Gallery

Kamis, 16 Februari 2012

Passion

Saya ingin bercerita tentang A.R.Wallace. Ia adalah seorang petualang sejati. Ia menulis buku The Malay Archipelago, Alfred Russel Wallace( 1823-1913) antara tahun 1845- 1846. Berarti waktu itu, ia baru berumur 24 tahun.

Ia melakukan perjalanan dan meninggalkan Inggeris selama 9 tahun. Ia berpetualang melampaui 14.000 mil dengan 70 kali perjalanan.

Ia bukanlah seorang kaya. Ia juga bukan seorang sarjana. Ia hanyalah seorang biasa yang gemar berpetualang. Ia sangat tekun mengembara dan mendeskripsikan flora dan fauna yang ditemukannya. Sekembalinya dari perjalanan panjangnya, ia tidak langsung mempublikasikan temuannya, tapi menyusun dan menata museum pribadinya selama 6 tahun.

Ia memiliki 125.660 koleksi burung, dan mamalia lainnya.
Ia terkadang menjual koleksinya kalau lagi kesulitan pembiayaan perjalanan.
Ia banyak bertemu dan mendeskripsikan ras manusia yang ditemukannya di kepulauan nusantara.

Pahit getirnya sebuah perjalanan intelektual dirasakannya. Diceritakannya dengan sangat indah. Ia bercerita tentang ras melayu, jawa, dan Papua.
Ia menggambarkan pulau-pulau besar dan kecil di nusantara. Ia bercerita tentang suku Bugis dan Makassar. Raja Gowa, Mr Resman, orang Belanda.
Ia bercerita bagaimana ia melalui masa-masa sulit sakit borok nanah di tengah hutan Borneo, tidak ada obat, tidak ada rumah sakit, tidak ada dokter. Ia mengobati sendiri penyakitnya. Sementara kawannya, Tony Whitten, harus menyembuhkan penyakit yang sama yang dideritanya harus dengan jasa dokter di Singapura.
Ia bercerita tentang kisah terperosok di lumpur, digigit lintah, di tengah hutan.
Ia sakit demam di hutan-hutan Celebes. Ia tidak bisa tidur di suatu malam karena diguyur hujan.

Ia merasa heran mengapa penduduk setempat merasa jijik dengannya ketika Wallace flu, dan memakai sapu tangan untuk mengeluarkan ingusnya. dan setelah itu, sapu tangan dimasukkannya di kantong bajunya.
Ia bercerita bagaimana ia mendapatkan dan menemukan burung Cendrawasih yang sangat elok bulunya.

Ia berkisah bagaimana membangun komunikasi dengan masyarakat setempat.
Ia berkisah bagaimana hidup dalam kesederhanaan, menyewa gubuk-gubuk kecil. Ia tidak mungkin menyewa hotel yang mewah, disamping karena alasan biaya juga kesulitan menyimpan barang-barang bawaannya, koleksi-koleksinya.
Ia memang hebat. Ia memiliki “passion”.
Ia juga dikenal penemu pertama teori evolusi mendahului atau bersamaan Charles Darwin. meskipun demikian, Wallace sangat menghormati Darwin. Bahkan buku yang ditulisnya, dipersembahkan kepada Charles Darwin, guru dan sahabat yang sangat dihormatinya. Ia juga rupanya ilmuan yang sangat rendah hati.

Tidak ada komentar: