Gallery

Kamis, 11 Oktober 2012

Cinta Rasul

Annimarie Schimmel menulis buku dengan judul: And Muhammad is His Messanger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rahmani Astuti dan Ilyas hasan dengan judul: Dan Muhammad Adalah Utusan Allah Penghormatan terhadap Nabi Saw dalam Islam ( Mizan, 1991). Pada sampul dalam, Schimmel mengutip sebait puisi yang sangat indah yang diucapkan oleh Sir Kishan Prasad Shad ( Perdana Menteri Hindu dari Negara Bagian Hyderabad), sebagai berikut: Entah aku orang kafir atau beriman – Hanya Allah sajalah yang tahu, siapa aku! Tetapi aku yakin, aku adalah hamba Nabi, Yang menjadi penguasa Madina. Dalam buku Schimmel terbut, ada bab: Nabi Muhammad dalam karya Iqbal (h.316, terj.). Iqbal mendendangkan kalimat puitis sebagai lambang kecintaannya kepada Nabi: Tuhan dapat kau ingkari, namun Nabi tak ( Javidnama, baris 608). Iqbal juga menyebut-nyebut Nabi sebagai musyaffi’, pemberi syafa’at di akhirat. Nabi juga sebagai penyembuh penyakit dengan membaca shalawat kepadanya. Iqbal terkadang memandang Nabi seperti pemahaman klasikal, tidak sebagai layaknya pemikir modernis. Pemahaman Iqbal yang demikian itu sangat berseberangan dengan Dr Munshif al-Jazzar yang menulis kitab al-Mikhyal al-'Araby yang menganggap ada banyak hal yang dianggap sebagai mukjizat Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama tetapi sesungguhnya hanyalah sebuah mitos Arab. Hal yang ditunjuk oleh Dr Munshif seperti peristiwa Isra' dan mikraj Nabi yang banyak "dikabuti" oleh cerita dan mitos-mitos arab. Ada banyak peristiwa adi-qodrati yang disandarkan kepada Nabi yang sesungguhnya hanyalah mitos seperti peristiwa-peristiwa yang mengiringi menjelang lahirnya Nabi, nazar Abdul Muththalib (kakek baginda Nabi), dll. Wa allah a’lam

Tidak ada komentar: