Jumat, 21 Desember 2012
Sukses
Saya membaca artikel Eileen Rachman & Sylvina Savitri di harian Kompas, tgl 15 dsember 2012, h. 37 dengan judul: ' Rasa Sukses'. Apa itu sukses? Bagaimana mencintai pekerjaan? Apa musuh-musuh sukses? Dan seterusnya.
Tulisan tersebut menarik. Sebab, bisa memicu motivasi karyawan untuk bekerja maksimal sesuai dengan tugas dan tanggung-jawabnya. Memang dalam kenyataannya terkadang pegawai pada level paling bawah kelihatan lebih merasa memiliki suatu kantor ketimbang orang yang paling berkuasa pada sebuah perusahaan. Pemandangan yang lebih parah dapat dilihat kantor-kantor kementerin atau lembaga pemerintah. Biasanya pejabat yang paling berkuasa paling seenaknya masuk kantor. Mungkin juga tidak memiliki absen khusus. Sementara orang yang paling cepat ke kantor biasanya cleaning service, pasti juga para satpam. Dan mungkin juga pegawai honorer atau part time yang lebih aktif lalu lalang pada sebuah kantor.
Musuh sukses adalah cepat merasa sukses atau merasa besar. Good is enemy of great. Cepat puas dan merasa memasuki comfort zona adalah musuh suses. Lalu sukses itu, apa? Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful. Demikian kata Albert Schweitzer sebagaiana dikutip oleh Eileen Rachman dan Sylvina Savitri.
Seorang pemgusaha sukses asal Australia--maaf saya lupa namanya--pernah berkata: saya bekerja keras, kerja keras sekali, kemudian saya sukses. Jadi, untuk mendapatkan exelence memang kita harus mereview dan mengevaluasi kinerja kita terus menerus pada setiap hari, bahkan pada setiap saat. Bangunan dapat berdiri kokoh karena dibangun di atas bata demi bata pada setiap harinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar