Gallery

Sabtu, 14 Juli 2012

Misteri Cinta

Kahlil Gibran pernah berkata: Ketika cinta memanggilmu, ikuti ia. Meski jalannya berat dan curam ( The Prophet). Jika cinta menganggap dirimu pantas menerimanya, ia akan mengarahkan jalanmu. Cinta tidak hanya membuat kita tumbuh, tapi memangkas diri kita agar tumbuh lurus dan tinggi. Kahlil Gibran lagi, ketika ditanya tentang pernikahan, sang nabi ( The Prophet) menjawab bahwa pernikahan adalah tentang dua insan yang bersatu padu menjadi satu. Pernikahan sejati akan memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk mengembangkan dirinya, seperti pohon ek dan cemara yang tumbuh tidak di bawah bayangan masing-masing. Resepnya, untuk memiliki relasi yang baik: "saling mengisi cangkir pasanga, tetapi jangan minum dari cangkir yang sama". ( lihat Tom Butler-Bowdon, 50 Spiritual Classics, 2005, h. 114. Ibnu Qayyim al-Jauziyah pernah berkata: lam yura li al-mutahabbain illa al-nikah: obat yang paling mujarab bagi dua orang yang dimabuk cinta adalah menikah ( Lihat Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Raudhat al-Muhibbin wa Nuzhat al-Musytaqin, h. 399. Begitu dahsyatnya cinta, sehingga Ibnu Qayyim mencatat lebih lima puluh terma dalam bahasa Arab mengenai cinta. Di antaranya, (1) al-mahabbah (cinta), (2) al-'alaqah (ketergantungan), (3) al-Hawa (kecenderungan hati), (4) al-Shabwah (kerinduan), (5) al-Shababah ( rindu berat), (6) al-Syaghaf (mabuk kepayang), (7) al-miqah ( jatuh hati), (8) al-wajdu (rindu bercampur sedih), (9) al-Kalaf (derita karena cinta), (10) al-tatayyum (pemujaan), (11) al-"isyq (kasmaran), (12) al-Jawa (yang membara), (13) al-Danaf ( sakit karena cinta), (14) al-Syajwu ( yang menyedihkan/ merana), (15) al-Syauq ( rindu), (16) al-Khilabah (yang memperdaya), (17) al-Balabil ( yang menggelisahkan), (18) al-Tabarih (yang memberatkan), (19) al-Sadam (sesal dan sedih), (20) al-Ghamarat ( tidak sadar atau mabuk), (21) al-Wahal ( yang menakutkan), (22) al-Syajan ( yang dibutuhkan), (23) al-la'ij ( yang memedihkan), (24) al-Ikti'ab ( yang membuat merana), (25) al-Washab (kepedihan), (26) al-Huzn ( yang membuat sedih), (27) al-kamad ( yang membuat keruh), (28) al-Ladz'u ( yang menyengat), (29) al-Hurqu ( yang membakar), (30) al-Suhdu ( yang menggelisahkan), (31) al-Araq ( yang membuat tidak tidur), (32) al-Lahaf ( yang mengecewakan), (33) al-Hanin (kasih sayang yang mendalam), (34) al-Istikanah ( yang penuh dengan kepasrahan), (35) al-Tabalah (yang membinasakan), (36) al-Lau'ah ( yang membakar qalbu), (37) al-Futun (cinta pasti penuh dengan cobaan), (38) al-Junun ( yang membuat gila), (39) al-Huyam ( tergila-gila), (40) al-Lamam ( yang membuat sinting), (41) al-Khablu ( kerinduan yang menggila), (42) al-Rasis ( gejala cinta), (43) al-Da' al-Mukhamir ( penyakit yang memabukkan), (44) al- Wuddu ( kasih yang tulus), (45) al-Khullah (kesayangan), (46) al-Khilm (teman dekat), (47) al-Gharam ( yang mendalam), (48) al-Tadliyah ( yang tidak waras karena cinta), (49) al-Walahu ( yang menghilangkan kesadaran), (50) al-Ta'abbud ( penghambaan/ pengabdian). Demikian. Betapa dahsyatnya cinta itu. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: