Gallery

Jumat, 02 Maret 2012

Banten Girang

Setidaknya ada tiga kota yang menarik perhatian saya. Banten, Bangka, dan Kepayang. Claude Guillot menulis buku dengan judul: Banten: Sejarah dan Peradaban Abad X –XVII, 2008. Pada buku tersebut terdapat judul: Negeri Banten Girang. Lalu saya bertanya: Banten Girang itu apakah ada hubungannya dengan suasana gembira. Tapi rupanya”girang” itu adalah bahasa Sunda yang artinya hulu. Jadi Banten girang berarti Banten hulu. Banten Girang ini pintu masuk orang asing ke Banten.
Sementara Bangka biasanya dikaitkan dengan istilah “Tua Bangka”. Kita tidak tahu mengapa tua Bangka, bukan “Tua Belitung”, apa hubungan keduanya. Adalagi mabuk Kepayang. Rupanya Kepayang itu adalah sebuah kota di Bengkulu—ini mengutip jok pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN—siapa saja yang melewati Kepayang pasti akan mabuk Kepayang. Sebab, jalannya berkelok dan terjal.
Banten menyimpan kenangan tersendiri. Sebab, di Banten pernah melahirkan tokoh-tokoh dunia. Seperti Syekh Nawawi al-Bantany, Syekh Yusuf al-Makassary, dan Dr. Hoesein Djajadiningrat.

Wa Allah a’lam.         

Tidak ada komentar: