Jumat, 06 Juli 2012
Keutamaan Puasa
Prof H. M. Amin Rais bercerita tentang seorang ibu yang semula diperkirakan telah berumur kisaran 50an. Si Ibu ini kebetulan duduk bersebelahan di pesawat dengan Pak Amin Rais. Ketika waktu masuk maghrib terdengar sayup-sayup si ibu membaca do'a allahumma laka sumtu, dan seterusnya. Pak Amin bertanya, ibu sedang puasa senin kamis? Jawabnya, ya. Sejak kapan ibu melaksanakannya? sejak gadis, jawabnya lagi. Dan saya jarang sakit hingga memasuki umur 65 tahun. si ibu sudah memiliki 5 anak, dan belasan cucu.
Pada kesempatan lain, pak Amin Rais kedatangan tamu di Pp Muhammadiyah di Jakarta. Waktu itu, hari rabu. Ketika tiba waktu makan siang, Pak Amin mengajak tamu tadi yang kebetulan juga seorang Kyai. pak Kyai menjawab bahwa beliau sedang berpuasa. Pak Min heran. Puasa Dawud? Ya, jawabnya dengan sangat rendah hati. Sejak kapan, tanya Pak Amin lagi. Sejak zaman penjajahan Jepang. Dapat dibayangkan betapa teguhnya sang Kyai yang mendawamkan puasa Dawud selama puluhan tahun. Hari ini puasa, besoknya berbuka, demikian seterusnya. Demikian sedikit kisah menarim dari buku kumpulan ceramah Pak Amin yang dibukukan dengan judul: Mutiara Ramadhan, 2001, Pustaka Pelajar yang disunting oleh Soeparno S. Adhy.
Wa Allah a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar