Gallery

Rabu, 08 Oktober 2014

Kemenag, masihkah ada?

Setidaknya ada tiga alasan mengapa Kementerian Agama RI harus dipertahankan. Yakni argumentasi strategis, teknis dan ideologis. Bahwa Kemenag RI didirikan dan didesain sedari awal untuk maksud mengembangkan pendidikan agama dan keagamaan serta relasi harmoni agama-agama. Dalam kaitan ini,kalangan akademisi harus bisa menulis dan menerangkan posisi strategis dan historis Kementerian Agama. Kita sedang memasuki era perang wacana. Kita tidak tahu siapa yang akan memenangkan pertarungan. Akhir-akhir ini, memang ada upaya sistematis dan terencana untuk mempreteli ekitensi dan kewenangan Kemenag RI. Penyelenggaraan haji dan umrah dari dulu sampai sekarang ada pemikiran agar diselenggarakan oleh badan khusus di luar kementerian agama. Padahal, sekarang ini ada banyak badan atau lembaga bentukan pemerintah yang tidak berjalan efektif. Ada lagi pemikiran agar peran peran pendidikan yang diperankan Kemenag RI selama ini agar melebur saja dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset. Biarlah Kemenag fokus untuk mengurusi bimas-bimas dan kehidupan keberagamaan. Urusan pendidikan serahkan dan pasrahkan saja ke Kemendikbud. Meskipun pandangan ini belum tentu lebih baik. Sebab, Kemenag mengelola pondok pesantren yang demikian banyak dan memiliki karakteristik tersendiri. Mungkin juga pada agama Katolik, Kristen dan Hindu mengalami hal yang sama. Jika hal ini dibawa ke Kemendikbud, dikhawatirkan akan tidak terurus dengan baik. Tentu kita tidak boleh bermain main dengan konsep pendidikan ini. Sekali salah, maka akan berdampak 15 dan bahkan 25 tahun ke depan. Ada pameo yang mengatakan: "kalau kita salah dalam memilih jodoh, kita akan menyesal seumur hidup. Kalau kita salah dalam hal pendidikan, kita akan merusak satu generasi". Semoga pendidikan nasional kita semakin maju dan berdaya saing. Semoga Kementerian Agama RI tetap eksis dan terus melakukan peran-peran profetik (al-nubuwwah)-nya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tenang Pak Zain, saya kira akan aman, apalagi jika baca buku Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan Epistemologi Islam dalam pendidikan..
https://www.academia.edu/8714098/FILSAFAT_PENDIDIKAN_ISLAM_Menguatkan_Epistemologi_Islam_dalam_Pendidikan