Gallery

Kamis, 23 Februari 2012

Kecanduan

Adalah Prof Rhenald Kasali menulis di harian Seputar Indonesia dengan topik: Kecanduan Minyak. Ada tiga macam kecanduan, yakni: (a) alkoholik, kecanduan minum alkohol, (b) workaholic, kecanduan bekerja, dan (c) sophaholic, kecanduan berbelanja. Semua bentuk kecanduan dalam perspektif psikologi pasti berdampak pada kurang harmonisnya keluarga, dan mugkin juga masyarakat sekitar.
Ada kecanduan baru yakni kecanduan minyak. Orang-orang yang berduit lebih senang memakai kendaraan pribadi daripada kendaraan umum, seperti metro mini, kereta api. Meskipun, waktu itu sedang senggang. Yakni tidak ada macet. Atau mereka sedang makan siang, harus pula naik kendaraan meskipun tempat makan atau restoran yang dituju sangatlah dekat. Mereka ini adalah orang yang kecanduan minyak. Lalu, berarti percumalah subsidi BBM tersebut karena tidak langsung menyentuh masyarakat bawah, petani dan nelayan.
Begitu juga dengan orang yang kaya baru. Biasanya mereka menciptakan kebutuhan, seperti membeli barang tertentu yang sebetulnya mereka sendiri tidak membutuhkannya. Atau membeli hand phone yang tidak mereka butuhkan. Atau membeli kendaraan 3 unit atau 5 unit sementara kebutuhannya hanya satu unit kendaraan roda empat. Ini mereka menciptakan kebutuhan.
Mahatma Ghandi pernah berkata: sebetulnya Tuhan telah menciptakan alam raya dengan segala isinya untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. akan tetapi, seorang yang serakah tidaklah cukup baginya seluruh alam raya beserta isinya.
Prof. Dr. Hasan Langgulung pernah berkata: Allah Swt telah menyiapkan seluruh kebutuhan umat Islam dari Maroko sampai Merauke.Bumi Maroko-Merauke dan segala isinya telah disiapkan oleh Allah Swt untuk umat Islam. Lalu pertanyaannya kemudian, mengapa umat Islam masih saja banyak yang hidup miskin? apakah negara-negara Islam "salah urus"?--meminjam istilah Peter Drucker.

Wa Allah a'lam.  

Tidak ada komentar: