Gallery

Senin, 03 Desember 2012

Honor

Seorang dosen senior yang juga seorang pimpinan perguruan tinggi agama Islam pernah berkata bahwa ada fenomena menarik yang melanda dosen-dosen PTAI yang terlalu lama belajar di luar negeri. Yakni mereka agak sulit diajak untuk berjuang dalam arti luas. Mereka biasanya setiap gerakannya harus "dihargai". Memang dari sisi keunggulan intelektual dan manajemen, alumni barat memiliki kemampuan yang memadai. pada sisi lain, alumni timur tengah memiliki nilai dan prinsip kejuangan yang sangat tinggi, hanya saja mereka rata-rata minim pengetahuan manajemen modern. Dosen senior tersebut mengusulkan agar ke depannya, kalau kebetulan mengirim dosen keluar negeri harus dengan pembatasan waktu yang ketat. Sebab, kalau terlalu lama nanti mereka "terbaratkan". Usulan kedua adalah perlunya Kementerian Agama RI via Direktorat Pendidikan TInggi Islam untuk mendesain program cross-fertilization. Maksudnya, alumni barat seharusnya sewaktu-waktu dikirim ke timur tengah untuk melihat ketulusan ulama dan tokoh-tokoh tertentu untuk program dan kegiatan keumatan. Selanjutnya, bagi para alumni timur tengah diberi kesempatan untuk short-course ke berbagai lembaga pendidikan untuk belajar dan melihat langsung manajemen modern. Dari sinilah sehingga terjadi proses saling belajar dan saling memperkaya pengalaman masing-masing. Ada mutiara dari dunia "timur" yang sangat boleh jadi sebagai mutiara bagi dunia barat. Seperti, dunia timur sangat kaya dengan aspek spiritualitas dan semangat bekerja sama. Barat biasanya digambarkan dengan kapitalis dan sangat individualistik. Saya pernah mendengarkan cerita seorang kawan yang sedang belajar di Jerman. Kalau seseorang bertanya memakai bahasa Inggeris, biasanya orang Jerman enggan memberikan jawaban meskipun yang bersangkutan mengerti berbahasa Inggeris. Dia hanya ingin memakai bahasa Jerman saja. Demikian seterusnya. Dunia timur sangat dikenal dengan keramahan dan santun dalam pergaulan. Orang Jogjakarta kalau kebetulan kita menanyakan suatu alamat, pasti mereka dengan sangat detail menunjukkan alamat yang dituju. Lekuk-lekuk jalan juga akan ditunjukkannya sambil mengacungkan ibu jari tangannya sebagai tanda penghormatan yang sangat tinggi kepada lawan bicaranya.Dunia barat harus rela menerima sesuatu yang baik dari dunia timur. Demikian sebaliknya, kedipsilan kerja, penghargaan kepada waktu, hidup bersih orang-orang barat harus menjadi contoh bagi dunia timur. Demikian seterusnya. Saya tidak tahu persis apakah hipotesa di atas benar adanya. Saya juga tidak tahu apakah solusi yang ditawarkan juga merupakan alternatif yang terbaik. Semoga kita dapat bekerja dengan lebih baik, tanpa memperhitungkan honor yang bakal kita terima. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: