Gallery

Rabu, 12 Desember 2012

A.Hassan Bandung

Suatu hari saya berkunjung ke Universitas Al-Azhar Jakarta. Di sana ada Dr A. Thoyyib, H. Murni Jamal (mantan Direktur Ditpertais), Dr Faishal Hendra, dan Sdr Nur. Setelah berbincang-bincang ringan, pada akhir pembicaraan saya mendapat hadiah Tafsir al-Furqan karya A. Hassan Bandung. A.Hassan adalah salah seorang ulama besar yang sangat kesohor pada masa revolusi kemerdekaan. A. Hassan Bandung sangat terkenal karena kehebatannya berpolemik dan menguraikan pandangan-pandangan keagamaannya secara logik serta argumentatif. Bahkan beliau biasa berpolemik dengan Bung Karno sekalipun. Rupanya, Prof. Zuhal A.Qadir adalah salah seorang cucu A.Hassan. Saya menduga, nama A.Qadir di belakang nama Prof. Zuhal adalah ayah beliau yang sesungguhnya salah seorang putera A.Hassan. A.Qadir Hassan adalah salah seorang ulama hadis yang menulis tentang pengantar Studi Hadis. buku ini menjadi rujukan utama bagi mahasiswa pengkaji dan peneliti hadis. Mengenai Tafsir al-Furqan karya A.Hassan tadi, ternyata sudah mengalami proses editing. Pada sampul tafsir al-Furqan tertulis: Edisi Mutakhir. Dr. A.Thoyyib salah seorang tim editor berkomentar bahwa tafsir al-Furqan tersebut sudah mengalami editing total terutama mengenai struktur kalimatnya sudah disesuaikan dengan Bahasa Indonesia yang baku (EYD/ Ejaan Yang Disempurnakan). Seperti dalam kata pengantar tafsir tersebut, Prof. Zuhal ada banyak kata yang sulit dipahami sekarang, seperti "pemimpin kaum" digsnti dengan "pemimpin". Penggantian seperti ini tidak akan mengubah makna substansial tafsir Al-Furqan. Saya agak ragu-ragu, apakah betul perubahan struktur kata atau kalimat pada tafsir tersebut tidak mengubah maknanya? Untungnya, saya juga sudah memiliki Tafsir al-Furqan edisi lamanya. jadi dapat menjadi bahan perbandingan kalau ada kalimat atau terjemahan yang kurang pas. Saya juga khawatir kalau karya edisi terakhir tafsir ini akan mengurangi rasa bahasa gaya A. Hassan. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: