Kamis, 17 April 2014
Bali-1
Bali adalah surga para turis mancanegara. Mungkin karena adat Bali cenderung dapat mengakomodasi budaya Barat. Seperti makanan, pakaian, etika sosial. Berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki peraturan daerah yang sangat strik membatasi ruang publik, seperti berpakaian ketat, pergaulan muda mudi, hotel harus steril dari minum minuman keras, dst.
Bali dari segi makanan sangat cocok dengan selera dan cita rasa para turis. Ditqmbah lagi dengan karakter masyarakat Bali yang sedari dulu terkenal sangat rqmah.
Yang mengagetkan ternyata ada daerah Dalung yang sekitar 25% penduduknya adalah menganut Kristen. Dulunya, Dalung ini dikenal wilayah minus dan penduduknya sangat miskin. Di tengah kehidupan yang sangat miskin itu, datanglah orang orang Keristen mengulurkan bantuan pangan, sandang dan papan. Demikian cerita seorang sopir taksi, yang mengaku salah seorang pemangku adat Bali. Cerita lainnya, sebagai keturunan pemangku adat, kenalan saya tadi, tidak boleh memakan masakan yang mengandung unsur daging sapi. Biasanya kalau dilanggar, maka yang bersangkutan samit. Minimal muntah muntah setelah makan daging sapi. Ini adalah bagian dari keyakinan orang Hindu terhadap sapi. Sapi itu salah satu binatang suci.
Bali tetap saja memiliki daya tarik. Bali tetap saja menjadi magnet. Meskipun akhir-akhir ini, Bali terasa semakin panas. Mungkin suasana Bali yang kurang kondusif tersebut,sehingga Lombok menjadi daerah wisata altrnatif yang sangat menarik. Semenjak bandara internasional lombok dibuka, wisatawan membludak ke sana. Senggigi menjadi tempat yang sangat nyaman bagi turis mancanegara.
Sedikit pengalaman, ketika sudah gerah di Bali, dan kesulitan mencari halal food,tiba-tiba saya rindu ke Gramedia. Saya menduga, toko bukunya ramai. Ternyata, tidak seindah yang saya bayangkan. Gramedia di Kota Kuta, Bali sepi pengunjung. Buku-buku koleksinya juga terbatas. Untung di Mal Bali, ada toko buku Periplus yang menjual buku-buku berbahasa Inggeris. Saya membiarkan diri saya membuka buku-buku penting, seperti Money karya F. Martin, dan Surfaces and essences. Buku yang kedua saya beli karena cukup menarik. Buku yang kedua menarik.karena
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar