Senin, 05 November 2012
AICIS ke 12
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian agama RI sedang menggelar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 12 bekerjasama dengan IAIN Sunan Ampel Surabaya. AICIS ke 12 ini berlangsung dari tanggal 5 s.d 8 nopember 2012 bertempat di Empire Palace Hotel. Berikut kami kutip laporan panitia penyelenggara yang disampaikan oleh direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si:
AICIS adalah Konferensi Tahunan Kajian Islam. Dari tahun ke tahun, AICIS membahas tema utama sesuai dengan kecenderungan kajian Islam Indonesia pada krun waktu tertentu, sehingga tema-tema AICIS cukup variatif. Untuk AICIS ke -12 tahun ini mengambil tema: “Meninjau Kembali Studi Islam: dari Teori ke Praksis”.
Tema ini dimaksudkan untuk me-review sejumlah kecenderungan kajian keislaman di Indonesia pada khususnya. Terdapat Sembilan sub tema yang digagas pada sesi-sesi parallel. Yakni: (a) Pendidikan Islam di persimpangan jalan; (b) Hukum Islam dan politik konstitusionalisme; (c) Quo Vadis Komunikasi Islam (Dakwah); (d) Sastra Islam diantara berkembangnya budaya popular; (e) Teologi islam, perdamaian dan konflik; (f) Prospek Ekonomi Islam; (g) Integrasi ilmu pengetahuan antara ilmu-ilmu agama dan sains; (h) Pendidikan tinggi Islam: menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya; dan (j) Isu-isu kontemporer.
Sub tema tersebut akan dielaborasi dari berbagai pendekatan dan perspektif yang sesuai dengan nafas dan spirit tema utama.
Ekpektasi dan respon masyarakat akademik terhadap kajian keislaman terus meningkat. Hal ini dapat dilihat pada jumlah paper yang masuk seleksi panitia dan para penulis serta penelitinya kebanyakan new comer (pendatang baru). Menurut catatan panitia terdapat 527 paper ( dibandingkan tahun 2011 yang lalu 377 paper/ makalah yang mendaftar). Dari 527 paper tersebut ada 133 paper yang lulus seleksi oleh tim penilai paper, dan diundang untuk presentasi pada acara AICIS tahun ini. Paper-paper yang lainnya tetap akan dimasukkan dalam e-book dan akan dicetak dalam proceeding AICIS. Selanjutnya, dari 133 paper tersebut, sebagiannya akan dipromosikan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal internasional tentunya setelah selesai presentasi dan telah mendapat kritik dan catatan perbaikan dalam tim preview.
Ada sesi khusus yang membahas integrasi ilmu. Perbincangan integrasi ilmu menjadi isu yang sangat penting terutama setelah diundangkannya Undang-Undang Pendidikan Tinggi nomor: 12, tahun 2012. Halmana ilmu agama sudah diakui sebagai salah satu rumpun ilmu sejajar dengan ilmu-ilmu social, ilmu alam, dan humaniora. Hal ini merupakan kemajuan luar biasa bagi pengembangan ilmu dan sains ke depan. Bahwa setiap ilmu dan sains yang hendak dikembangkan di republik ini harus dijiwai dan dinafasi oleh ilmu agama. Itu berarti, semua ilmu dan sains harus berujung pada peningkatan iman dan taqwa.
Kami perlu laporkan juga bahwa terdapat beberapa acara pendukung AICIS tahun ini, yakni: (a) terdapat 100 peneliti muda yang diundang untuk supporting AICIS sekaligus untuk meningkatkan insight research mereka, (b) Para Pimpinan PTAI (Rektor UIN, IAIN dan Ketua STAIN) se-Indonesia ikut mengambil bagian pada sesi-sesi AICIS untuk membicarakan dan meneropong perubahan terkini serta kemajuan-kemajuan yang telah dicapai lima tahun terakhir di PTAI, (c) Para Direktur Sekolah Pascasarjana, baik pada UIN, IAIN, STAIN maupun Direktur Pascasarajana pada PTAI yang diselenggarakan masyarakat yang dibawah binaan Kementerian Agama RI juga menggelar acara tersendiri untuk melihat geliat intelektual dan tata kelola pascasarjana selama ini, (d) Para Pembantu Rektor Bidang Kerjasama juga menginisiasi pertemuan tersendiri untuk memeriahkan AICIS sekaligus berupaya membangun sinergitas antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri terutama sekali pada AICIS ada sejumlah nara sumber luar yang dapat menjadi mediator untuk membangun kerjasama antar lembaga, dan (e) ada pameran karya-karya akademik dosen dan produk-produk PTAI untuk melihat current issues dan telah tumbuhnya budaya akademik di Perguruan Tinggi.
Hasil-hasil plenary session dan parallel session AICIS tahun ini, diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan keilmuan keislaman untuk kemajuan bangsa yang mengedepankan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur bangsa. Akhir-akhir ini, redisain kurikulum menjadi isu hangat bagi pengembangan pendidikan anak-anak bangsa agar mereka dapat menjadi bangsa yang maju, berdaya saing tinggi dan bermartabat.
Semoga saja AICIS lebih ke depannya. Sukses penyelenggaraannya, administrasi dan pelaporan keuangannya. Tentu juga sukses nuansa akademiknya. Sebab, AICIS ada ajang dan media komunuikasi antar pengkaji dan peneliti Islam. Di sanalah ruang ekspresi yang sangat representatif untuk melihat kemajuan dan geliat intelektual di kalangan pemerhati kajian Islam. Selamat dan sukses AICIS.
Wa Allah a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar