Gallery

Sabtu, 24 November 2012

Muslim Amerika

Di Toronto, saya sempat mengunjungi dua toko buku utama. Ada beberapa buku yang saya beli sebagian harga normal dan ada juga yang harga miring alias obral.Salah satu buku yang menarik perhatian adalah karya Dr. M. Zuhdi Jasser dengan judul: A Battle for the Soul of Islam an American Muslim Patriot's Fight to save His Faith, 2012. Buku ini menggambarkan perjuangan muslim Amerika terutama setelah peristiwa 11 september. Ketika Islam dikait kaitkan dengan terorisme. Pada bagian akhir buku ini, Dr Jasser menulis satu chapter khusus pandangan beliau yang sesungguhnya nasehat buat puteranya. Seperti pandangan beliau tentang siapa tokoh Osama ibn Laden. Dengan tegas dikatakannya bahwa seorang teroris bukanlah seorang muslim. Osama ibn Laden, he's not a muslim. But that is between him and God. What I do know and have explained to you is that he was very bad that he sent men to kill our fellow americans on september 11, 2001. Mengenai Osama Ibn Laden ada pandangan lain yang pernah dikemukakan oleh Ust Nursyamsi Ali, Imam Masjid Islamic Center Amrik. Ia membangun pandangan yang berbeda. Dan mencoba meyakinkan orang Amrik yang selama ini terkenal kritis dan nalar. Bahwa bagaimana ceritanya orang Amrik langsung percaya bahwa pengeboman WTC dan Pentagon adalah Osama Ibn Laden. Apakah sudah ada fakta fakta yang cukup meyakinkan akan hal ini? Mestinya kita menunggu investigasi faktanya, pilotnya siapa, dst. Terlepas dari itu semua, buku Jasser ini sangat menarik untuk dikaji. Sebab, selama ini kalau kita bicara Islam selalu kiblatnya Timur Tengah. Atau ada orang membanggakan Muslim Brunei yang sangat sedikit itu dengan ciri khas praktek keagamaan yang cenderung tidak plural, kehidupan yang datar datar saja. Kehidupan keberagamaan yang dipimpin oleh seorang raja. Konon, di Brunei pahama keagamaan Islam juga hanya ahlussunnah wal jama'ah. Paham keislaman lainnya tidak bisa tumbuh, bahkan dilarang oleh pemerintah. Sudah bisa ditebak, gairah dan pertumbuhan intelektualisme Islam di Brunei Darussalam tidak bisa diharapkan. Apalagi kebangkitan Islam pasti lebih jauh lagi. Padahal, di benua Amrik sana ada ribuan mesjid dan ada sekian juta umat Islam yang sedang bergelut dengan keimanan dan kemoderenan di sana. Suatu upaya dan pencarian serta peneguhan identitas yang tidak sederhana. Bagaimana cara menerima keamerikaan dan tetap mempertahankan prinsip prinsip dasar keimanan keislaman mereka. Suatu tanjakan dan ujian keimanan yang complicated.

Tidak ada komentar: