Gallery

Sabtu, 28 Juli 2012

Nasehat bagi Penguasa

Syahdan, khalifah Harun al.Rasyid membongkar makan Anusyirwan. Anusyirwan Adalah raja yang a dil. Ternyata tubuh beliau masih utuh, kain kafan yang dipakainya juga masih utuh. Pada jari tangan kanannya ada cincin yang sangat indah dari yaqut merah. Tentu harganya sangat mahal. Khalifah Harun AL.Rasyid belum pernah melihat sebelumnya. Pada cincin tersebut tertulis kalimat bahasa Persia: bih mah bih nah mah bih, artinya orang dermawan adalah Agung, tapi bukanlah Ia yang paling Agung. Ada kisah lainnya tentang perseteruan antara Yahya ibn Khalid AL.Barmaky dengan Abdullah ibn Malik AL.khuza'iy. Keduanya adalah gubernur pada masa khalifah Harun AL.Rasyid. Kebetulana, Abdullah sangat disayangi sang khalifah. Yahya ibn Khalid sangat memusuhi Abdullah. suatu ketika seorang sastrawan Baghdad mendatangi Abdullah dengan membawa surat Yahya ibn Khalid yang telah dipalsukannya. Setibanya di istana Abdullah, sang sastrawan menyampaikan surat Yahya yang palsu itu. Tapi Abdullah tahu bahwa surat tersebut adalah surat palsu. Maka sang sastrawan ditawan, dikurung sampai ada penjelasan mengenai keotentikan surat yang dibawanya. Maka Abdullah menyurati wakilnya di Baghdad untuk mencari tahu mengenai keaslian surat dimaksud. Selanjutnya, sang wakil meminta konfirmasi kepada Yahya. Yahya pun mengerti bahwa surat tersebut bukanlah surat yang dibuatnya. Melainkan hanyalah akal-akalan sang sastrawan untuk mencari sesuatu keberuntungan duniawi. Maka Yahya menulis surat balasan bahwa surat tersebut adalah benar darinya. Dan Abdullah memberi hadiah yang banyak kepada sang sastrawan. Sepuluh ekor kuda Arab yang terbaik, lengkap dengan keretanya, uang dirham yang banyak, dan beberapa orang budak. Setelah itu, sang sastrawan menghadap Yahya seraya membawa semua barang atau hadiah yang diberikan Abdullah kepadanya. Ia menghadap kepada Yahya AL.Barmaky dan menyampaikan kronologi sehingga Ia mendapatkan hadiah yang sangat banyak dari Abdullah. maka yahyapun memberi hadiah yang sama kepada sang sastrawan karena telah meluluhkan permusuhannya dengan Abdullah. Demikianlah, sekelumit kisah dari kitab Imam AL.ghazali, hujjatul Islam, dengan judul: AL.Tibr AL.Masbuj fi Nashihat AL.Muluk. Kitab ini sudah ditermahkan oleh Ahmadie Thaha dengan judul: Peringatan Bagi Penguasa agar kekuasaan tidak menjadi korup, 2000. Abu AL.Qasim AL.Hakim pernah berkata, bahwa bencana manusia bersumber dari tiga kelompok, a. Ulama yang menyesatkan, b. Pembaca AL.Qur'an yang bodoh, dan c. Orang awam yang pendengki. Abraiz pernah berkata, ada tiga hal yang penguasa tidak dapat mema'afkan seseorang. Yakni: a. Orang yang menodai kekuasaan, b. Orang yang menodai kehormatan raja, dan c. Orang yang membocorkan rahasia kerajaan. Umar ibn al.Khattab pernah berkata: ...usahakan jangan sampai kamu bercita-cita rendah. Kulihat tidak ada yang dapat menjatuhkan seseorang ketimbang rendahnya cita-citanya. Demikian sekelumit catatan lanjutan dari Imam AL.Ghazali dalam Nashihat AL.muluknya. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: