Gallery

Rabu, 20 Maret 2013

Saudagar

Evolusi Bisnis 25 Saudagar. Hadir-Tumbuh-Krisis-Bangkit (2012). Ada Abu Rizal Bakrie, JK, Jacob Oetama (Kompas), Martha Tilaar, Aksa Mahmud, dll. Riwayat singkat para saudagar sukses, sejarah bisnis, dan jatuh-bangunnya para saudagar tersebut. Bagaimana filosofi hidup dan kiat bangkit dari krisis. Abu Rizal Bakrie dalam menakhodai Bakrie Group sangat menjunjung tinggi filosofi bisnis dari ayahnya bahwa setiap sen uang harus bermanfaat bagi rakyat. Demikian pula nasehat ibunya yang selalu mewanti-wanti Bung Ical bahwa jangan takut miskin karena membayar utang. Itulah filosofi beliau dalam menjalankan bisnisnya. Kasus lumpur Lapindo sudah diselesaikan pembayarannya sebanyak 8 triliyun.
8 T adalah angka yang pantastis untuk perusahaan yang mau ganti rugi atas bencana yang menimpanya. Belum tentu kalau perusahaan asing mau membayar kerugian masyarakat demikian besar. Dalam hal jatuh-bangun dalam bisnis, Abu Rizal memiliki falsafah hidup: "Jangan pernah berdiri di tempat yang gelap, karena jangankan teman, rekan bisnis, atau kolega, bayangan kitapun akan lari". Lain lagi dengan Aksa Mahmud, ipar pak JK (Jusuf Kalla). Bos BOSOWA (BOne Soppeng Wajo) ini sebermula ia tertarik menjadi wartawan, tetapi ketika dengan susah payah ia mencari berita naik motor sepanjang 200 km, lalu menulis berita tersebut di koran, justeru beliau masuk penjaran (ditahan oleh pihak berwajib). Waktu itu, ia bersumpah untuk tidak menjadi wartawan. Ia banting setir untuk menjadi pengusaha. Beliau berprinsip bahwa: "Saudaramu jauh lebih tinggi daripada uang". Sahabat, teman jauh lebih penting daripada proyek. Menjadi saudagar memang tidak mudah. Sebab, tidak semua pebisnis bisa menjadi saudagar. Salah satu syarat saudagar adalah peduli dan dermawan kepada sesama. Prinsip kemanusiaan jauh lebih tinggi daripada sekedar persoalan bisnis. Nilai manfaat kepada sesama manusia jauh lebih utama. Keuntungan bisnis harus bernilai bagi kehidupan manusia lain. Prof. Sukamdani Sahid Gitosardjono: hidup itu harus menghidupi yang lain. Jangan pernah serakah dalam bisnis dan dalam kehidupan ini. Bisnis harus berdampak kepada manusia lainnya, dan semakin mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: