Julie Soulhwood-Patrick Flanagan menerbitkan buku dengan Teror Soeharto Penyelewengan Hukum & Propaganda 1965-1981 (Komunitas Bambu, 2013). Judul semula buku ini berbahasa Inggris, Indonsia: Law, Propaganda and Terror, London: Zed Press, 1985. Buku ini pada masa orde baru termasuk buku sangat terlarang sama dengan buku Adam Scwarz. Puncak kejengkelan Soeharto adalah ketika pernyataan Gus Dur dikutip dalam buku Adam Schwarz dengan judul A Nation in Waiting Indonesian in the 1990s, 1994. Pada halaman 188, Adam Schwarz menulis: In an interview in March 1992, Wahid was no less forthcoming when I asked him why he thought his views were being disregarded by Soeharto.
Two reasons, he Said. Stupidity, and because Soeharto doesn't want to see anyone he doesn't control grow strong. Ada dua alasan mengapa Pak Harto mencekal Gus Dur. Karena kebodohannya dan pak Harto tidak ingin ada orang lain yang mengontrol kekuasaan selain dirinya. Begitu marahnya Pak Harto, buku Adam tersebut dinyatakan dicekal di Indonesia.
Tentu buku Teror Soeharto lebih dahsyat ketimbang dengan buku Adam.
Buku ini penting dibaca untuk menjadi pembelajaran bagi generasi muda. Bahwa sejarah bangsa ini pernah "dibelokkan". Bahwa sejarah itu harus ditulis secara benar dan jujur. Semua yang tersembunyi pada saatnya akan terbuka. Betullah kata orang bijak, bahwa "kamu bisa membohongi seseorang dalam suatu kesempatan. Tapi yakinlah bahwa kamu tidak bisa membohongi setiap orang pada semua kesempatan". Serapat apapun "pengkhianatan" sejarah disembunyikan pasti akan terungkap.
Betul pula kata Gusu Dur, bahwa pak Harto itu orang baik dan banyak jasanya. tapi tidak kalah banyak dosanya. Semoga kita dapat menjadi generasi pewaris dan penerus cita-cita luhur para pendiri negeri ini.
Demikian. Wa Allah a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar