Gallery

Rabu, 19 Agustus 2015

Akar Kekerasan

Erich Fromm menulis buku monumental dengan judul: Anatomy of Human Destructiveness, 1973. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul: Akar Kekerasan, 2000. Erich Fromm (1900-1980) adalah seorang filosof, pemikir besar pelanjut Sigmund Freud, pendiri mazhab psikoanalisa. Fromm telah banyak melahirkan karya yang dirujuk banyak kalangan, seperti The Art of Loving, To Have or To be, Religion and Psychoanalysis, Revolution of Hope, dan Escape from Freedom, serta Man for Himself.
Di antara tesis yang dikembangkan Fromm adalah bahwa energi manusia yang tidak tersalurkan dengan baik, akan berubah menjadi kekerasan. Sehingga dinamika itu penting. Manusia ibarat benih untuk tumbuh perlu tanah yang subur, air yang cukup, dan iklim yang cocok. Manusia perlu tumbuh pada lingkungan dan situasi politik, ekonomi dan budaya yang sehat, positif.
Lorenz juga menulis buku dengan judul On Agression, perilaku agresi, menyerang pada binatang dan ikan untuk mempertahankan diri, untuk mengembangkan spesies. lalu teori ini jug diterapkan pada manusia. Agresi atau kecenderungan destruktif manusia untuk merusak dan membunuh adalah bawaan. manusia adalah pembunuh massal yang terdahsyat. Tidak makhluk atau spesies yang separah manusia. Apakah agresi adalah bawaan? Sigmund Freud mengajukan tesis tentang "insting kematian", yakni agresi. dan Insting mencintai, libido seksual.
Fromm dalam penelitiannya "menggandeng" keilmuan lain yang di luar linieritas keilmuan yang digelutinya. ia mendalami neoro-fisiologi, psikologi binatang, paleontologi dan antropologi. Ia berkonsultasi dengan ahli saraf. ia meneliti lebih dari tiga puluh tahun lamanya.

Tidak ada komentar: