Gallery

Minggu, 02 September 2012

Wafat

Ada banyak buku yang ditulis untuk menjelaskan kehidupan pada hari kemudian. Prof. Komaruddin Hidayat menulis buku: Psikologi Kematian dan Berdamai dengan Kematian. K.H. Jalaluddin Rakhmat juga menulis buku: Memaknai Kematian. Kematian adalah sesuatu yang sangat mengerikan, sehingga semua orang berupaya untuk menghindarinya. Orang yang sudah berumur biasanya menghindari kematian dengan cara tampil seperti anak muda. Tentu dengan semir rambut yang beruban menjadi hitam, memakai jeans, atau selalu bergaul dengan anak muda. Bahkan ada orang yang sudah berumur menikah dengan dara muda agar awet muda. Ada banyak resep herbal untuk menunda ketuaan. Atau bahkan ada obat perkasa yang diminum agar orang yang sudah berumur tetap dianggap sebagai berkekuatan muda. Kematian memang sesuatu yang dihindari. Para sastrawan juga sering menggubah puisi untuk hidup yang lebih lama lagi. Pujangga Khairil Anwar menulis: "aku ingin hidup seribu tahun lagi". Dalam al-Qur'an juga kita biasa menemukan ayat yang menggambarkan sehari akhirat berbanding seribu hari dunia. dst. Padahal, di kalangan sufi, kematian justeru sesuatu yang sangat dirindukan. Karena dengan kematian berarti terbukalah pintu bagi seorang hamba untuk bertemu dengan sang Khaliq. Dengan kematian berarti seseorang akan mendapatkan ganjaran pahala kebaikannya secara sempurna dari Allah swt. Itulah sebabnya, kematian biasa juga disebut sebagai "wafat", sempurna. Dengan wafat, maka amalan kebajikan selama hidup di dunia akan dibalas secara sempurn oleh Allah swt. Di dunia ini, balasan pahala tidaklah masksimal. Jadi, dalam literatur sufi, wafat bukanlah sesuatu yang menakutkan, tapi justeru sesuatu yang dirindukan. K. H. Jalaluddin Rakhmat pada tanggal 29 agustus 2012 yang lalu melaunching soft copy bukunya yang berjudul: Life After Death, kehidupan setelah kematian. Dalam acara tersebut, saya kebetulan menghadirinya, dan menyaksikan Kang Jalal membacakan beberapa paragraf pendahuluan bukunya itu. Menarik, dan mnantang. Ada perdebatan filosofis tentang kematian. hampir smeua aliran pemikiran tercakup dalam buku baru Kang Jalal ini. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari buku yang mencerahkan ini. Wa Allah a'lam

Tidak ada komentar: