Gallery

Rabu, 11 Juli 2012

Masa Depan Bahasa Arab

Tanggal 9 Juli 2012, IMLA, organisasi atau perhimpunan para dosen bahasa Arab menyelenggarakan seminar internasional dengan tema menggagas masa depan bahasa Arab. Sebab, ada keprihatinan, bahasa Arab di Timur Tengah, tempat asal dan lahirnya bahasa Arab tersebut sudah mulai kurang diminati. Bahkan ada yang berpendapat, bahasa di Timur Tengah sudah menuju kepunahannya. Hal inilah yang mendasari pertemuan ini sekaligus mereka menyelenggarakan seminar internasional. Pada acara makan malam yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI dengan UIN Syarifhidayatullah Jakarta, di hotel Bidakara jakarta, Prof. Nasaruddin Umar (wamen) menegaskan arti penting seminar tersebut. Hal mana bahasa Arab adalah bahasa al-Qur'an. Pentingnya bahasa Arab sebagai bahasa agama terutama dalam memahami ayat-ayat suci al-Qur'an. Bahasa Arab memiliki makna yang berlapis-lapis. Seperti ungkapan cinta, dapat diungkapkan dalam banyak kata atai istilah, dapat terwakili oleh al-mahabbah, al-'isyq, al-musytaq, dst. Bahkan Ibn al-Qayyim al-Jauziyah menulis buku Raudhatul Muhibbin wa Nuzhat al-Musytaqin, bahwa ada 50 puluh kata cinta dalam bahasa Arab terutama dalam ilmu tasawuf. Demikian pula halnya dengan takut. dalam Bahasa Arab dikenal al-khauf, al-wiqayah, dst. Sementara dalam Bahasa Indonesia hanya dikenal dengan kata takut. Sebaliknya, ada 60 ribu nama buah-buahan di Indonesia yang tidak banyak ditemukan di padang pasir. Demikian halnya dengan nama jenis ikan. Sekitar satu juta jenis ikan di perairan dan laut Indonesia yang sangat boleh jadi tidak ditemukan di laut Arab. Wa Allah a'lam.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ثمة هيا بنا نبدأ من أنفسنا أستاذي، ولكن أتساءل مالعمل؟ لما وجدنا معلمي اللغة العربية مهتمين فقط بتعليم القواعد..؟ فهل يمكن أن تتقدم اللغة العربية في يد هؤلاء المعلمين؟ والمدخل الاتصالي اليوم في حاجة إلى الاتصال والتفاهم بين العالمين؟