Gallery

Senin, 05 Maret 2012

Meluruskan Sejarah

Dalam sejarah bangsa Indonesia banyak hal yang hingga sekarang ini masih diselimuti kabut dan akhirnya masih kabur. Peristiwa dan tragedi Gestapu 30/ September  1965 sampai sekarang kita belum tahu siapa dalang dan pelakunya? Apakah peristiwa tragis bangsa kita itu adalah hasil “keroyokan” banyak pihak?
Adalah Jenderal “S” yang diuntungkan atau mengeruk keuntungan dalam peristiwa tersebut.
Peran Jenderal A. H. Nasution dilemahkan. Bahkan ada kesan Jenderal Nasution, habis manis sepah dibuang.
Jenderal Latief, dipenjara sampai luka di kakinya “berulat”.
Jenderal-jenderal yang lain “disingkirkan”.
Naskah Supersemar pun masih misterius sampai sekarang. Ada beberapa naskah Supersemar yang tersimpan di ARSIP Nasional. Sungguh sesuatu yang sangat tragis dan memilukan.
Maulwi Saelan pun memberikan kesaksian.
Ada juga Jenderal Chairul Shaleh yang kontroverial itu. Dulu sangat berjasa dalam hal penentuan batas teritorial laut Jawa. Dr Mochtar Kusuma atmaja, mantan Menteri Luar Negeri yang memiliki keahlian wilayah perbatasan NKRI.
Belakangan, Chairul shaleh terkait dengan Gestapu PKI.  Kita membutuhkan sejarawan yang dapat meluruskan sejarah. Sejarawan yang bisa menulis apa adanya yang kita butuhkan di era sekarang agar sejumlah peristiwa dapat menjadi pelajaran untuk generasi mendatang. Jika sejarah ditulis sesuai "pesanan", maka akan menjadi preseden yang kurang baik bagi pembelajaran generasi mendatang.
Wa Allah a'lam.


Gedung DPR RI, 29 sept 2011

Tidak ada komentar: