Gallery

Jumat, 11 Mei 2012

George Soros

George Soros dikenal sebagai raksasa investor dunia. Ia adalah lahir pada tahun 1930 di Hungaria dengan nama Gyorgy Schwartz. Ia hijrah ke amerika tahun 1956. Tahun 1979 ia mendirikan Open Society Institute. Ia seorang Yahudi. Namanya mencuat ketika krisis moneter di Asia Tenggara terutama krisis moneter di Indonesia tahun 1997 dan ditandai dengan kejatuhan orde baru. Soros telah menulis banyak buku agar dunia dapat memahami jalan pikir dan cara dia mendapatkan uang. Buku-buku Soros antara lain: 1). Alchemy of Finance, 1987; 2). The Crisis of Global Capitalism, 1997; 3). On Globalization, 2000. Buku-buku tentang dia yang ditulis oleh orang lain, seperti: 1). Robert Slater dengan judul Soros:The Life, Times & Trading Secrets of The World's Greatest Investor, 2009, 2). Chuck Sudetic, The Philanthropy of George Soros Building Open societies, 2011. Geroge Soros sangat kental dengan filsafat Karl R. Popper yang mempopulerkan "open society" dan teori falsifikasinya. Teori falsifikasi mengandung pemikiran bahwa sesuatu dianggap benar setelah melalui pengujian dan telah dapat dibuktikan yang sebaliknya. Suatu teori illmiah sekalipun harus diuji terus-menerus. Sedang open society adalah teori yang mengusung akan adanya masyarakat yang sangat terbuka. Bahkan karena keyakinannya ini, Soros mendirikan Open Society Foundations. This brings me to my top priority for the Open Society Foundations: What can we preserve and reinforce open society? I believe that open society is endangered worldwide. Of course, open society is always endangered and people must constantly reaffirm their commitment to the idea for open society to endure; what I fear is that we are closer to failing the test than on previous occasions. Untuk Open sosiety ia menulis buku khusus dengan judul: Open Society Reforming Global Capitalism, 2000. Soros adalah sosok kontroversi. Ia seorang yang layaknya seorang filsuf. Ia membangun kerajaan bisnisnya dengan landasan filosofis yang dalam. Ia tidak sekedar mencari dan menggerakkan mesin uang. ketika krisis moneter, Soros dikenal sosok yang kontroversial. ia dikenal sebagai sosok kapitalis. Sekarang, dengan buku terbarunya: The Philanthropy of George Soros Building open societies, 2011, sekan Soros sedang melakukan pertobatan. Apa ia sedang membangun image sebagai to be a good capitalism? Seorang kapitalis yang baik hati? Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: