A.J. Arberry menerjemahkan kitab Tazkirat al-Awliya kedalam bahasa Inggeris dengan judul: Muslim Saint and Mystic. Di dalamnya
dibahas para tokoh sufi, anekdot, perjalanan hidup dan karamahnya. Karamah para
oleh Arberry diterjemahkan sebagai anekdot. Yang bisa saja dipahami sebagai
kisah nyata atau hanya cerita-cerita yang biasa dibuat-buat oleh pengikut wali
tertentu.
Pada kata pengantar buku
tersebut yang pertama dibahas adalah sekilas dan napak tilas al-Attar. al-Attar
adalah seorang pedagang parfum yang sukses. Suatu ketika ia berada di tengah
barang dagangannya, seorang sufi pengembara yang pipinya basah dengan air mata
datang menghampiri tokonya. Al-Attar mengusir sufi pengelana itu. Sang sufi
berkata: kalau saya tidak ada kesulitan untuk pergi. Karena saya tidak memiliki
apa-apa kecuali selembar jubah ini. Lalu, bagaimana dengan engkau yang memiliki
semua ini—maksudnya took dengan segala isinya? Sang pengelana menyuruh al-Attar
agar meninggalkan toko berikut barang dagangannya. Setelah berfikir al-Attar
menjual tokonya lalu bergabung dengan paguyuban sufi. Dan selanjutnya, al-Attar
melakukan perjalanan ke Mekkah, dan dari perjalanannya itulah sehingga ia
menghasilkan karya Tazkirat al-Awliya’.
Al-Attar memiliki karya yang monumental lainnya yaitu: Manthiq al-Thair.
al-Attar, konon
kabarnya wafat dibunuh oleh tentara Mongol.
Ada banyak kisah
menarik dalam kitab Tazkirat al-Awliya’,
antara lain:
1.
Abdullah ibn Mubarak. Pada awalnya, dia
sangat tertarik dengan seorang gadis pujaan hatinya. Sampai-sampai ia tidak
ingat bahwa malam sudah larut, dan fajar pun sudah menyingsing.
2.
Al-Muhasiby.
3.
Ma’ruf al-Karkhy. Toko sufi yang satu
ini pertama kali saya kenal lewat karya al-Hujwiry, Kasyf al-Mahjub. Al-karkhy lebih saya kenal lagi ketika pada tahun
2004, saya mendengar pemaparan singkat seorang ilmuwan muda dari Oxford
University, The Annabel Gallop yang pada waktu itu mempresentasikan hasil
penelitian teranyarnya mengenai stempel raja-raja nusantara. Salah satu hasil
temuannya adalah hampir semua stempel raja Islam nusantara bertuliskan “Budduh”
yang dinisbahkan kepada Makruf al-Karkhy. Bahkan lanjut Annabel, sewaktu dia
kecil kakeknya bercerita tentang keampuhan dan karamah syekh Makruf al-Karkhy
yang apabila ada seseorang yang sulit melahirkan akan dipermudah berkat
karamahnya.
4.
Sari al-Saqaty.
5.
Abu Qasim al-Junaid.
Semoga
kita dapat mengikuti jejak langkah para sufi dan mulia ini. Amin.
Wa Allah a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar