Sabtu, 20 Oktober 2012
Penyakit
Sitok Srengenge menulis sebuah artikel singkat dengan judul: "penyakit" dalam bukunya: Cinta di Negeri Seribu Satu tiran Kecil, 2012. Sitok Srengenge menulis keprihatinan atas wafatnya teman sesama penyair muda yang kebetulan seorang wanita yang sangat produktif. Penulis muda ini konon wafat karena penyakit yang dideritanya. Sitok menulis bahwa apakah penyakit itu dalam pandangan agama-agama sebagai suatu hukuman atau sebagai musibah atau peristiwa biasa? Ada agama terentu yang mengajarkan bahwa penyakit adalah sebagai kutukan Tuhan. Belakangan ada juga yang berpandangan bahwa penyakit hanyalah sebagai konsekwensi perilaku buruk seseorang. Sebagai jejak dan track record kesehatan seseorang.
Lalu pertanyaannya adalah apakah penyakit itu ada hubungannya dengan kematian? Emha Ainun Najib memiliki pendapat yang menarik. Kematian itu ada tiga macam. Pertama, kematian yang sesuai dengan takdir Allah Swt. Kedua, kematian yang diizinkan oleh Allah Swt seperti karena seseorang yang mengidap penyakit tertentu yang pada akhirnya penyebab kematiannya. Dan ketiga, kematian yang dibiarkan oleh Allah Swt seperti orang yang meloncat dari gedung bertingkat, bunuh diri. Prinsipnya, Cak Nun berpendapat bahwa tidam ada hubungan kausalitas antara penyakit dan kematian. Cak Nun mengajukan fakta, seorang tua yang sudah sangat sepuh. sang tua hanya mampu menggerak-gerakkan tangan kanannya. ia samgat kurus. ia juga sudah lama terkapar kaku. ia pun sudah berumur di atas 90 an. pe.dek kata, sang tua tinggal menunggu ajal, tapi tidak mati-mati.
cak Nun ingin mengatakan bahwa seseorang yang mengidap penyakit tertentu harus tetap optimis. sebaliknya, seseorang yang sedang segar bugar harus tetap harus tawakkal kepada Tuhan yang menggenggam jiwa hamba-hambaNya.
wa Allah a'lam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar