Gallery

Rabu, 21 November 2012

Sisi Lain Canada

Beberapa hal yang menarik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di canada, antara lain: 1. Sangat memuliakan harkat dan martabat perempuan, 2. Memosisikan anak pada posisi yang sangat tinggi,sehingga orang tua harus menahan diri kalau mau memukul anaknya, 3. Memanjakan binatang peliharaan, sehingga terkadang biaya anjingnya lebih mahal daripada ongkos keseharian anaknya, 4. Pajak yang tinggi. Hati-hati kalau belanja barang karena pasti lebih mahal daripada yangtertulis pada labelnya, 5. Sangat menghormati pejalan kaki, bahkan terkadang terkesan memanjakan mereka. Orang Canada lebih senang berjalan kaki, dan cepat, 6. Kita tidak pernah melihat pemandangan anak jalanan dan peminta minta di sudut jalan atau di perempatan lampu merah. Konon, pengangguran hanya sedikit, 7. Posisi perguruan tinggi sangat strategis dalam berkolaborasi dengan pemerintah, dan 7. Masyarakatnya ramah dan santun. Cara bicaranya tertata, kalimat-kalimatnya teratur, tertawanya juga terkontrol. Dan ada kawan yang nyeletuk, gadis-gadis Canada juga relatif cantik-cantik. Posisi perempuan tadi sangat tinggi sehingga seorang suami yang mau menceraikan isterinya harus berpikir seribu kali. Sebab, perceraian akan membuat sang suami bangkrut. Demikian pula halnya dengan hak hak asasi anak sangat dijunjung tinggi. Seorang kawan bercerita tentang pengalaman pribadinya ketika hendak melepaskan pikulan sabuk kepada puterinya. Maklum si kecil masih mau main dengan kawan kawannya sementara sudah malam. Melihat pemandangan demikian, teman puteri kecilnya itu berteriak: "ini Canada"!. Maksudnya perbuatan demikian itu tidak layak bagi orang Canada. Demikian pula halnya, kalau terjadi perbedaan pendapat antara orang tua dengan putra putrinya. Ketika orang tua hendak memaksakan kehendaknya, maka pada puncak perdebatan tersebut seorang ank akan berkata: ini Canada, Mam!. Demikian seterusnya. Saya membayangkan bagimana posisi hukum keluarga dalam Islam? Yang masih membolehkan memukul anak sepanjang tidak sampai melukai dan dalam rangka mendidik dan mendisiplinkan mereka. Pada posisi ini kita harus berpikir mendalam. Sebab, saya ada kesan, sepanjang pembicaraan saya dengan kawan tersebut bahwa tradisi atau agama sekalipun yang membolehkan pemukulan terhadap anak sesungguhnya perlu reinterpretasi.Tentu ada sesuatu yang hilang. Pandangan seperti ini tentu ada dasar pijakannya. Sebab, Nabi shalla Allah 'alaih wa salama sangat menyayangi anak anak, dan memuliakan cucu cucunya. Hasan Husein terkadang menaiki punggung Nabi ketika beliau sedang shalat. Dan Nabi membiarkannya dan terkadang berlama lama bersujud untuk memberi kesempatan cucunya tersebut menikmati tunggangan punggung Nabi. Ini luar biasa dan sangat kontras dengan seorang petugas masjid yang biasa mengusir anak anak keluar masjid lantaran mereka berlarian di ruang masjid terutama pada saat bulan ramadhan untuk shalat tarawih. Tentu perlu permenungan yang mendalam tentang hak orang tua dan batas batasnya dalam pendisiplinan anak. Akhir akhir ini, Prof. Amy Chua, dosen Harvard univerity menuliasbu buku tentang cara beliau sangat keras dalam mendisiplinkan dua puterinya. Dan ternyata sangat sukses. Saya melihat kisah nyata Amy Chua ini merupakan antitesa terhadap cqra mendidik orang tua Amerika yang sangat memanjakan anak. Ia lebih memilih untuk tetap menerapkan nilai-nilai China dan asianya. Bahwa seorang anak harus menghormati orang tuanya setinggi langit. Lalu pilihan Anda? Apakah mendidik anak dengan gaya Amrik atau cara China? Pilihan harus tepat. Wa Allah a'lam

Tidak ada komentar: