallery

Rabu, 15 Februari 2012

Wirid

Wirid dan zikir sama saja. Keduanya merupakan aktifitas untuk mengingat Allah Swt. Hanya saja wirid itu sudah ada ketentuan jumlah, kapan, dan bagaimana melafalkan suatu zikir.
Wirid yang benar akan mengantarkan pembacanya menjadi seorang warid. Yakni orang tersebut akan merasakan kedamaian dalam hidupnya, santun dalam bertutur, baik perilakunya. Beban yang menghimpit hidupnya terasa ringan dalam menjalaninya. Demikian penuturan Prof Nasaruddin Umar dalam khutbahnya, di Masjid Istiqlal, tanggal 10 Pebruari 2012.
Sebab terlalu berat beban hidup ini. Kita harus banyak bertawakkal kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Memperbanyak zikir dan wirid akan mempermudah dan melempangkan jalan kebahagiaan hidup, dunia dan akhirat.
Suatu hari, seorang sahabat menghadap Nabi Shalla allah ‘alaih wa sallama agar ia dapat beramal sama dengan orang kaya. Orang kaya juga melaksanakan shalat, menunaikan ibadah puasa, sudah barang tentu pasti juga berzakat, dan melaksanakan ibadah haji. Lalu, bagaimana dengan kami yang kurang mampu ini? Adakah amalan yang pantas kami kerjakan agar dapat menandingi amalan orang-orang kaya tersebut?
Lalu Nabi shalla allah ‘alaih wa sallama memberi tahu sahabatnya itu agar senantiasa men-dawam-kan membaca tasbih ( subhanallah), tahmid (alhamdulillah) dan takbir (Allah akbar) masing-masing 33 kali.

Demikian. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa melafalkan zikir. Dan semoga kita mempersiapkan diri menjadi seorang warid. Amin.
Wa Allah a'lam.

Jakarta, 10 Pebruari 2012.

Tidak ada komentar: