Gallery

Rabu, 25 Juli 2012

Makna Panjang Umur

Guru saya, Prof Dr. H.M. Syuhudi Ismail (almarhum) suatu hari bercerita tentang makna panjang umur. Waktu itu, beliau baru saja bertemu dengan seorang dokter bedah. Sang dokter bercerita dan mengajukan dua pertanyaan kepada Prof. Syuhudi. Pertama, mengapa umur Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama hanya 63 tahun. Bukankah beliau sangat dibutuhkan oleh umat? Pertanyaan kedua, mengapa pada umur yang sangat produktif seperti sekarang ini, saya menemukan diagnosa pada diri saya bahwa ada penyakit yang sedang saya alami yang menyebabkan umur saya hanya mampu bertahan lagi beberapa bulan dari sekarang. Mendengar dua pertanyaan dari sang dokter, Prof. Syuhudi tidak langsung menjawab. Beliau meminta waktu satu minggu untuk mencari tahu jawaban yang tepat. Satu minggu kemudian, Prof. Syuhudi sudah menemukan jawabannya, dan menelpon sang dokter untuk bertemu lagi untuk memberi jawaban atas dua pertanyaan yang sedang diajukan itu. Pertemuan pada suatu tempat, dan hanya bertiga. Yakni Prof. Syuhudi sendiri, sang dokter dan isterinya. Prof Syuhudi mulai mengurai satu per-satu pertanyaan sang dokter. Adapun umur Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama hanya 63 tahun karena misi risalah sudah selesai. Wahyu dari Allah Swt sudah selesai. Adapun umur Bapak yang sudah terdeteksi sebentar lagi akan berakhir, maka sesungguhnya umur itu bukan panjangnya. Tetapi yang penting produktifitasnya. Prof. Syuhudi mencontohkan beberapa ulama yang masyhur yang rata-rata tidak berumur panjang, seperti Imam Jalauddin al-Suyuthy, Imam al-Nawawy, Imam al-Ghazaly, Imam al-Syafi'i. Semuanya kisaran 50-an tahun. Setelah menceritakan riwayat para ulama tadi, Prof. Syuhudi menganjurkan agar sang dokter tidak perlu mengingat hasil diagnosa penyakitnya tadi. yang penting, sisa umur yang dipinjamkan Allah Swt dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dan kalau ada harta sebaiknya setiap harinya bersedekah. Atau mewakafkan sebagian hartanya untuk kepentingan pendidikan. Demikian nasehat Prof. Syuhudi Ismail. Jadi, umur panjang itu bisa dimaknai secara faktual, bahwa seseorang memiliki umur yang panjang karena lamanya hidup di muka bumi ini. Atau karena keberkahan hidupnya. Imam al-Ghazali, Imam al-Syafi'i, Imam al-Nawawy, dll sesungguhnya beliau masih hidup sekarang ini, karena karya-karya beliau masih dibaca orang banyak. Sehingga do'a panjang umur yang hampir setiap saat dimunajahkan kepada Allah bisa dipahami secara tepat. Semoga kita semua panjang umur. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: