Minggu, 30 Desember 2012
Fakultas Dakwah
Lapangan dakwah sangatlah luas. Saya membaca koran Kompas, saya terpesona dengan profile Emma Khoirunnisa. Ia adalah seorang dosen muda UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Selain mengajar, ia sangat aktif melakukan bimbingan rohani kepada sejumlah pasien pada sejumlah rumah sakit di Jakarta. Awalnya, ia diinspirasi oleh intensifnya para rohaniawan Kristiani dalam membimbing umatnya yang sedang sakit atau bahkan yang sekarat sekalipun. Lalu, timbul pertanyaan, mengapa dari kalangan muslim tidak melakukan hal yang sama? Bukankah orang-orang yang sakit itu sangat membutuhkan sahabat sebagai pelipur lara ketika mereka sedang ditimpa musibah? Mengapa mereka tidak didekati? Mengapa mereka tidak ditemani? Mengapa mereka tidak dihibur? Kira-kira pertanyaan yang seperti itu yang menggelayut dalam pikiran Bu Emma sehingga memutuskan profesi konselor bagi orang-orang sakit.
Bu Emma lebih menekuni profesi ini setelah mendapatkan suntikan dan spirit dari ayahnya. Beliau pernah mengatakan bahwa penyakit itu gaib. Misteri. Kita tidak tahu dan tiba-tiba saja menimpa kita. Itulah sebabnya Rasulullah shalla Allah 'alaih wa sallama selalu mengajarkan umatnya agar senantiasa berdo'a dan memohon kesehatan dari Allah swt.
Ternyata lapangan dakwah terutama bagi alumni fakultas dakwah sangatlah luas. Alumni fakultas dakwah bukan hanya dipersiapkan menjadi 'singa' podium. Alumni bukan hanya untuk mengisi majelis taklim. Tapi lebih dari itu, mereka juga bisa menjadi konselor, tenaga terapis, dan mungkin sebagai pembimbing haji dan umrah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar