Ternyata, di balik bilik Umar ibn al-Khattab, suara
perempuan melengking, sedang Umar hanya
diam termangu, tanpa sepatah katapun. Padahal, sang Khalifah terkenal gagah
berani, tegas dan sangat brilian.
Ada apa gerangan? Lelaki tadi bermaksud untuk mengadukan
isterinya yang cerewet kepada sang Khalifah. Hanya saja, isteri sang Khalifah
lebih cerewet daripada isterinya.
Ada lima hal yang harus diingat sang suami, kalau kebetulan
isterinya cerewet, yakni:
1.
Isteri itu sebagai benteng api neraka. Di tengah hiruk
pikuk kehidupan di luar rumah, rumah tangga sebagai “Oase”, tempat bernaung,
tempat berteduh di tengah “gersangnya” arus kehidupan.
2.
Isteri sebagai pemelihara rumah. Dapat dibayangkan
kalau seseorang harus membayar, atau mempekerjakan seseorang untuk menjaga
hartanya 24 jam. Berapa ongkos yang harus dikeluarkannya. Dengan isteri, semua
pundi-pundi kekayaan yang telah dikumpulkannya setiap harinya terjaga dengan
baik.
3.
Isteri sebagai penjaga penampilan. Setiap lelaki,
biasanya cenderung tidak menjaga penampilan. Biasanya sang isteri yang peduli
penampilan sang suami.
4.
Isteri sebagai pengasuh anak-anak. Isteri tempat
menanam benih, mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh anak. Peran-peran
ini hanya dimiliki seorang isteri.
5.
Isteri sebagai penyedia hidangan. Ketika kembali kerja,
energy terkuras, isterilah yang menyiapkan segala hidangan dengan segala
menunya.
(Moslem Magazine, inspiration
and lifestyle, edisi 05/tahun 2010-2011, h. 50-51.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar