Prof Amy Chua, guru besar Harvard University Amerika Serikat, orang Amerika berkebangsaan China, dan ayahnya seorang Filiphina. Dulu, ayahnya juga seorang dosen dan seorang pekerja keras.
Yang menarik adalah Amy Chua menulis buku yang cukup menggugah dan menyita perhatian publik. My Chua merekomendasikan cara mendidik anak dengan sangat keras.
Ia melihat kegagalan orang Amerika dalam mendidik anaknya yang cenderung memanjakan mereka. Sedang Ibu China terutama China imigran seperti keluarganya sangat tegas dan keras mendidik putera.puterinya. Dan biasanya mereka sukses di perantauan.
Memang kalau kita perhatikan, relasi antara anak dan orang tua merupakan bahasan yang menarik. Sebab, suku bangsa tertentu memiliki pola hubungan yang beragam. Orang China sangat menghormati kedua orang tuanya. Kalau kita ke tempat tempat yang eksotik atau pusat pusat keramaian ataupun di hotel hotel berbintang terkadang kita melihat pemandangan yang menyolok. Da banyak rombongan keluarga yang menginap di hotel. Di antara mereka ada orang tua yang sudah sangat sepuh dan didorong di atas kursi roda. atau mereka berkumpul di meja makan menikmati hidangan yang sangat beraneka ragam.
Sementara orang Amerika, biasanya memasukkan orang tuanya ke panti jompo. Ini tidak mengerankan karena sejak anak anak mereka berumur 17 atau 18 tahun, mereka sudah dinyatakan bebas menetukan nasi sendiri. Mereka sudah bisa dinyatakan sebagai seorang dewasa. Mereka juga sudah lepaso dari tanggung jawab keluarga, baik pergaulannya maupun finansialnya. Mungkin inilah letak perbedaannya. Mereka berbeda dalam hal filosofi hidup.
Lalu, bagaimana dengan Islam? Di mana letak dan posisi Islam? Mengenai posisi Islam, biasanya kita merujuk kepada nabi Ibrahim dan nabi Liqman alaihimassalam. Nabi Ibrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar