Gallery

Rabu, 28 November 2012

Pak Polisi

Ada hal yang menarik ketika saya berkunjung ke beberapa negara di luar negeri. Yakni polisi. Pengalaman berkunjung di Mesir, para polisinya aktif di sudut-sudut jalan dan memegang pulpen. Setiap mobil yang diparkir pada tempat yang tidak selayaknya akan dicatat oleh pak polisi. Jam berapa kejadian tersebut, di jalan mana, dan jenis pelanggarannya apa?. Biasanya, tempat-tempat yang dilarang untuk parkir tertulis: mamnu' al-wukuf (dilarang untuk parkir). Demikian pula halnya kalau ada kecelakaan lalu lintas. Pak polisi kurang antusias turun tangan kecuali kalau ada permintaan dari yang bersangkutan. Tentu pemandangan ini berbeda dengan yang terjadi di negara kita. Kalau ada kesalahan atau pelanggaran parkir, biasanya "atur damai" dengan si pelanggar. Selesai di tempat. Berbeda dengan polisi di Mesir yang bertugas untuk mencatat semua pelanggaran, dan pembayaran akan ditagih pada saat membayar pajak pada akhir bulannya. Jelas "korupsinya" agak sulit terjadi di jalanan. Pak polisi kita di Indonesia sering pegang sempritan, dan jarang mencatat peristiwa yang terjadi. Lain lagi dengan pak Polisi di Toronto, Canada. Para polisinya jarang sekali tampak di sepanjang jalan raya. Karena sistem lalu lintas Canada, dan negara-negara maju lainnya sudah sangat mapan. Kalau sedang di jalan tol, kecepatan mobil sudah ada aturannya. Dan siapa pun yang melanggar pasti akan terekam dengan CC kamera dan akan menanggung pembayaran atas pelanngarannya tersebut pada saat bayar pajak. Pengalaman seperti ini juga terlihat di eropah, seperti Belanda, Prancis, Belgia dan jerman. Sehingga, kalau kebetulan kita memakai jasa taksi, karena alasan ingin cepat-cepat ke bandara, seorang sopir taksi pasti tidak akan memenuhi permintaan sang penumpang. Dia tidak boleh "balapan" di jalan tol melebihi kecepatan normal yang sudah distandarisasi. Tentu berbeda dengan kita, seseorang bisa melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol, layaknya sedang balapan di Sentul, Bogor. Bagaimana dengan kita? Semoga kita bisa lebih civilized. Amin. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: