Sabtu, 09 Februari 2013
Buku
Dr Mohammad Hatta, Bapak Proklamator Indonesia pernah bwrkata:Saya rela masuk penjara asalkan saya bersama dengan buku. Karena dengan buku saya bebas.
Dalam sejarah penjara Digoel, memang Bung Hatta adalah salah seorang yang pernah masuk penjara digoel yang sangat mengerikan itu. Rata rata orang yang dibuang di sana hidup sangat menderita. Sebagian meninggal karena tidak tahan menahan penyiksaan dan penderitaan digoel. Sebagian yang lain stress dan meninggal karena tidak kuat dengan kehidupan penjara digoel. Ada juga yang kabur melarikan diri, dan mati dimakan buaya atau di tengah hutan bertwmu dengan kelompok manusia kanibal. Ada lagi yang meninggal sakit demam malaria.
Konon, Bung Hatta bisa bertahan karena kekuatan membaca buku. di pagi hari, beliau membaca buku sambil menikmati matahari pagi. Demikian juga pada saat saat senja. Bung Hatta membawa serta buku-bukunya ke Digoel. Ada yang mencatat, sekitar 17 peti kayu yang semuanya berisi buku.Mungkin inilah penyebabnya, sehingga patung Bung Hatta selalu disimbolkan dengan seorang tokoh nasional yang selalu dekat dengan buku. Konon, Bung Hatta ketika menikah juga menyerahkan mahar buku karyanya yang berjudul:sejarah pemikiran dan filsafat Yunani.
Buku memang sangat penting bagi pengembangan ilmu dan peradaban dunia. Buku dapat melipat waktu, sehingga temuan ratusan dan bahkan ribuan tahun yang lalu bisa dibaca dan dikaji sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar