Gallery

Minggu, 12 Februari 2012

Air Zam-Zam

adalah Abdullah Ibn Abbas yang meriwayatkan hadis keutamaan air Zam-zam.
Dalam pembacaan sejarah masa awal Islam yang lebih kritis, ternyata Bani Hasyim yang menguasai Mekkah dan “aset-asetnya”, seperti Ka‘bah dan sumur Zam-zam, bukan hanya untuk melanggengkan dan melestarikan status sosial suku dan marganya, tetapi lebih dari itu, mereka juga mendapatkan keuntungan finansial (ekonomi). Siapa saja yang menguasai Ka’bah dan air Zam-zam, maka mereka itu mendapat penghormatan yang tinggi dari kabilah-kabilah lainnya.
Dalam kaitan dengan periwayatan hadis, para periwayat dari kalangan Bani Hasyim kelihatan “bersemangat” untuk menyebarkan hadis-hadis keutamaan dan fadilah air Zam-zam. Ibn Abbas disebut-sebut sebagai periwayat yang paling bertanggung jawab untuk penyebaran hadis ini. Meskipun pada jalur sanad yang lain juga ditemukan keterangan bahwa Abu Zar dan Muawiyah juga ikut meriwayatkan hadis yang senada.[1] al-Thayalisi menambahkan hadis Abu Zar al-Ghifari sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan kata …wa syifa>’ saqam-in  (air Zam-zam sebagai obat bagi penyakit).
Al-Hakim al-Naisaburi dalam kitabnya al-Mustadrak ‘ala> al-S}ah}i>h}ayn–hadis bersumber dari Ibn Abbas—hadis marfu> yang berbunyi …Ma>’u Zam-zam li-ma> shuriba lahu> (Air Zam-zam tergantung niat yang meminumnya). Para periwayat hadis ini adalah thiqah (rija>l-un muwaththaqun), kecuali hadis-hadis yang diriwayatkan secara mursal. Namun, hadis-hadis yang ke-mursal-annya  diperselisihkan tetap dinilai lebih sahih.
Hadis ini juga memiliki periwayat pendukung tingkat sahabat (sha>hid) dari Jabir ibn Abdullah, yakni hadis yang populer sebagaimana hadis yang dikemukakan oleh Imam al-Syafi’i dan Ibn Majah. Para periwayatnya adalah thiqah, kecuali Abdullah ibn al-Mu’ammal al-Makki.
Makna Zam-zam adalah air yang banyak (melimpah), dan yang berkumpul.[2] Hadis nomor 5.617 perawinya semuanya orang Kufah—yang sudah dapat diduga para pendukung ahl al-bayt (keluarga dekat Nabi), terutama Ali ibn Abi Thalib.[3]
Banyak hal yang telah diceritakan oleh mereka ini terutama mitos tentang air Zam-zam, dan perkembangan pembangunan Sumur Zam-zam.[4] Hal-hal yang menarik adalah penguasaan air Zam-zam dan tradisi keagamaan yang diwartakan sebagai ibadah. Hal ini cukup menarik untuk ditelaah. Keluarga Abbas (Bani Hasyim) sangat berkepentingan untuk hal ini.[5]


[1]Lihat Imam Muslim, S{}ah}i>h} Muslim, hadis nomor 1.637.
[2]Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath} al-Ba>ry>, Jilid III, hlm. 578-88.
[3] Lihat ibid.>, Jilid X, hlm. 96.
[4]Keterangan lebih memadai lihat Sa’id M. Bakdasy dan Ibnu Hajar al-‘Asqalany (w. 572 H), Fad}l Ma>’i Zam-zam wa dhikr ta>rikhih wa asma>’ih wa khas}a>’is}ih wa niyyat shurbih wa al-istishfa>’i bih telah diterjemah dengan judul: Zam-zam, Sejarah dan Khasiatnya, (Yogyakarta: Madani Pustaka Hikmah, cet-1, 2000). Q.S Ibrahim: 37. Para sahabat yang terlibat dalam periwayatan hadis keutamaan air zam-zam adalah Jabir ibn Abdullah, Abdullah ibn Abbas dan Mu’awiayh ibn Abu Sufyan. Hadis Abdullah ibn Abbas dikemukakan oleh Imam al-Daruquthny dalam kitab al-Sunannya. Abd al-Razzaq dalam kitab al-Mus}annaf-nya. Sedang hadis Muawiyah dalam kitab Akhba>r Mekkah. Kata Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ia mauqu>f dan sanadnya bagus. Ini adalah sanad terbaik yang pernah saya ketahui, tegas Ibnu Hajar. Lihat Akhba>r Mekkah, hlm. 198. Hadis yang mereka riwayatkan ini oleh para ulama hadis dinilai S{ah}i>h}. Imam ibn Majah, Sunan, ba>b al-h}ajj, Imam al-Baihaqy, al-Sunan al-Kubra>, dari Abu al-Zubair (periwayat yang satu ini banyak dipermasalahkan oleh para orientalis, sebab  ia dinilai biasa menyembunyikan catat suatu riwayat. Ada juga dengan terang-terangan menyebutnya sebagai seorang mudallis. Untuk ini lihat Kamaruddin Amin, “Nasiruddin al-Albani on Muslim’s Sahih: A Critical Study of his Method” dalam Islamic Law and Society, vol.II, no. 2, 2004, hlm. 149-176.
[5]Lihat Christian Snouck Hurgronje, Het Mekkanche Feest, diterjemahkan oleh Supardi dengan judul Perayaan Mekkah, (Jakarta: INIS, 1989), hlm. 101-104.

Tidak ada komentar: