Gallery

Sabtu, 31 Maret 2012

Perempuan

Sebetulnya tulisan ini awalnya berjudul wanita. Saya ganti menjadi perempuan karena protes seorang kawan. Bahwa terma wanita lebih rendah daripada perempuan. Wanita bermakna wani yang ditata lebih fasif. Sedang perempuan bermakna empu. Jadi lebih maju dan terhormat. Perempuan dapat menentukan nasibnya sendiri. Lalu, saya check perempuan dan wanita dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ternyata perempuan lebih merepresentasikan kewanitaan seorang perempuan, yakni yang dapat hamil, melahirkan dan menyusui.
Sedang wanita lebih merepresentasikan status sosial seorang perempuan. Wanita diartikan sebagai perempuan dewasa, dst. Apapun perbedaan maknanya, saya lebih cenderung memakai perempuan, sepertinya lebih melayu. biasanya bahasa Melayu lebih elok dan halus dalam menyampaikan sesuatu apalagi yang berhububgan dengan wanita. Hal ini dapat dilihat pada karya sastra Melayu dan Jawa. Bahasa Jawa yang mungkin karena pengaruh India uang demikian kuat, sehingga menyebut organ intim perempuan merupakan hal yang biasa. Sebagai contoh Serat Chentini yang sangat vulgar itu. Elizabeth D. Inandiak, menerjemahkan serat Centhini dan Minggatnya Cebolang.

Tidak ada komentar: