Gallery

Minggu, 29 April 2012

M. Fethullah Gulen

M. Fethullah Gulen adalah pemimpin spiritual Turki modern. Ia telah banyak menulis buku dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Untuk mewujudkan Islam rahmatan li al-‘alamin yang diyakininya, ia dan para pengikutnya telah mendirikan lebih dari 1.200 sekolah di seluruh dunia. Seperti di Amerika Serikat, Rusia, Filiphina, Indonesia, dan belahan dunia lain. Menurut penuturan Shalahuddin Wahid—Gus Shalah--, di Filipina, sekolah M. Fethullah juga Gulen mengajarkan kitab Riyadh al-Shalihin karya Imam al-Nawawy—layaknya pesantren di Indonesia. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mengasah kesalehan spiritual anak didik mereka. Para guru yang mengajar di sana adalah mereka yang telah rela mengabdi dan berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Di sekolah yang didirikannya, kurikulum yang diajarkan adalah perpaduan keramahan, kebersihan dan kecerdasan. Ia dan para pengikutnya sangat getol mengkampanyekan Islam rahmatan li al-‘alamin. Islam adalah agama cinta dan toleransi. Hal ini dapat kita lihat dari karyanya yang berjudul: Toward a Global Civilization of Love & Tolerance, (2004). Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul: Cinta dan Toleransi, (2012). Karya-karya M. Fethullah Gulen, antara lain: 1. The Messenger of God: Muhammad 2. Essentials of the Islamic Faith 3. Towards the Lost Paradise 4. The Statue of Our Souls 5. Questions and Answers about Islam,I dan II 6. Key Concepts in the Practice of Sufism (Vol.1 s.d IV) 7. Religious Education of the Child, 8. Pearls of Wisdom 9. Toward a Global Civilization of Love and Tolerance 10. Speech and Power of Expression 11. Selected Prayers of Prophet Muhammad 12. The Necessity of Interfaith Dialogue 13. Life After Death 14. Islam and Democracy 15. Advocate of Dialogue M. Fethullah Gulen sangat menentang terorisme. Terorisme tidak boleh dilakukan atas nama agama Islam. Seorang muslim pastilah bukan seorang teroris. Seorang teroris pastilah bukan seorang muslim sejati. Beliau sangat dipengaruhi oleh Jalaluddin Rumi, Badi’uzzaman Said Nursi, Imam al-Ghazali. Pemikiran sufistik sepanjang karya Gulen sangatlah kental. Suatu hari saya mendapatkan cerita dari Prof Yusni shaby, mantan rector IAIN Ar-raniny Banda Aceh. Bahwa M. Fethullah Gulen adalah tokoh sufi yang sangat berwibawa dan kharismatik di A.S. Beliau sangat dihormati di sana. Kehidupannya sangat sufistik sebagaimana kita lihat dalam karya-karyanya. Dari cerita itulah saya tertarik untuk menelaah karya-karya Gulen. Di era sekarang, ketika dekadensi moral sudah sangat merosot, kita membutuhkan sosok Gulen yang senantiasa memberikan “oase” di tengah dahaga spiritual manusia modern. Ada banyak orang yang hidup sangat hedonistic, dan percaya bahwa hidup di dunia inilah tujuan utama. Kehidupan akhirat hanyalah sebuah ilusi, dan cocok untuk orang-orang lemah dan tak berdaya secara ekonomi. Orang yang seperti ini tentu akan menempuh segala macam cara untuk menggapai kehidupan duniawi. Mereka tidak perduli dengan dosa dan kehidupan hakiki di akhirat kelak. Wa Allah a’lam.

Tidak ada komentar: