Senin, 03 September 2012
Mencari Pemimpin
Prof Satryo Rodjonegoro, mantan dirjen Dikti, Diknas menulis artikel di harian Kompas seputar gonjang ganjing pemilihan pimpinan rektor. Ada kegamangan antara rektor versi pemerintah dengan yang diinginkan warga kampus. Rektor yang ideal menurut pemerintah adalah yang bisa memahami dan mengimplementasikan kebijakan pemerintah. Sedang rektor yang baik menurut sivitas akademika adalah mereka yang populis dan dapat menyeterahkan warga kampus.
Menurut pak Satryo, untuk mencari pemimpin kampus yang ideal tidak perlu calon rektor mengajukan lamaran untuk dipilih. Sebab, calon rektor yang baik bukan yang dipilih, tapi mestinya dicari. Jadi mestinya ada panitia pencarian calon rektor dengan mempertimbangkan track record dan kapasitas calon rektor. Bukan seperti sekarang ini, calon rektor mengajukan diri untuk dipilih, sehingga membuat suasana kampus gaduh layaknya pilkada.
Calon rektor yang ideal adalah yang berkarya, bukan yang berkarier. Mereka yang berkarya tentu akan konsern pada pengembangan kampus dan memikirkan kesejahteraan warga kampus. Sedang calon rektor yang karier tentu selalu memikirkan jenjang karier dan kepentingan dirinya serta mencari atau menciptakan peluang untuk mendekat bahkan merangkul sang penguasa. Agar kelak di kemudian hari, dengan jabatan rektornya, karier yang bersanhkutan bisa lebih cepat melejit.
Gagasan pak Satryo kalau kita terima tentu akan berimplikasi pada perubahan statuta perguruan tinggi terutama pada bab pemilihan rektor dan kriteria calon rektor. Dan alur berpikir ini akan menurunkan tensi sivitas akademika yang beberapa tahun terakhir mirip mirip sivitas politika.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar