Rabu, 27 Februari 2013
Maulid Nabi
Maulid Nabi Muhammad Shalla Allah 'alaih wa sallama merupakan ritual tahunan yang selalu diperingati oleh umat Islam se-dunia. Peringatan maulid dilaksanakan di istana, di masjid, surau, di langgar, atau pun kantor-kantor pemerintah. Dr Nico Kaptein salah seorang peneliti Belanda yang memiliki konsern penelitian tenang sejarah perayaan maulid Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama. Konon, Maulid Nabi diperingati untuk membangkitkan semangat juang para pemuda Islam yang kala itu memiliki semangat juang yang lemah. Ketika masa kejayaan Islam, anak-anak muda Islam tidak lagi memiliki ghirah keagamaan sebagaimana yang dipraktekkan para sahabat dan salaf al-shalih. Memang orang yang kekenyangan sulit untuk diajak berjuang. Sebab, yang meiliki daya juang biasanya bagi orang-orang yang hidup menderita dan lapar. Orang yang hidup dalam kecukupan dan kemapanan pastilah sulit diajak untuk berjuang.
Ajaran yang terpenting dalam maulid adalah menghayati sirah al-nabawiyah--sejarah hidup Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama. Para orientalis sangat "ketakutan" kalau anak muda Islam mempelajari pola hidup dan sejarah Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama. Mulai dari cara hidup Nabi dalam kehidupan keseharian, dalam mempergauli keluarganya, sahabat-sahabatnya, musuh-musuhnya, teman dan relasi bisnisnya, bagaimana Nabi memimpin masyarakat, dan umatnya. Bagaimana Nabi mendidik sahabatnya termasuk masyarakat badui yang lugu, dan sedikit kasar. Sebagai contoh, pada suatu ketika ada orang badui yang kencing di sudut masjid--Madinah. kala itu Nabi sedang memimpin majlis taklim. Para sahabat tentu sangat marah melihat kelakuan si badui. Bahkan diceritakan ada sahabat sampai memegang kerah baju si Badui, dan mencegahnya untuk melanjutkan buang air kecil di sudut masjid. Tapi Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama mencegahnya. Lanjutkan, seru Nabi. Setelah si badui menyelesaikan hajatnya, Nabi memanggilnya dengan lembut, seraya berkata: Masjid ini, tidak dibangun untuk tempat kencing. Tapi masjid ini dibangun untuk tempat shalat dan berzikir kepada Allah. Betapa lembutnya Nabi dalam menegur seseorang. Semoga kita dapat meneladani kelembutan Nabi Shalla Allah 'alaih wa sallama.
Wa Allah a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar